Laju IHSG Awal Tahun 2025 Ditutup Menguat

NERACA

Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada awal tahun 2025, indeks harga saham gabungan (IHSG), Kamis (2/1) sore ditutup menguat di tengah pelemahan bursa saham kawasan Asia. IHSG ditutup menguat 83,30 poin atau 1,18% ke posisi 7.163,20. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 10,56 poin atau 1,28% ke posisi 837,21.

"Indeks saham di kawasan Asia akan terus berada di bawah tekanan, paling tidak hingga akhir kuartal I-2025. Investor melihat kebijakan America First akan mendongkrak pertumbuhan dan tingkat inflasi di Amerika Serikat (AS), menopang nilai tukar dolar AS serta membatasi ruang bagi bank sentral di Asia untuk memangkas suku bunga," sebut Tim Riset Phillip Sekuritas Indonesia dalam kajiannya di Jakarta, kemarin.

Investor memandang kinerja indeks saham di Asia tidak akan mengalahkan kinerja indeks saham di AS dalam waktu dekat, meskipun valuasi saham di Asia yang sudah sangat murah dibandingkan dengan valuasi saham di AS. Investor cenderung fokus pada perusahaan-perusahaan dengan aliran kas yang kuat dan neraca yang sehat, karena perusahaan seperti ini lebih mampu menghadapi situasi di mana suku bunga akan tetap tinggi untuk waktu yang lebih lama, serta juga menyesuaikan diri dengan kebijakan tarif perdagangan yang baru di AS.

Dari sisi makroekonomi, data Manufacturng PMI Korea Selatan turun ke level 49,0 pada Desember 2024, dari sebelumnya 50,6 pada November 2024, yang menandakan kontraksi ketiga dalam empat bulan terakhir dan merefleksikan masih lemahnya sektor manufaktur Korea Selatan.

Perhitungan akhir (final) data Judo Bank Manufacturing PMI Australia turun ke level 47,8 pada Desember 2024 dari level 49,4 pada November 2024, dan lebih buruk dari perhitungan awal 48,2, yang menandakan pemburukan kondisi di sektor manufaktur selama sebelas bulan beruntun.

Dari dalam negeri, data S&P Global Manufacturing PMI Indonesia melompat ke level 51,2 pada Desember 2024 dari level 49,6 pada bulan sebelumnya, yang merupakan pertumbuhan pertama di sektor manufaktur sejak Juni 2024.

Dibuka menguat, IHSG betah di teritori positif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham. Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, lima sektor menguat dipimpin oleh sektor barang baku sebesar 1,68%, diikuti oleh sektor energi dan sektor teknologi yang menguat sebesar 1,38% dan 1,28%.

Sementara itu, enam sektor melemah yaitu sektor barang konsumen primer turun paling dalam minus 1,62%, diikuti oleh sektor industri dan sektor kesehatan yang masing- masing turun sebesar 1,46% dan 1,16%. Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu PSDN, INET, KEJU, PTIS dan SKBM. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni MFIN, SSIA, JGLE, MDRN dan HOMI

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.089.000 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 19,31 miliar lembar saham senilai Rp9,01 triliun. Sebanyak 338 saham naik 279 saham menurun, dan 330 tidak bergerak nilainya. (bani)

 

BERITA TERKAIT

Menteri BUMN Dorong BTN Jadi Megabank

Membuka tahun 2025, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) mendapatkan apresiasi, arahan dan tantangan atas transformasi yang dilakukan dari…

Pacu Efisiensi, Madusari Merger Anak Usaha

NERACA Jakarta- Tingkatkan efisiensi bisnis, PT Madusari Murni Indah Tbk (MOLI) mengumumkan telah melakukan penggabungan atau merger atas dua anak…

Perkuat Ekosistem - OJK Genjot Kontribusi Pasar Modal Terhadap PDB

NERACA Jakarta -Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berkomitmen dorong pertumbuhan kontribusi pasar modal terhadap produk domestik bruto (PDB) dengan perkuat ekosistem…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Menteri BUMN Dorong BTN Jadi Megabank

Membuka tahun 2025, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) mendapatkan apresiasi, arahan dan tantangan atas transformasi yang dilakukan dari…

Laju IHSG Awal Tahun 2025 Ditutup Menguat

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada awal tahun 2025, indeks harga saham gabungan (IHSG),…

Pacu Efisiensi, Madusari Merger Anak Usaha

NERACA Jakarta- Tingkatkan efisiensi bisnis, PT Madusari Murni Indah Tbk (MOLI) mengumumkan telah melakukan penggabungan atau merger atas dua anak…