NERACA
Jakarta – Bila tidak ada aral melintang, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) berencana meluncurkan transaksi short selling dan intraday short selling pada kuartal pertama 2025. Peluncuran instrumen keuangan baru ini diperkirakan akan dilakukan pada Maret tahun ini.“BEI menargetkan peluncuran instrumen ini dalam waktu dekat, kemungkinan sekitar Maret atau awal kuartal kedua tahun ini,” kata Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia, Jeffrey Hendrik di Jakarta, kemarin.
Peraturan yang mengatur transaksi short selling sebenarnya telah ada sejak 3 Oktober 2024, yaitu Peraturan Nomor II-H dan III-I. Namun, hingga saat ini, belum ada anggota bursa yang mendapatkan izin untuk melakukan short selling. BEI pernah menyebut bahwa sudah ada 19 anggota bursa yang menyatakan minat untuk mendapatkan lisensi short selling.“Saat ini, proses finalisasi izin bagi anggota bursa yang akan menyediakan layanan short selling masih berlangsung,” terang Jeffrey.
Asal tahu saja, short selling dan intraday short selling dinilai bisa membantu investor menghadapi ketidakpastian pasar global. Jeffrey Hendrik mengatakan, kondisi ini dipicu oleh kebijakan perdagangan Amerika Serikat terhadap China, Kanada, dan Meksiko. Kebijakan tarif yang sempat diumumkan lalu ditunda membuat pasar semakin tidak menentu.“Dampaknya tidak hanya terasa di negara-negara besar, tetapi juga mempengaruhi stabilitas ekonomi di Indonesia,” ujar Jeffrey.
Dirinya menjelaskan, ketidakpastian ini berdampak pada nilai tukar mata uang, kebijakan perdagangan, dan rantai pasokan global. Pelaku bisnis di Indonesia pun menghadapi tantangan besar. Menurutnya, investor harus lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan, terutama di tengah fluktuasi pasar keuangan domestik yang makin tajam.
Meski sulit memprediksi perkembangan kondisi ini, investor bisa mengambil langkah antisipasi. Kata Jeffrey, investor berpengalaman dapat belajar dari periode ketidakpastian sebelumnya. Analisis terhadap kebijakan pemerintah, reaksi negara lain, serta tren historis dapat menjadi panduan dalam mengambil keputusan investasi yang lebih matang.
Jeffrey berharap, dengan adanya strategi baru ini, investor dapat mengelola portofolio mereka lebih optimal di tengah pasar yang penuh tantangan. “Dengan adanya strategi baru ini, investor diharapkan dapat lebih optimal dalam mengelola portofolio mereka di tengah kondisi pasar yang dinamis dan penuh tantangan,” imbuhnya.
Sebelumnya, Direktur Utama BEI, Iman Rachman, menyatakan bahwa short selling bertujuan meningkatkan likuiditas pasar dan menciptakan penemuan harga yang adil, terutama saat pasar sedang bearish. Iman menjelaskan, short selling memberikan peluang bagi investor untuk memanfaatkan pasar yang menurun, tidak hanya saat pasar bullish. Di bursa saham lain seperti Malaysia, Thailand, dan Hong Kong, short selling bahkan dapat meningkatkan transaksi harian hingga 17%.“Kami berharap dengan adanya short selling, likuiditas pasar akan meningkat, dan akan ada penambahan transaksi 2-3% dari transaksi harian bursa,” ujar Iman.
Sebagai langkah awal, BEI akan memperkenalkan intraday short selling. Kebijakan ini akan digunakan untuk menguji dampaknya terhadap pasar. Disebutkan, BEI akan mulai dengan intraday short selling untuk melihat bagaimana respons pasar.
Dibalik pertumbuhan laba tahun 2024, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) juga membukukan total portofolio berkelanjutan mencapai Rp293 triliun atau…
NERACA Jakarta – Di tahun 2024, PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) atau BSI mencatatkan kinerja positif dengan perolehan laba…
NERACA Jakarta-Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (6/2) sore ditutup melemah di tengah penguatan bursa…
Dibalik pertumbuhan laba tahun 2024, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) juga membukukan total portofolio berkelanjutan mencapai Rp293 triliun atau…
NERACA Jakarta – Di tahun 2024, PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) atau BSI mencatatkan kinerja positif dengan perolehan laba…
NERACA Jakarta-Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (6/2) sore ditutup melemah di tengah penguatan bursa…