NERACA
Jakarta- Debut perdana di pasar modal, perdagangan saham PT Newport Marine Services Tbk (BOAT) dibuka menguat 25 poin atau naik 25% ke posisi Rp125 hingga pukul 11.00 WIB. Sepanjang perdagangan, BOAT berlayar di rentang harga Rp112-Rp135 per saham.
Kemudian nilai transaksi perdagangan BOAT tercatat Rp54,17 miliar dengan frekuensi sebanyak 41.010 kali dan volume 451,95 juta saham. Di level harga, BOAT memiliki kapitalisasi pasar Rp 437,71 miliar. Pasca melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI), emiten layanan maritim ini menargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar 30% di tahun 2025. “Kita memang melihat optimistis 2025 ini karena memang harga minyak dan harga sewa kapal itu juga kalau kita bisa lihat dari report-report yang sudah published itu dari mulai pertengahan tahun kemarin itu grafiknya selalu meningkat,” kata Sekretaris Perusahaan BOAT, Ahmad Wisya Pratama di Jakarta, kemarin.
Sehingga menurutnya, sebagai perusahaan yang bergerak di bidang provider penyewaan kapal akan berdampak pada kinerja keuangan BOAT. Selain itu, perseroan juga berencana melakukan ekspansi di beberapa wilayah Asia Tenggara.“Kita itu nggak cuma di Indonesia saja, kita juga sampai ke Asia Tenggara, dan ada dua kapal kita itu ada yang di area Asia Tenggara di Thailand dan Malaysia, memang kita rencana juga masih mau ekspansi yang berfokus di area Asia Tenggara,”ujarnya.
Selain itu, Ahmad mengungkapkan hingga akhir tahun 2024 perseroan menargetkan 2-3 kontrak baru. “Kita memang ada target sekitar 2-3 kontrak baru, event yang akan jalan di akhir tahun ini walaupun kita ada tinggal beberapa hari dan ke depan pun memang di rencana kerja kita di setahun ke depan itu masih ada beberapa,” jelas dia.
Sebagaimana diketahui, PT Newport Marine Services Tbk resmi melantai dan menjadi perusahaan ke-38 yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2024. Perseroan berhasil meraup dana IPO sebesar Rp 100,04 miliar. Dana tersebut akan digunakan pelunasan Sebagian pokok pinjaman sekitar Rp 75 miliar dan sisanya akan untuk pengembangan infrastruktur, pembaruan armada, serta peningkatan kapasitas layanan di pasar domestik dan internasional.
Perseroan juga mencatat kelebihan permintaan atau oversubscribed sebanyak 60,51 kali dari jumlah saham yang ditawarkan. Direktur Utama Newport Marine Services, Sujaya Putra mengatakan, dengan tingginya angka oversubscription ini, perseroan semakin yakin bahwa dukungan dana dari IPO akan mendukung pertumbuhan perusahaan dalam mengembangkan layanan di bidang sewa dan menyewa kapal untuk menunjang kegiatan lepas pantai di luar dan dalam negeri yang berfokus pada industri minyak dan gas bumi.
Sujaya menilai oversubscribed yang terjadi menunjukkan tingginya kepercayaan investor terhadap prospek bisnis dan potensi pertumbuhan perusahaan. Dirinya menjelaskan, dana yang diperoleh dari hasil IPO akan digunakan untuk pelunasan sebagian pokok pinjaman sekitar Rp75 miliar dan sisanya akan digunakan untuk modal kerja perseroan,”Membiayai penyewaan kapal untuk mendukung pendapatan dari kapal sewa, biaya bahan bakar kapal, dan kegiatan operasional Perseroan lainnya yang berkaitan dengan kegiatan usaha utama Perseroan," ujarnya.
NERACA Jakarta – Pacu pertumbuhan volume produksi batu bara, PT Sumber Global Energy Tbk (SGER) sebagai pembeli dan PT Merge…
Isu perubahan iklim dan krisis lingkungan, serta dampak dari penggunaan energi fosil yang berlebihan telah membawa pada ancaman serius terhadap…
NERACA Jakarta – PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menegaskan peringkat idA+ kepada PT Barito Pacific Tbk. (BRPT). Meski demikian, ada…
NERACA Jakarta – Pacu pertumbuhan volume produksi batu bara, PT Sumber Global Energy Tbk (SGER) sebagai pembeli dan PT Merge…
Isu perubahan iklim dan krisis lingkungan, serta dampak dari penggunaan energi fosil yang berlebihan telah membawa pada ancaman serius terhadap…
NERACA Jakarta – PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menegaskan peringkat idA+ kepada PT Barito Pacific Tbk. (BRPT). Meski demikian, ada…