Pendapatan Intiland Turun Jadi Rp1,98 Triliun

NERACA

Jakarta – Emiten properti, PT Intiland Development Tbk. (DILD) membukukan pendapatan bersih di kuartal tiga 2024 sebesar Rp1,98 triliun atau menurun dari periode sama tahun lalu yang membukukan Rp3,35 triliun. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam laporan keuangan yang dipublikasi di Jakarta, kemarin.

Selain itu, perseroan juga menyebutkan, penjualan kawasan industri, perumahan, dan high rise yang secara akumulasi menorehkan Rp1,33 triliun. Jumlah tersebut terkoreksi sebesar 52,12% year on year (YoY). Adapun beban pokok perseroan turun 29,70% YoY menjadi Rp1,35 triliun sehingga laba kotor mencapai Rp620,56 miliar hingga kuartal III/2024.

Capaian laba kotor Intiland tercatat melemah 56,30% secara tahunan. Namun, setelah diakumulasikan dengan berbagai pendapatan dan beban lainnya, Intiland mencatatkan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp285,13 miliar alias melonjak 185,70% YoY. Dari sisi neraca keuangan, DILD memiliki aset Rp13,94 triliun hingga akhir September 2024 atau turun 4,52% year to date (YtD).

Liabilitas juga melemah 11,40% YtD menjadi Rp7,14 triliun, sedangkan ekuitas naik 3,96% YtD ke Rp6,79 triliun. Arus kas dan setara kas perseroan pada akhir September 2024 mencapai Rp846,23 miliar, tumbuh 8,96% secara tahunan dari posisi sebelumnya Rp776,67 miliar. Intiland diketahui menjadi salah satu emiten properti yang akan menggelontorkan dana investasi dalam pembangunan di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Penajam Paser, Kalimantan Utara.

Perseroan rencananya mengucurkan dana investasi sebesar Rp Rp3,8 triliun untuk mengembangkan tiga proyek di IKN Nusantara. Pengembangan tersebut akan dilakukan entitas anak perseroan yakni PT Adiwarna Harapan Nusantara.

Theresia Rustandi, Presiden Direktur PT Inti Kolaborasi Nusantara selaku entitas yang mempersiapkan proyek Intiland di IKN mengatakan, pengembangan proyek turut melibatkan PT Abdael Nusa dan CAMC Engineering Co, Ltd., perusahaan internasional asal China yang berkecimpung di bidang konstruksi. Proyek pertama yang akan dibangun Intiland merupakan kawasan mixed-use bernama Grand Whiz Nusantara.

Kawasan itu bakal mengintegrasikan fasilitas hotel, serviced apartment, area ritel, pusat olahraga, dan fasilitas food and beverage.  Proyek kedua, kata Theresia, adalah Nusantara Quarter, kawasan Transit-Oriented Development (TOD) yang mengintegrasikan hunian, perkantoran, dan area komersial dengan akses transportasi publik. Adapun pengembangan ketiga merupakan kawasan perumahan dengan fasilitas lapangan golf bernama Royale Nusantara Golf Resort & Residence. “Kami akan membangun Grand Whiz Nusantara dulu karena itu adalah kebutuhan yang paling cepat dan TOD juga cepat. Namun, animo investor untuk pembelian rumah yang ada di kavling golf dan sebagainya juga cukup tinggi,” kata Theresia.

Saat ini, perseroan masih dalam tahap perencanaan pembangunan ketiga proyek. Diharapkan realisasi tersebut dapat berjalan dalam kurun dua tahun ke depan.

BERITA TERKAIT

Potensi Pendapatan Rp3 Triliun - SGER Teken Kontrak Batubara 2 Juta MT

NERACA Jakarta – Pacu pertumbuhan volume produksi batu bara, PT Sumber Global Energy Tbk (SGER) sebagai pembeli dan PT Merge…

Komitmen PLN Membangun Warisan Energi Bersih

Isu perubahan iklim dan krisis lingkungan, serta dampak dari penggunaan energi fosil yang berlebihan telah membawa pada ancaman serius terhadap…

Pefindo Pertahankan Rating A+ Barito Pacific

NERACA Jakarta – PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menegaskan peringkat idA+ kepada PT Barito Pacific Tbk. (BRPT). Meski demikian, ada…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Potensi Pendapatan Rp3 Triliun - SGER Teken Kontrak Batubara 2 Juta MT

NERACA Jakarta – Pacu pertumbuhan volume produksi batu bara, PT Sumber Global Energy Tbk (SGER) sebagai pembeli dan PT Merge…

Komitmen PLN Membangun Warisan Energi Bersih

Isu perubahan iklim dan krisis lingkungan, serta dampak dari penggunaan energi fosil yang berlebihan telah membawa pada ancaman serius terhadap…

Pefindo Pertahankan Rating A+ Barito Pacific

NERACA Jakarta – PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menegaskan peringkat idA+ kepada PT Barito Pacific Tbk. (BRPT). Meski demikian, ada…