Investasi Jadi Kunci Mendorong Pembangunan dan Peluang Kerja

Investasi Jadi Kunci Mendorong Pembangunan dan Peluang Kerja
NERACA
Jakarta - Direktur Indekstat M Ali Mahmudin menilai bahwa investasi menjadi faktor kunci dalam rangka mendorong kesuksesan pembangunan dan membuka peluang kerja di daerah. "Dengan tantangan kapasitas fiskal yang dihadapi oleh banyak daerah, investasi menjadi faktor kunci dalam mendorong pembangunan dan membuka peluang kerja," kata Ali dalam keterangan resminya di Jakarta, Jumat (7/3).
Dalam diskusi daring Indekstalk 2.0: Penyusunan Peta Potensi dan Peluang Investasi Daerah yang digelar di Jakarta, Kamis (6/3), Ali mengatakan bahwa pembangunan ekonomi daerah menjadi salah satu prioritas dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan di Indonesia. Salah satu caranya, yakni melalui pemetaan potensi investasi yang dilakukan secara sistematis.
“Kami bersama dengan Kementerian Investasi telah menyusun SK Menteri Nomor 50 tentang pedoman penyusunan peta potensi dan peluang investasi di daerah. Ini merupakan upaya strategis untuk menghadirkan investasi berbasis data yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di tingkat daerah,” ujarnya.
Menurutnya, pemetaan investasi merupakan langkah yang tepat, karena berlandaskan pada semangat Presiden Prabowo Subianto yang menyoroti besarnya potensi Indonesia, sebagaimana tercantum dalam bukunya Paradoks Indonesia. “Potensi Indonesia sangat luar biasa, tetapi tantangan fiskal di daerah masih menjadi kendala. Oleh karena itu, investasi harus menjadi daya ungkit pembangunan yang masif agar dapat membuka lapangan pekerjaan dan menarik investor ke daerah,” kata dia lagi.
Direktur Pengembangan Potensi Daerah Kementerian Investasi/BKPM Suhartono menyebut investasi swasta memegang peran krusial dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. “Presiden Prabowo Subianto menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen dengan realisasi investasi mencapai Rp1,9 triliun pada tahun 2025. Investasi ini diharapkan mampu menciptakan lebih dari 2,45 juta lapangan pekerjaan,” ujar dia.
Menurutnya pemerataan potensi daerah amat penting untuk menarik investor. Terkait hal itu, BKPM telah mengembangkan Portal Potensi Investasi Regional (PIR), sistem berbasis geospasial yang menampilkan potensi dan peluang investasi dari 38 provinsi dan 514 kabupaten/kota. Portal tersebut tidak hanya diakses oleh investor domestik, tetapi juga menarik investor dari luar negeri seperti Qatar, UEA, Singapura, dan China.
Public Policy Analyst PT Indekstat Konsultan Indonesia Siti Rosidah menambahkan untuk menarik investasi asing maupun dalam negeri, daerah harus memiliki sesuatu yang ditawarkan dan penyusunan peta potensi dan peluang investasi harus dilakukan dengan metode yang sistematis. "Karena itu, daerah perlu mengidentifikasi potensi unggulan dan menyusun peluang investasi yang siap ditawarkan sebagai langkah strategis,” kata dia.
“Tahapan yang dilakukan meliputi penyusunan peta potensi, pemetaan peluang investasi, hingga studi kelayakan investasi atau Investment Project Ready to Offer (IPRO). Dengan pendekatan berbasis data, kita dapat memastikan bahwa peluang investasi yang ditawarkan benar-benar layak dan menarik,” ujar Siti pula. 

 

 

NERACA

Jakarta - Direktur Indekstat M Ali Mahmudin menilai bahwa investasi menjadi faktor kunci dalam rangka mendorong kesuksesan pembangunan dan membuka peluang kerja di daerah. "Dengan tantangan kapasitas fiskal yang dihadapi oleh banyak daerah, investasi menjadi faktor kunci dalam mendorong pembangunan dan membuka peluang kerja," kata Ali dalam keterangan resminya di Jakarta, Jumat (7/3).

Dalam diskusi daring Indekstalk 2.0: Penyusunan Peta Potensi dan Peluang Investasi Daerah yang digelar di Jakarta, Kamis (6/3), Ali mengatakan bahwa pembangunan ekonomi daerah menjadi salah satu prioritas dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan di Indonesia. Salah satu caranya, yakni melalui pemetaan potensi investasi yang dilakukan secara sistematis.

“Kami bersama dengan Kementerian Investasi telah menyusun SK Menteri Nomor 50 tentang pedoman penyusunan peta potensi dan peluang investasi di daerah. Ini merupakan upaya strategis untuk menghadirkan investasi berbasis data yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di tingkat daerah,” ujarnya.

Menurutnya, pemetaan investasi merupakan langkah yang tepat, karena berlandaskan pada semangat Presiden Prabowo Subianto yang menyoroti besarnya potensi Indonesia, sebagaimana tercantum dalam bukunya Paradoks Indonesia. “Potensi Indonesia sangat luar biasa, tetapi tantangan fiskal di daerah masih menjadi kendala. Oleh karena itu, investasi harus menjadi daya ungkit pembangunan yang masif agar dapat membuka lapangan pekerjaan dan menarik investor ke daerah,” kata dia lagi.

Direktur Pengembangan Potensi Daerah Kementerian Investasi/BKPM Suhartono menyebut investasi swasta memegang peran krusial dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. “Presiden Prabowo Subianto menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen dengan realisasi investasi mencapai Rp1,9 triliun pada tahun 2025. Investasi ini diharapkan mampu menciptakan lebih dari 2,45 juta lapangan pekerjaan,” ujar dia.

Menurutnya pemerataan potensi daerah amat penting untuk menarik investor. Terkait hal itu, BKPM telah mengembangkan Portal Potensi Investasi Regional (PIR), sistem berbasis geospasial yang menampilkan potensi dan peluang investasi dari 38 provinsi dan 514 kabupaten/kota. Portal tersebut tidak hanya diakses oleh investor domestik, tetapi juga menarik investor dari luar negeri seperti Qatar, UEA, Singapura, dan China.

Public Policy Analyst PT Indekstat Konsultan Indonesia Siti Rosidah menambahkan untuk menarik investasi asing maupun dalam negeri, daerah harus memiliki sesuatu yang ditawarkan dan penyusunan peta potensi dan peluang investasi harus dilakukan dengan metode yang sistematis. "Karena itu, daerah perlu mengidentifikasi potensi unggulan dan menyusun peluang investasi yang siap ditawarkan sebagai langkah strategis,” kata dia.

“Tahapan yang dilakukan meliputi penyusunan peta potensi, pemetaan peluang investasi, hingga studi kelayakan investasi atau Investment Project Ready to Offer (IPRO). Dengan pendekatan berbasis data, kita dapat memastikan bahwa peluang investasi yang ditawarkan benar-benar layak dan menarik,” ujar Siti pula. 

 

BERITA TERKAIT

Kemenaker Terbitkan Terbitkan Aturan JKK, JHT dan JKM

  NERACA Jakarta - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli menerbitkan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan (Permenaker) Nomor 1 Tahun 2025 tentang Perubahan atas…

Sistem Pelebelan Makanan Perlu Diseragamkan

  NERACA Jakarta - Sistem label gizi pada bagian depan kemasan makanan di Indonesia masih terbilang baru dan belum memasyarakat.…

Pemerintah Ungkap Perlunya Bank Tanah untuk Sektor Perumahan

  NERACA Jakarta - Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Fahri Hamzah mengungkapkan perlu adanya Bank Tanah khusus membidangi…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Kemenaker Terbitkan Terbitkan Aturan JKK, JHT dan JKM

  NERACA Jakarta - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli menerbitkan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan (Permenaker) Nomor 1 Tahun 2025 tentang Perubahan atas…

Sistem Pelebelan Makanan Perlu Diseragamkan

  NERACA Jakarta - Sistem label gizi pada bagian depan kemasan makanan di Indonesia masih terbilang baru dan belum memasyarakat.…

Pemerintah Ungkap Perlunya Bank Tanah untuk Sektor Perumahan

  NERACA Jakarta - Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Fahri Hamzah mengungkapkan perlu adanya Bank Tanah khusus membidangi…