Neraca, PT Brigit Biofarmaka Teknologi Tbk resmi meluncurkan pabrik anyarnya tak jauh dari pabrik raksasa tekstil Sritex, yang berlokasi di Tawangsari, Sukoharjo, Jawa Tengah, pada Rabu (19/2).
Pabrik yang memproduksi produk-produk suplemen herbal dalam bentuk kapsul kemasan strip, blister, botol dan cairan obat dalam baik kemasan sachet maupun botol ini berdiri di atas lahan seluas 1060 m2.
Acara peresmian ini dihadiri oleh jajaran direksi dan komisaris, diantaranya tampak komisaris utama Machmud Lutfi Huzain, Direktur Utama Is Heriyanto dan Direktur Utama PT Algaepark Indonesia Mandiri M Zusron.
Menurut Direktur Utama PT Brigit Biofarmaka Teknologi Tbk Is Heriyanto, biaya pembangunan pabrik diluar dana IPO, “biaya investasinya sekitar Rp15 miliar dan estimasi kami omset akan meningkat hingga Rp250 miliar dengan adanya pabrik baru ini.”
Dengan luas bangunan 1500 meter persegi dan bangunan dua lantai, pabrik ini dilengkapi dengan laboratorium fisika, kimia, dan mikrobiologi dengan peralatan terbaru untuk memastikan kualitas mutu produk.
Is menerangkan kapasitas pabrik ini mampu memproduksi 750.000 kapsul dan 1000 liter bahan cair dalam sehari. “Dengan kapasitas ini, kami yakin mampu memenuhi demand yang tinggi dan melakukan penetrasi pasar lebih luas. Kami amat yakin, mengingat pertumbuhan industri ini bagus.”
Menurutnya demand produk solusi kesehatan berkualitas tinggi dalam berbagai jenis kemasan yang selama ini didistribusikan pihaknya ke berbagai apotek premium, terbilang tumbuh pesat. Tak heran jika Is optimis terlebih mengingat sepanjang 2024 proyeksi pendapatan usaha menembus angka lebih dari 100 persen.
“Dengan pembangunan pabrik ini, diperkirakan akan memberikan kontribusi signifikan terhadap penjualan perusahaan dengan proyeksi pertumbuhan hingga 3 kali lipat. “
Pada kesempatan tersebut, Machmud mengatakan besaran dividen yang akan dibagikan pada para pemegang saham masih didiskusikan oleh pihak manajemen, mengingat proses audit masih berlangsung, “kita menunggu RUPS digelar untuk memastikan besarannya. Yang jelas pemberian dividen mrupakan bentuk komitmen kami dalam memberikan nilai tambah manfaat bagi para pemegang saham,” jelas Machmud.
PT Brigit Biofarmaka Teknologi Tbk resmi IPO pada 13 Januari 2025, berlokasi di Sukoharjo perusahaan ini tidak hanya memproduksi maklon dan produk solusi kesehatan berkualitas tinggi, namun juga menciptakan produk hasil penelitian perusahaan, yakni susu spirulina, neoalgae spirulina dan alat penyerap karbon dan pemurni udara yang ketiganya sudah memperoleh hak paten.
DUKUNGAN LIKUIDITAS UNTUK PEMBIAYAAN PROGRAM 3 JUTA RUMAH : Menteri BUMN Erick Thohir (kiri) bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati…
PAMERAN INDONESIA APPAREL EXPO : Pengunjung melihat mesin jahit konveksi pada pameran Indonesia Apparel Production Expo (IAPE) 2025 di Diamond…
PENYERAPAN 2,1 JUTA TON BERAS PENGGILINGAN : Seorang petani mengeluarkan padi dari dalam karung untuk dijemur di areal persawahan Kecamatan…
DUKUNGAN LIKUIDITAS UNTUK PEMBIAYAAN PROGRAM 3 JUTA RUMAH : Menteri BUMN Erick Thohir (kiri) bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati…
PAMERAN INDONESIA APPAREL EXPO : Pengunjung melihat mesin jahit konveksi pada pameran Indonesia Apparel Production Expo (IAPE) 2025 di Diamond…
PENYERAPAN 2,1 JUTA TON BERAS PENGGILINGAN : Seorang petani mengeluarkan padi dari dalam karung untuk dijemur di areal persawahan Kecamatan…