NERACA
Jakarta – Pasca melantai di pasar modal, perusahaan coffee chain premium affordable PT Fore Kopi Indonesia Tbk (FORE) atau Fore Coffee menargetkan penjualan bisa meningkat 40 sampai 50% year on year (yoy) pada 2025, yang akan ditopang oleh penambahan outlet- outlet baru perseroan.
Per September 2024, penjualan perseroan tercatat mencapai Rp727 miliar, atau meningkat 135% (yoy) dibandingkan sebesar Rp309 miliar pada September 2023.“Kami sih menargetkan pendapatan kami naik sekitar 40 sampai 50%,"kata CEO Fore Coffee, Vico Lomar di Jakarta, kemarin.
Disampaikannya, pangsa pasar Fore Coffee saat ini cenderung masih kecil, maka dari itu saat ini merupakan kesempatan pihaknya untuk terus berkembang.“Karena kan FORE di segmen prime affordable, di mana tadi kita bisa menjangkau yang atas, kita juga bisa menjangkau yang bawah. So that's why untuk market share kita masih kecil dan ini adalah kesempatan (berkembang),” ujar Vico.
Untuk mendorong peningkatan penjualan, perseroan menargetkan akan membuka 72 outlet baru pada 2025, dan total 140 outlet baru sampai 2026, serta total 600 outlet selama empat tahun ke depan. Rencana ekspansi itu akan didukung oleh dana hasil Initial Public Offering (IPO) perseroan, yang ditargetkan mencapai Rp379,8 miliar.
Vico menjelaskan, perseroan akan mengalokasikan dana hasil IPO sebesar 76% untuk memperluas jaringan outlet di seluruh Indonesia yang bertujuan memperkuat posisi Fore Coffee sebagai pemimpin pasar kopi premium di Indonesia. Selain itu, perseroan akan menggunakan 18% dana hasil IPO untuk setoran modal demi membuka outlet donat melalui anak perusahaan, serta 6% untuk modal kerja.
Dalam tujuh tahun terakhir, perseroan telah membuka 217 gerai yang tersebar di 43 kota di Indonesia dan Singapura per September 2024, yang terdapat pembukaan 61 outlet baru sepanjang 2024 atau pertumbuhan outlet terbanyak dalam setahun. Sebagai informasi, Fore Coffee akan segera menggelar penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan menawarkan sebanyak 1, 88 miliar lembar saham atau setara 21,08% dari total modal yang ditempatkan dan disetor penuh.
Dalam masa penawaran awal (book building) pada 19 Maret sampai 21 Maret 2025, perseroan menetapkan harga Rp160- Rp202 per saham, sehingga nanti diperkirakan akan mendapatkan dana segar Rp379,8 miliar. Kemudian, masa penawaran umum akan dilakukan pada 26 Maret sampai 9 April 2025, dan rencananya akan resmi melantai di BEI pada 11 April 2025.
Dalam IPO, PT Mandiri Sekuritas dan PT Henan Putihrai Sekuritas bertindak sebagai joint lead underwriter dan akan berperan sebagai perantara antara investor dan pasar modal. Dalam aksi ini, Fore Coffee mendapatkan dukungan dari investor terkemuka yaitu East Ventures, yang membuka peluang kolaborasi strategis dengan jaringan luas milik East Ventures, menciptakan potensi sinergi yang menguntungkan di masa depan.
Kata Komisaris Utama Fore Coffee dan Co-Founder dan Managing Partner East Ventures, Willson Cuaca, IPO Fore Coffee menjadi momen bersejarah yang mencerminkan kokohnya model bisnis berkelanjutan mereka. “Kami yakin IPO ini akan mempercepat proses ekspansi Fore Coffee, membuka peluang untuk menjangkau lebih banyak pecinta kopi di seluruh Indonesia, dan memperkuat posisi mereka sebagai pemimpin inovasi dalam industri kopi," ujarnya.
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) bersama Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen),…
Dongkrak pertumbuhan penjualan, Podomoro Park Bandung terus perluas kerjasama dalam pengembangan kawasan. Teranyar, perseroan melakukan kerjasama dengan PT Midi Utama…
NERACA Jakarta- Emiten produsen beras merek Topi Koki, PT Buyung Poetra Sembada, Tbk (HOKI) catatkan kinerja negatif di 2024. Pasalnya,…
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) bersama Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen),…
Dongkrak pertumbuhan penjualan, Podomoro Park Bandung terus perluas kerjasama dalam pengembangan kawasan. Teranyar, perseroan melakukan kerjasama dengan PT Midi Utama…
NERACA Jakarta- Emiten produsen beras merek Topi Koki, PT Buyung Poetra Sembada, Tbk (HOKI) catatkan kinerja negatif di 2024. Pasalnya,…