Mencegah angka gizi buruk atau stunting, asupan gizi bagi anak dan termasuk ibu menyusui menjadi perhatian penting guna mewujudkan generasi emas 2045. Menurut ahli Gizi dari Persatuan Ahli Gizi Indonesia (Pertagi) Dr. Rita Ramayulis, tambahan protein minimal 17 gram dalam pemberian makan bergizi gratis bagi ibu hamil dan menyusui."Yang berbeda untuk ibu hamil dan ibu menyusui itu, mereka membutuhkan tambahan protein banyak sampai 17 gram per hari, itu tambahan di luar kebutuhan dia sewaktu tidak hamil atau menyusui. Jadi, seharusnya protein yang diberikan lebih banyak, mungkin minimal tiga kali,"ujarnya di Jakarta, kemarin.
Dirinya menegaskan, pentingnya pemberian makan bergizi gratis sesuai saran Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dalam isi piringku yang merupakan terjemahan dari gizi seimbang."Memang dalam isi piringku itu sudah terdiri dari karbohidrat, makanan pokok, ada protein hewani, nabati, sayur, dan buah, itu adalah isi piringku sebagai gizi seimbang," kata dia.
Dia juga menyarankan, tambahan gizi dari kacang-kacangan karena mengandung asam folat yang sangat dibutuhkan untuk mencegah kekurangan darah merah atau anemia dan mengurangi risiko preeklamsia (tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol) pada ibu hamil."Tambahan gizi juga bisa berasal dari kacang-kacangan karena kacang-kacangan ini nanti membantu tambahan asam folat untuk menambah zat besi pada tubuhnya si ibu, berikutnya juga tambahan buah dan sayur pada ibu hamil dan menyusui, yang tentu porsinya mesti lebih besar daripada porsi pada anak sekolah," paparnya.
Dia juga berpesan, Makan Bergizi Gratis adalah program jangka panjang, sehingga pengawasannya tidak boleh hanya di awal peluncuran saja, tetapi harus dilakukan setiap saat dan berkelanjutan."Karena ini program jangka panjang, jadi harus konsisten (pengawasannya) baru bisa mencapai target generasi emas," ucapnya.
Dia juga menekankan pentingnya prinsip kesesuaian porsi gizi, baik protein hewani, nabati, sayur, maupun buah."Prinsip dari makanan bergizi itu ada kesesuaian porsi antara makanan pokok, protein hewani, nabati, sayur, dan buah. Maka, besarnya porsi harus menjadi perhatian, bukan soal masalah ada atau tidak adanya, melainkan porsinya sesuai atau tidak, tolong diperhatikan betul ukuran proteinnya, harus diperhatikan sesuai dengan gizi seimbang," tuturnya.
Asal tahu saja, makanan ibu menyusui penting untuk dikonsumsi para ibu yang sedang menyusui guna mencukupi kebutuhan energi dan nutrisi. Hal ini karena asupan nutrisi yang tercukupi akan membantu menjaga produksi ASI yang penting untuk kesehatan dan tumbuh kembang bayi. Berbeda dengan wanita yang tidak menyusui, Busui memerlukan kalori, protein, vitamin, dan mineral yang lebih banyak, tergantung pada aktivitas sehari-hari yang dilakukan, metabolisme tubuh, dan frekuensi menyusui.
Busui juga harus tetap memenuhi kebutuhan cairan dengan minum air putih sebanyak 8 gelas per hari. Hal ini karena tubuh Busui akan melepaskan hormon oksitosin yang akan membuat Busui lebih sering merasa haus. Selain itu, dengan minum banyak air, tubuh Busui bisa tetap fit dan terhindar dari dehidrasi.
Selain mengetahui apa saja makanan ibu menyusui yang direkomendasikan, Busui juga harus memperhatikan sebagian makanan dan minuman yang berpotensi mengganggu kesehatan Busui dan Si Kecil. Berikut adalah beberapa jenis makanan dan minuman yang sebaiknya dihindari ibu menyusui, seperti ikan yang mengandung banyak merkuri. Meski kaya akan protein, sebagian jenis ikan juga mengandung banyak merkuri. Jika dikonsumsi berlebihan, zat yang tergolong logam berat ini bisa membahayakan kesehatan dan merusak saraf serta organ tubuh Busui dan Si Kecil.
Beberapa jenis ikan yang kandungan merkurinya tergolong tinggi adalah ikan hiu, makarel, tuna, todak, dan kakap. Oleh karena itu, agar lebih aman, Busui dianjurkan untuk mengonsumsi ikan tidak lebih dari 2 porsi per minggu.
Kemudian konsumsi kafein berlebihan juga tidak disarankan selama masa menyusui. Agar lebih aman, Busui dianjurkan untuk membatasi asupan kafein agar tidak melebihi 300 mg kafein atau setara 2–3 cangkir kopi dalam sehari. Pasalnya, tingginya kandungan kafein di dalam air susu dapat mengganggu sistem pencernaan bayi dan membuatnya susah tidur. Selain pada kopi, kafein juga terkandung di dalam teh, minuman berenergi, dan cokelat. Terakhir, menghindari minuman alkohol.
Belum lepas dari trauma masuknya virus Covid-19 dari Cina, kini virus dari negara tirai bambu tersebut kembali merebak dan sudah…
Penggunaan masker menjadi salah satu cara mencegah penularan virus Human metapneumovirus atau HMPV, kata Dokter spesialis penyakit dalam dari Fakultas Kedokteran Universitas…
Dokter Spesialis Gizi Klinik Rumah Sakit Pondok Indah Raissa Edwina Djuanda menyarankan menu dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG)…
Belum lepas dari trauma masuknya virus Covid-19 dari Cina, kini virus dari negara tirai bambu tersebut kembali merebak dan sudah…
Mencegah angka gizi buruk atau stunting, asupan gizi bagi anak dan termasuk ibu menyusui menjadi perhatian penting guna mewujudkan generasi…
Penggunaan masker menjadi salah satu cara mencegah penularan virus Human metapneumovirus atau HMPV, kata Dokter spesialis penyakit dalam dari Fakultas Kedokteran Universitas…