Dorong peningkatan literasi aset crypto, PT Pintu Kemana Saja (PINTU) menggelar program Pintu Goes to Office dengan tema Crypto Office Hour berkolaborasi dengan PT Fintek Karya Nusantara (LinkAja) selaku penyedia jasa pembayaran berbasis server terkemuka di Indonesia. “Kami terus memperluas program edukasi dan literasi aset crypto ke semua kalangan, salah satunya dengan mengambil inisiatif dengan mengadakan program edukasi dan literasi langsung ke berbagai perusahaan. Program Pintu Goes to Office merupakan yang pertama kali kami adakan dan kami mengapresiasi LinkAja yang telah membuka kolaborasi baik ini. Kami harap kegiatan ini dapat memberikan perspektif dan pemahaman lebih lanjut mengenai apa itu aset crypto dan teknologi di baliknya,”kata Chief Marketing Officer PINTU, Timothius Martin dalam siaran persnya di Jakarta, Kamis (13/3).
Melalui program Pintu Goes to Office, kata Timo, pihaknya ingin mendorong peningkatan adopsi aset crypto sekaligus memberikan edukasi menyeluruh mengenai fundamental aset crypto dan teknologi blockchain. “Kami meyakini, pemahaman yang baik tentang peluang serta risiko investasi aset crypto akan dapat membantu investor pemula hingga trader pro agar lebih bijak dalam menerapkan strategi investasi. Ke depannya, kami akan terus memperluas program Pintu Goes to Office dan siap berkolaborasi dengan berbagai perusahaan di Indonesia untuk memberikan edukasi dan literasi aset crypto kepada para pekerja kantor,”jelasnya.
Sementara Chief Executive Officer LinkAja, Yogi Rizkian Bahar menyambut baik program Pintu Goes to Office, “Sebagai perusahaan yang turut bergerak di bidang finansial, kami mengapresiasi kehadiran rekan-rekan PINTU dalam membagikan wawasan seputar aset crypto. Program Pintu Goes to Office menurut kami sangat edukatif mengingat diskusi mengenai bitcoin dan aset crypto terus berkembang pesat di publik, apalagi pada generasi muda yang haus akan ilmu dan informasi baru,”ujarnya.
Maka dari itu, lanjutnya, program yang diadakan oleh PINTU menjadi kesempatan baik bagi kami di LinkAja untuk belajar tentang aset crypto langsung dari pakarnya. “Kami percaya bahwa kolaborasi ini dapat memperkaya perspektif kami, utamanya dalam menghadapi transformasi digital di industri fintech.”jelasnya.
Menurut data dari perusahaan crypto Triple-A, jumlah pemilik aset crypto secara global telah mencapai 560 juta orang pada tahun 2024. Sedangkan di Indonesia, data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat hingga tahun 2024, terdapat 22,11 juta investor crypto, yang berarti tingkat penetrasi aset crypto di Indonesia masih berada di angka 7% dari total populasi. Hal ini menunjukkan bahwa potensi pertumbuhan adopsi crypto di Indonesia masih sangat besar, menjadikan program edukasi semakin relevan dan dibutuhkan.
Torehkan kinerja yang solid dengan pertumbuhan laba sebesar 6,06% dari Rp238,72 miliar menjadi Rp253,19 miliar di tahun 2024 menjadi optimisme…
Guna memperkuat lini bisnisnya di sektor energi, emiten perdagangan batu bara dan energi, PT Artha Mahiya Investama Tbk (AIMS) menyampaikan…
Jakarta – Gotrade Indonesia memperkenalkan berbagai inovasi revolusioner dalam ajang Gotrade Prestige Summit 2025-The New Era of Trading Unveiled,…
Torehkan kinerja yang solid dengan pertumbuhan laba sebesar 6,06% dari Rp238,72 miliar menjadi Rp253,19 miliar di tahun 2024 menjadi optimisme…
Guna memperkuat lini bisnisnya di sektor energi, emiten perdagangan batu bara dan energi, PT Artha Mahiya Investama Tbk (AIMS) menyampaikan…
Jakarta – Gotrade Indonesia memperkenalkan berbagai inovasi revolusioner dalam ajang Gotrade Prestige Summit 2025-The New Era of Trading Unveiled,…