9 Kecamatan Dijadikan Sasaran Operasi Pasar Bersubsidi - Kota Depok Alami Deflasi Inflasi Rendah:

NERACA

Depok - Rendahnya tingkat infasi bahkan mencapai deflasi serta daya beli yang juga "lesu", menjadi dasar pertimbangan dilakukannya Operasi Pasar Bersubsidi (OPADI) di 9 (Sembilan ) Kecamatan dari 11 (Sebelas) Kecamatan yang ada di pemerintah Kota Depok pada Oktober 2024. Data perekonomian ini terjadi pada bulan Juli, Agustus dan September 2024.

Demikian rangkuman bahan dan keterangan yang diperoleh NERACA dari berbagai sumber di Kota Depok, akhir Oktober, pekan kemarin.

Data yang diperoleh dari Asisten Daerah Bidang Ekonomi, Sekretariat Daerah Kota Depok, bahwa laju inflasi/deflasi pada bulan Juli 2024 mengalami deflasi 0.10%.

Kemudian pada bulan Agustus 2024 juga tingkat inflasinya masih rendah yang mencapai 0.30%. Bahkan, lanjut H.M. Fitriawan, pada bulan September 2024 tingkat inflasinya kembali menurun hingga deflasi pada angka 0.01%.

Dikatakan, dalam keterangan kepada NERACA , Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) Kota tahun 2023 sebesar 5.05%. Sedangkan Daya Beli Masyarakat (DBM) warga Kota Depok rata-rata pada tahun 2023 sebesar Rp 16.237.000,00 per kapita.

Selain itu, Gross Domestic Produc (GDP) rata-rata penduduk Kota Depok yang berjumlah sekitar 2,4 juta jiwa pada tahun 2023 sebesar Rp 55.221,82 milyar.

Sementara penyelenggara OPADI berharap, kegiatan programnya, dapat membantu perekonomian warga di Kota Depok terutama di 9 Kecamatan yang dipilih.

Kesembilan Kecamatan yang menjadi sasaran OPADI adalah: Bojongsari, Cinere, Sukmajaya, Cimanggis, Beji, Pancoran Mas, Cilodong, Tapos, dan Limo.

Menurut data yang disampaikan penyelenggara OPADI kepada media; ada 8.042 paket yang didistribusikan di Kota Depok.

Menurut Rudi dari Penyelenggara Kanwil Perindag Jabar, bahwa OPADI merupakan bentuk upaya pengendalian harga. Karena, lanjut Rudi,  di Bulan Oktober terjadi dinamika kenaikan harga pada Bahan Pokok Pangan (BPP) utama pada beras dan gula.

"Sehingga pada OPADI ini dua jenis komoditas tersebut dijual ke masyarakat dengan harga murah," katanya meyakinkan.

Dikemukakan, warga masyarakat bisa membeli paketnya yang terdiri dari beras premium 5 kilogram dan gula pasir premium 2 kilogram dengan harga Rp72 ribu. Harga tersebut, sudah disubsidi pemerintah sebesar Rp37.700 dari harga awalnya Rp109.700 per paket.

Warga Depok yang berminat, syarat pembelian paket adalah hanya menunjukkan KTP domisili Jawa Barat. Dan, satu KTP hanya berlaku untuk pembelian satu paket. Demikian rangkuman liputan, bahan keterangan yang diperoleh NERACA Penyelenggara OPADI kanwil Perindag Jabar dan lainnya. Dasmir

 

 

 

 

BERITA TERKAIT

MenKop Dukung Inkud Perkuat Kerja Sama dengan Singapura, Malaysia, dan China di Sektor Pertanian

NERACA Jakarta - Menteri Koperasi (MenKop) Budi Arie Setiadi mendukung langkah Induk Koperasi Unit Desa (Inkud) Indonesia dalam menjalin kerja…

Prabowo Tegaskan Jajarannya All Out Berantas Judi Online Tanpa Kongkalikong

  NERACA Jakarta – Langkah nyata Presiden Prabowo dalam memberantas habis praktik Judi Online (Judol), mendapatkan apresiasi dari banyak pihak.…

Pertamina Regional Jawa Dukung Kesehatan Masyarakat Adat Baduy

NERACA Lebak - Kontras dengan cuaca yang mendung, siang itu, Sabtu (2/11) di Klinik Saung Sehat Baduy yang berlokasi di…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

MenKop Dukung Inkud Perkuat Kerja Sama dengan Singapura, Malaysia, dan China di Sektor Pertanian

NERACA Jakarta - Menteri Koperasi (MenKop) Budi Arie Setiadi mendukung langkah Induk Koperasi Unit Desa (Inkud) Indonesia dalam menjalin kerja…

Prabowo Tegaskan Jajarannya All Out Berantas Judi Online Tanpa Kongkalikong

  NERACA Jakarta – Langkah nyata Presiden Prabowo dalam memberantas habis praktik Judi Online (Judol), mendapatkan apresiasi dari banyak pihak.…

Pertamina Regional Jawa Dukung Kesehatan Masyarakat Adat Baduy

NERACA Lebak - Kontras dengan cuaca yang mendung, siang itu, Sabtu (2/11) di Klinik Saung Sehat Baduy yang berlokasi di…