NERACA
Jakarta -Pacu pertumbuhan bisnisnya, PT Arsy Buana Travelindo Tbk (HAJJ) membidik mengelola 5.000 kamar hotel di Mekah dan Madinah pada 2027. Sebagai bagian dari strategi besar ini, perusahaan berencana menerbitkan sukuk senilai Rp 100 miliar dengan tingkat bagi hasil yang diperkirakan mencapai 8–9%.
Direktur Arsy Buana Travelindo (HAJJ), Agung Prabowo menjelaskan, dana hasil penerbitan sukuk akan digunakan untuk meningkatkan portofolio hotel yang dikelola dan mendukung investasi strategis. “Kami optimistis dapat mencapai target ini melalui pendekatan yang terukur dan struktur permodalan yang solid,”ujarnya di Jakarta, kemarin.
Selain fokus pada ekspansi jangka panjang, Agung mengatakan, perusahaan juga menetapkan target pendapatan sebesar Rp 900–950 miliar dengan laba bersih Rp 20–25 miliar pada akhir 2024. Optimisme ini didorong oleh meningkatnya permintaan layanan umrah dan haji pasca-pandemi serta efisiensi dalam pengelolaan operasional.“Efisiensi operasional dan fokus pada layanan utama yang telah terbukti memberikan kontribusi signifikan menjadi kunci kami untuk mencapai target ini,”kata Agung.
Sementara itu, Direktur Utama Arsy Buana Travelindo (HAJJ) Saipul Bahri menyatakan, bahwa keberadaan BPH diharapkan mampu meningkatkan transparansi dan tata kelola haji di Indonesia. “Kami berharap BPH dapat membuka peluang bagi perusahaan seperti kami untuk berkontribusi dalam penyediaan akomodasi jamaah, khususnya di kawasan strategis Mekah,” jelasnya.
Disisi lain, Saipul menanggapi panasnya konflik geopolitik di kawasan Timur Tengah tidak menjadi halangan bagi masyarakat untuk tetap beribadah ke tanah suci. Lantaran, perusahaan mencatat bahwa permintaan dari negara-negara seperti Mesir, Tunisia, dan Maroko masih stabil.“Kami terus memperkuat jaringan melalui mitra strategis untuk mendukung pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan,”ujar Saipul.
Emiten yang bergerak dalam bidang penyedia jasa perjalanan haji dan umrah mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp 431,06 miliar atau melonjak 87,7% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 229,65 miliar. Segmen hotel mencatatkan pendapatan sebesar Rp 389,98 miliar atau melesat 159,84% dari Rp 150,08 miliar.
Adapun laba bersih tercatat sebesar Rp 23,75 miliar, meningkat 47,75% dari Rp 16,07 miliar. Perseroan optimistis dapat melanjutkan kinerja positif hingga akhir 2024. “Kerja sama strategis antara perseroan melalui anak usahanya, ABT Hospitality dengan BPKH Limited dalam pengelolaan hotel di Makkah dan Madinah, serta partisipasi dalam pameran internasional di delapan negara akan berkontribusi positif terhadap pertumbuhan dan keberlanjutan bisnis HAJJ ke depan,” kata Saipul.
Belum lama ini, HAJJ mengantongi pencapaian kontrak peningkatan pengelolaan kamar hotel bintang 4 sebanyak 1.143 kamar di Madinah dan Makkah dengan potensi pendapatan Rp515 miliar dan gross profit margin sebesar 20%. Penambahan kamar meliputi hotel Golden Tulip di Madinah sebanyak 725 kamar dan Hotel Al Ayam di Mekkah sebanyak 418 kamar.
Disebutkan, jangka waktu kontrak allotment hotel berlaku selama 1 tahun dan dapat diperpanjang hingga 3 tahun. "Dengan peningkatan pengelolaan kamar ini, kami bertujuan untuk meningkatkan kinerja perseroan dan memberikan manfaat yang lebih besar bagi jamaah dan pemegang saham perseroan,"ujarnya.
Perkuat likuiditas guna mendanai ekspansi bisnisnya, PT Jaya Agra Wattie Tbk (JAWA) akan memperoleh pinjaman maksimal Rp1,25 triliun dari PT…
NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (18/11) sore awal pekan kemarin, indeks harga saham…
NERACA Jakarta - Menjaga kepercayaan para investor dan juga komitmen menekan beban utang, emiten menara PT Tower Bersama Infrastructure Tbk.…
Perkuat likuiditas guna mendanai ekspansi bisnisnya, PT Jaya Agra Wattie Tbk (JAWA) akan memperoleh pinjaman maksimal Rp1,25 triliun dari PT…
NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (18/11) sore awal pekan kemarin, indeks harga saham…
NERACA Jakarta -Pacu pertumbuhan bisnisnya, PT Arsy Buana Travelindo Tbk (HAJJ) membidik mengelola 5.000 kamar hotel di Mekah dan Madinah…