Kapitalisasi Pasar Bursa Sepekan Turun 1,87%

NERACA

Jakarta – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat kapitalisasi pasar bursa pekan kemarin terkoreksi sebesar 1,87% menjadi Rp11.235 triliun dari Rp11.450 triliun pada sepekan sebelumnya. Informasi tersebut disampaikan BEI dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Rata-rata volume transaksi harian bursa pekan kemarin juga mengalami perubahan, yaitu sebesar 12,94% menjadi 17,31 miliar lembar saham dari 19,88 miliar lembar saham pada pekan sebelumnya. Rata-rata nilai transaksi harian bursa selama sepekan mengalami perubahan, yaitu sebesar 28,43% menjadi triliun Rp9,40 dari Rp13,14 triliun pada pekan sebelumnya. Investor asing mencatatkan nilai jual bersih Rp1,77 triliun dan sepanjang tahun 2025 ini, investor asing mencatatkan nilai jual bersih Rp26,04 triliun.

Lalu rata-rata frekuensi transaksi harian bursa pekan kemarin mengalami perubahan sebesar 1,48%, menjadi 1,09 juta kali transaksi dari 1,10 juta kali transaksi pada pekan lalu. Indeks harga saham gabungan (IHSG) mengalami perubahan sebesar 1,81% menjadi berada pada level 6.515,631 dari  6.636,000 pada pekan lalu.

Total emisi obligasi dan sukuk yang telah tercatat sepanjang tahun 2025 adalah 23 emisi dari 16 emiten senilai Rp27,92 triliun. Total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 602 emisi dengan outstanding sebesar Rp483,20 triliun dan US$ 105,75 juta, yang diterbitkan oleh 134 emiten. Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 192 seri dengan nilai nominal Rp6.190,33 triliun dan US$ 502,10 juta. Selain itu, di BEI telah tercatat sebanyak 8 emisi Efek Beragun Aset (EBA) dengan nilai Rp2,41 triliun.

Sebagai informasi, IHSG pada perdagangan Jum’at (14/3) ditutup melemah 131,79 poin atau 1,98% ke posisi 6.515,63. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 11,27 poin atau 1,53% ke posisi 726,98.“IHSG tertahan di zona merah, sentimen eksternal dan internal membebani perdagangan aset keuangan,” sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya

Dari dalam negeri, pelaku pasar khawatir terhadap kondisi kinerja serta realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) hingga akhir bulan lalu yang kurang memuaskan. Hal itu tercermin dari defisit APBN pada Februari 2025 yang mencapai Rp31 triliun akibat penurunan tajam dalam penerimaan pajak, yang berpotensi membebani APBN dan membatasi kemampuan pemerintah dalam membiayai program-program strategis.

Pelaku pasar berharap adanya kejelasan dari pemerintah terkait kebijakan fiskal, termasuk penundaan setoran dividen Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ke Lembaga Danantara, sehingga dividen BUMN tetap dapat dialokasikan untuk menopang APBN. Dibuka melemah, IHSG betah di teroteri negatif hingga penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua IHSG masih betah di zona merah hingga penutupan perdagangan saham.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, satu sektor menguat yaitu sektor barang konsumen non primer yang menguat sebesar 0,33%. Sedangkan, sepuluh sektor turun yaitu sektor teknologi turun paling dalam minus sebesar 12,73%, diikuti oleh sektor properti dan sektor barang baku yang masing- masing turun sebesar 1,07% dan 0,88%.

Adapun saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu KICI, SMIL, MSIN, DADA dan BTEK. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni DCII, INET, SMDM, MINA dan FORU. Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.019.000 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 14,57 miliar lembar saham senilai Rp9,09 triliun. Sebanyak 224 saham naik, 400 saham menurun, dan 333 tidak bergerak nilainya.

 

BERITA TERKAIT

Menghadapi Sejumlah Tantangan - Pelaku Pasar Modal Diminta Waspadai

NERACA Jakarta— Dipangkasnya rating Indonesia dan perlambatan ekonomi membawa dampak negatif terhadap pasar modal. Alhasil, indeks harga saham gabungan (IHSG)…

Elnusa Anggarkan Belanja Modal Rp594 Miliar

NERACA Jakarta – Tahun ini, PT Elnusa Tbk. (ELSA) mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp594 miliar untuk…

Austindo Nusantara Raup Laba Rp148 Miliar

NERACA Jakarta – Kinerja keuangan PT Austindo Nusantara Jaya Tbk. (ANJT) tahun 2024 berhasil tumbuh positif pada laba bersih. Dimana…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Menghadapi Sejumlah Tantangan - Pelaku Pasar Modal Diminta Waspadai

NERACA Jakarta— Dipangkasnya rating Indonesia dan perlambatan ekonomi membawa dampak negatif terhadap pasar modal. Alhasil, indeks harga saham gabungan (IHSG)…

Elnusa Anggarkan Belanja Modal Rp594 Miliar

NERACA Jakarta – Tahun ini, PT Elnusa Tbk. (ELSA) mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp594 miliar untuk…

Kapitalisasi Pasar Bursa Sepekan Turun 1,87%

NERACA Jakarta – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat kapitalisasi pasar bursa pekan kemarin terkoreksi sebesar 1,87% menjadi Rp11.235 triliun…