Agresif Hadirkan Kendaraan Listrik, Blue Bird Siapkan 1.000 Unit Kendaraan EV di 2025

 

Agresif Menghadirkan Kendaraan Listrik, Blue Bird Siapkan 1.000 Armada Kendaraan EV
NERACA
Jakarta - PT Blue Bird Tbk (BIRD) menyatakan akan agresif dalam menyediakan armada transportasi berbasis listrik atau Electric Vehicle (EV). Chief Strategy Officer Blue Bird, Andrew Arristianto mengatakan bahwa pihaknya menargetkan akan mendatangkan 1.000 armada berbasis listrik dari berbagai macam produsen kendaraan listrik. 
"Saat ini regulasi terkait dengan kendaraan EV sudah semakin banyak, baik dari sisi harga hingga infrastrukturnya. Maka dari itu, pada tahun ini kita akan agresif dari tahun sebelumnya yang mana kita akan menyiapkan 1.000 kendaraan EV," kata Andrew di kantornya, Kamis (6/2). 
Menurutnya, ekspansi ini merupakan bagian dari upaya perusahaan untuk mempercepat transisi menuju transportasi yang lebih ramah lingkungan serta mendukung inisitaif keberlanjutan yang sudah menjadi bagian integral dari strategi perusahaan. Andrew mengatakan bahwa 1.000 armada tersebut mencakup dari berbagai jenis dan ukuran kendaraan sehingga akan memberikan opsi yang lebih beragam ke konsumen. 
Direktur Utama PT Blue Bird Tbk Andre Djokosoetono mengatakan bahwa ekspansi besar-besaran ini baru akan direalisasikan pada semester I/2025. "Target kami pada semester I bisa direalisasikan 50%," jelasnya. Blue Bird terbilang menjadi pionir dalam menghadirkan kendaraan listrik yang dimulai sejak 2018. Sebagai bagian dari strategi ini, Blue Bird telah mulai mengintegrasikan berbagai merek kendaraan listrik ke dalam armadanya, termasuk kendaraan high-end seperti Hyundai Genesis, BMW iX, dan Hyundai Ioniq 5, serta model lainnya seperti BYD M6. 
Andre menambahkan bahwa pilihan kendaraan untuk armada Blue Bird akan terus berkembang, dengan terus mengeksplorasi merek dan model terbaru yang tersedia di pasar. “Di dunia kendaraan listrik, ada banyak pemain baru yang menawarkan berbagai produk dengan harga dan kapasitas yang beragam. Kami tentu melihat peluang untuk mengadopsi berbagai produk tersebut sesuai dengan kebutuhan dan permintaan pelanggan,” jelas Andre. 

 

 

NERACA

Jakarta - PT Blue Bird Tbk (BIRD) menyatakan akan agresif dalam menyediakan armada transportasi berbasis listrik atau Electric Vehicle (EV). Chief Strategy Officer Blue Bird, Andrew Arristianto mengatakan bahwa pihaknya menargetkan akan mendatangkan 1.000 armada berbasis listrik dari berbagai macam produsen kendaraan listrik. 

"Saat ini regulasi terkait dengan kendaraan EV sudah semakin banyak, baik dari sisi harga hingga infrastrukturnya. Maka dari itu, pada tahun ini kita akan agresif dari tahun sebelumnya yang mana kita akan menyiapkan 1.000 kendaraan EV," kata Andrew di kantornya, Kamis (6/2). 

Menurutnya, ekspansi ini merupakan bagian dari upaya perusahaan untuk mempercepat transisi menuju transportasi yang lebih ramah lingkungan serta mendukung inisitaif keberlanjutan yang sudah menjadi bagian integral dari strategi perusahaan. Andrew mengatakan bahwa 1.000 armada tersebut mencakup dari berbagai jenis dan ukuran kendaraan sehingga akan memberikan opsi yang lebih beragam ke konsumen. 

Direktur Utama PT Blue Bird Tbk Andre Djokosoetono mengatakan bahwa ekspansi besar-besaran ini baru akan direalisasikan pada semester I/2025. "Target kami pada semester I bisa direalisasikan 50%," jelasnya. Blue Bird terbilang menjadi pionir dalam menghadirkan kendaraan listrik yang dimulai sejak 2018. Sebagai bagian dari strategi ini, Blue Bird telah mulai mengintegrasikan berbagai merek kendaraan listrik ke dalam armadanya, termasuk kendaraan high-end seperti Hyundai Genesis, BMW iX, dan Hyundai Ioniq 5, serta model lainnya seperti BYD M6. 

Andre menambahkan bahwa pilihan kendaraan untuk armada Blue Bird akan terus berkembang, dengan terus mengeksplorasi merek dan model terbaru yang tersedia di pasar. “Di dunia kendaraan listrik, ada banyak pemain baru yang menawarkan berbagai produk dengan harga dan kapasitas yang beragam. Kami tentu melihat peluang untuk mengadopsi berbagai produk tersebut sesuai dengan kebutuhan dan permintaan pelanggan,” jelas Andre. 

BERITA TERKAIT

Pemerintah Perkuat Integrasi Data Pertanahan

NERACA Jakarta - Pemerintah melakukan penguatan integrasi data pertanahan melalui program Integrated Land Administration and Spatial Planning Project (ILASP), yang bertujuan…

PDB Perkapita Indonesia Naik, Pertumbuhan Ekonomi Melambat

  NERACA Jakarta - Plt. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti menyatakan bahwa nilai Produk Domestik Bruto (PDB)…

Pengawasan Distribusi LPG 3 Kg Harusnya Libatkan Aparat Hukum

  NERACA Jakarta - Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) mengungkapkan perlunya peningkatan pengawasan distribusi dengan melibatkan aparat hukum sebagai bagian…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Agresif Hadirkan Kendaraan Listrik, Blue Bird Siapkan 1.000 Unit Kendaraan EV di 2025

  Agresif Menghadirkan Kendaraan Listrik, Blue Bird Siapkan 1.000 Armada Kendaraan EV NERACA Jakarta - PT Blue Bird Tbk (BIRD)…

Pemerintah Perkuat Integrasi Data Pertanahan

NERACA Jakarta - Pemerintah melakukan penguatan integrasi data pertanahan melalui program Integrated Land Administration and Spatial Planning Project (ILASP), yang bertujuan…

PDB Perkapita Indonesia Naik, Pertumbuhan Ekonomi Melambat

  NERACA Jakarta - Plt. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti menyatakan bahwa nilai Produk Domestik Bruto (PDB)…