NERACA
Jakarta- Mengawali Februari 2025, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat kapitalisasi pasar Bursa pekan kemarin mengalami perubahan sebesar 5,87% menjadi Rp11.595 triliun dari Rp12.319 triliun pada sepekan sebelumnya. Investor asing mencatatkan nilai jual bersih Rp513.87 miliar dan sepanjang tahun 2025 ini, investor asing mencatatkan nilai jual bersih Rp7,52 triliun. Informasi tersebut disampaikan BEI dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.
Meskipin demikian, rata-rata volume transaksi harian bursa pekan kemarin mengalami peningkatan sebesar 26,60% menjadi 20,75 miliar lembar saham dari 16,39 miliar lembar saham pada pekan sebelumnya. Peningkatan turut dialami oleh rata-rata frekuensi transaksi harian bursa pekan kemarin yaitu sebesar 13,06%, menjadi 1,31 juta kali transaksi dari 1,16 juta kali transaksi pada pekan lalu.
Selama sepekan, rata-rata nilai transaksi harian Bursa mengalami kenaikan, yaitu sebesar 7,22% sehingga menjadi Rp12,08 triliun dari Rp11,27 triliun pada pekan sebelumnya. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pekan kemarin mengalami perubahan sebesar 5,16% menjadi berada pada level 6.752,576 dari 7.109,196 pada pekan lalu.
Asal tahu saja, IHSG pada perdagangan Jum’at (7/2) sore akhir pekan kemarin ditutup melemah dipimpin oleh saham-saham energi. IHSG ditutup melemah 132,96 poin atau 1,93% ke posisi 6.742,58. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 7,24 poin atau 0,93% ke posisi 784,88.“Dari dalam negeri, IHSG melemah, sentimen melambatnya pertumbuhan ekonomi dalam negeri pada 2024 dan keputusan MSCI menjadi perhatian pasar," kata Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya.
Merujuk rilis pertumbuhan ekonomi pada 2024 yang cenderung lebih rendah dari tahun sebelumnya, pasar beraksi akan berdampak pada tahun ini di saat ancaman geopolitik, perang dagang, inflasi, suku bunga. Sehingga, hal itu akan membebani prospek bisnis dan konsumsi rumah tangga dan akan memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi dalam negeri.
Di sisi lain, rilis data cadangan devisa Indonesia pada akhir Januari 2025 tercatat sebesar 156,1 miliar dolar AS, atau meningkat dibandingkan posisi akhir Desember 2024 yang sebesar 155,7 miliar dolar AS, yang memberikan katalis positif sehingga akan menahan kejatuhan indeks lebih dalam. Dari mancanegara, pasar menantikan pembicaraan konstruktif antara AS dan China untuk meredakan pertengkaran perdagangan, sambil terus mengharapkan lebih banyak tindakan dari China untuk memacu kepercayaan pasar.
Dibuka melemah, IHSG betah di teritori negatif hingga penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua IHSG masih betah di zona merah hingga penutupan perdagangan saham. Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, dua sektor menguat dengan sektor properti naik sebesar 0,66%, diikuti oleh sektor teknologi yang naik sebesar 0,31%.
Sementara itu, sembilan sektor menurun yaitu sektor energi turun paling dalam sebesar 6,17%, diikuti oleh sektor barang baku dan sektor infrastruktur yang masing-masing turun sebesar 4,33% dan 2,24%. Adapun saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu PPRI, KOPI, SMDM, TIRA dan KOA. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni PTRO, SONA, CUAN, BREN, dan SHIP.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.312.000 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 16,79 miliar lembar saham senilai Rp13,06 triliun. Sebanyak 200 saham naik 441 saham menurun, dan 314 tidak bergerak nilainya.
Tokocrypto, platform perdagangan aset kripto No.1 di Indonesia, sukses menyelenggarakan Indonesia Crypto Outlook (ICO) 2025. Mengusung tema “Leading the Way…
Digitalisasi sesuatu yang tidak bisa ditinggalkan dan keharusan bagi industri keuangan. Berangkat hal tersebut, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk…
Komitmen PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) mendukung program tiga juta rumah tidak hanya dikerahkan dari segmen konvensional, tetapi…
Tokocrypto, platform perdagangan aset kripto No.1 di Indonesia, sukses menyelenggarakan Indonesia Crypto Outlook (ICO) 2025. Mengusung tema “Leading the Way…
Digitalisasi sesuatu yang tidak bisa ditinggalkan dan keharusan bagi industri keuangan. Berangkat hal tersebut, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk…
Komitmen PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) mendukung program tiga juta rumah tidak hanya dikerahkan dari segmen konvensional, tetapi…