NERACA
Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus berupaya mendorong promosi produk dan jenama kerajinan lokal ke pasar internasional melalui berbagai program strategis. Salah satunya yaitu dengan memfasilitasi industri kecil dan menengah (IKM) di sektor kerajinan dan wastra untuk dapat berpartisipasi dalam pameran dagang bertaraf internasional.
Fasilitasi tersebut terbukti memacu semangat para perajin di berbagai daerah untuk mampu meraih peluang pasar domestik dan mancanegara, dengan menawarkan produk kerajinan Indonesia yang berkualitas.
“Kemenperin melalui Ditjen IKMA telah memberikan berbagai program kegiatan kepada para IKM untuk meningkatkan kualitas, keterampilan, dan pengetahuan lebih luas, serta mendapatkan akses pasar dan promosi yang baik,” kata Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Kemenperin, Reni Yanita di Jakarta.
Reni menerangkan, industri kerajinan Indonesia berpotensi tumbuh lebih besar mengingat beragamnya sumber daya alam yang tersebar di berbagai wilayah di tanah air. Sumber daya alam lokal tersebut kemudian diolah oleh perajin-perajin terampil, dengan efisien dan ramah lingkungan serta teknologi sederhana, yang dapat menghasilkan produk yang inovatif dan bernilai tambah tinggi.
“Dengan demikian, produk kerajinan tangan telah menggabungkan budaya dan kearifan lokal dengan seni dan kreasi yang patut kita hargai dan memiliki nilai jual tinggi,” ungkap Reni.
Dalam upaya meningkatkan akses pasar produk-produk kerajinan dalam negeri, Ditjen IKMA Kemenperin telah memfasilitasi 10 IKM binaan untuk ikut serta dalam pameran Jakarta International Handicraft Trade Fair (Inacraft) ke 25.
Pameran produk kerajinan terbesar di Asia Tenggara tersebut kembali digelar sebagai ajang pameran dagang, wadah promosi, sekaligus sarana edukasi, sosialisasi, dan kolaborasi antar komunitas perajin serta jenama kerajinan lokal dengan berbagai pihak. Pameran Inacraft tahun ini mengusung tema Sustainibility and Collaboration, dengan menetapkan kerajinan dan kesenian dari Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai Icon Pavilion, dengan tema The Cosmological Axis of Yogyakarta Living in Harmony.
Adapun 10 IKM yang difasilitasi oleh Ditjen IKMA Kemenperin dalam Pameran Inacraft 2025, yakni Rubysh Jewelry, Hexagon by Zara Tentriabeng Designs, Intan Songket, Tuban Lokcan Tenun Gedhog dan Batik Tulis, Miss Allyna, Ketak Nusantara, Cemara Ceramics, Risman Wijaya Keramik, Cabaco.id, dan Bagbone Leather. Lokasi paviliun Kemenperin untuk 10 IKM tersebut berada di Main Lobby Booth No.B JCC.
Reni mengungkapkan, IKM yang mendapatkan fasilitasi tersebut, telah melalui proses kurasi dan seleksi yang dilaksanakan pada awal hingga pertengahan bulan Januari 2025. “Melalui fasilitasi pameran ini, kami berupaya menampilkan produk IKM yang inovatif dengan berkolaborasi dalam satu pavilliun. Yaitu, produk-produk kerajinan yang berkualitas tinggi sehingga dapat bersaing dengan produk impor dan meningkatkan posisi di pasar lokal,” tegas Reni.
Reni menyampaikan, industri kerajinan dalam negeri masih memiliki pangsa pasar ekspor yang potensial, sehingga perlu terus dimaksimalkan oleh para pelaku IKM. Berdasarkan data yang diolah Pusdatin Kemenperin, kinerja ekspor industri kerajinan dalam negeri pada tahun 2024 mencapai angka USD679,02 juta. Adapun lima negara tujuan ekspor produk industri kerajinan Indonesia, yaitu ke China, Taiwan, Amerika Serikat, Jepang, dan Belanda.
Direktur IKM Kimia, Sandang dan Kerajinan, Budi Setiawan menambahkan, dalam upaya untuk terus mengembangkan industri kerajinan di tanah air, pihaknya menjalankan berbagai program pembinaan. Di antaranya berupa fasilitasi sertifikasi Sistem Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK) dan sertifikasi untuk produk olahan hasil hutan (Forest Stewardship Council). Selain itu, penumbuhan wirausaha baru IKM kerajinan, penerapan industri 4.0, pembangunan dan revitalisasi sentra IKM, serta restrukturisasi mesin dan atau peralatan.
Budi menjelaskan, Ditjen IKMA Kemenperin juga rutin melakukan bimbingan teknis pengembangan produk inovatif, pendampingan Program Aku Siap Ekspor, serta pendampingan diversifikasi produk. “Selama beberapa tahun terakhir, Ditjen IKMA menyelenggarakan kompetisi dan inkubasi bisnis melalui Indonesia Fashion and Craft Awards (IFCA) dan Creative Business Incubator (CBI),” imbuh Budi.
Kemenperin berkomitmen untuk merealisasikan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN) tahun 2025-2029 sesuai dengan sasaran yang telah ditetapkan. Upaya ini salah satunya untuk terus meningkatkan daya saing, jejaring kemitraan, dan perluasan akses pasar bagi IKM agar menjadi bagian dalam rantai pasok industri besar dan sektor ekonomi lainnya.
NERACA Pekanbaru – Mengawali tahun 2025, PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) bergerak cepat dalam upaya meningkatkan produksi minyak di Zona…
NERACA Jakarta – Pemerintah Indonesia menargetkan pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 8 persen pada tahun 2025-2029. Target ini adalah bagian dari upaya…
NERACA Jakarta – Usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) memainkan peran sentral dalam perekonomian Indonesia, terlihat dari kontribusinya yang mencapai…
NERACA Pekanbaru – Mengawali tahun 2025, PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) bergerak cepat dalam upaya meningkatkan produksi minyak di Zona…
NERACA Jakarta – Pemerintah Indonesia menargetkan pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 8 persen pada tahun 2025-2029. Target ini adalah bagian dari upaya…
NERACA Jakarta – Usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) memainkan peran sentral dalam perekonomian Indonesia, terlihat dari kontribusinya yang mencapai…