Antusiasme Anak Muda Mendukung Penggunaan Kendaraan Listrik

 

 Oleh: Zagy Yakana Berian, Founder SRE dan Ketua Regional Asia Youth Climate Justice Fund  

Gairah anak-anak muda Indonesia saat ini sangat besar dalam mendukung penggunaan kendaraan listrik di Indonesia, khususnya motor elektrik. Terbukti sepanjang Agustus hingga Oktober 2024, dilakukan kampanye “SRECharged” di tiga kota besar yaitu Bali, Jakarta dan Bandung, mendapat antusias dari ratusan mahasiswa di Universitas Udayana Bali, Universitas Pertamina Jakarta dan Institut Teknologi Bandung (ITB). Mereka mampu mengakselerasi konversi motor berbahan bakar fosil menjadi motor listrik yang ramah lingkungan.

SRECharged adalah program yang diluncurkan oleh Society Renewable Energy (SRE), sebuah komunitas anak-anak muda terbesar di Indonesia, yang memiliki perhatian pada penggunaan energi baru terbarukan. Saat ini, SRE sudah menjadi student chapter di lebih dari 50 kampus seluruh Indonesia, dengan member teregister mencapai 4 ribuan anak muda.

Tidak hanya itu. Kegiatan SRECharged mendapatkan dukungan penuh Kementerian ESDM RI dan lembaga internasional UNDP (United Nations Development Programme) serta proyek ENTREV (Enhancing Readiness for the Transition to Electric Vehicles in Indonesia).

Peluncuran SRECharged dilakukan di Universitas Udayana, Bali pada 10 Agustus 2024, berlangsung sangat meriah dan dihadiri berbagai elemen masyarakat. Mahasiswa dan akademisi terlibat aktif dalam kegiatan ini. Diantaranya diskusi panel di Bali menghadirkan narasumber dari sektor pemerintah dan penggiat energi, yaitu MP Dwinugroho (Direktur Teknik dan Lingkungan Ketenagalistrikan ESDM) serta Zagy Yakana Berian (Pendiri SRE).

Menurut Dwinugroho, keberhasilan upaya percepatan transisi energi di Indonesia membutuhkan dukungan dan kolaborasi lintas sektor. Pemerintah membutuhkan dukungan dari akademisi, industri dan masyarakat.

Di sisi lain, generasi muda memiliki peran kunci dalam proses transisi energi. Karena itu, kami mengajak anak-anak muda untuk terlibat langsung. Salah satunya memberikan dukungan untuk mengkonversi motor-motor berbahan bakar bensin asal fosil menjadi motor listrik. Mengapa konversi motor ini penting?  Karena kendaraan ini sangat umum dan biasa digunakan sebagai alat transportasi mahasiswa. Dengan mengkonversi motornya, maka mahasiswa tidak lagi berperan sebagai konsumen tetapi menjadi penggerak transformasi energi untuk Indonesia yang lebih bersih.

Kalangan mahasiswa rupanya sangat tertarik dengan penggunaan motor listrik. Dimana tersedia booth yang menampilkan showcase motor listrik dari berbagai merk ramai diuji coba oleh mereka. Mahasiswa diberi kesempatan melakukan tes drive motor listrik, sekaligus berdialog dan berinteraksi langsung dengan perwakilan industri, akademisi dan pihak pemerintah yang hadir dalam kegiatan tersebut. Semua mahasiswa yang mencoba mengendarai motor listrik mengaku merasakan kehandalan dan kenyamanannya. Mereka juga bertanya dan menggali lebih dalam mengenai penggunaan motor listrik.

Adapun kegiatan road show SRECharged ltelah berlangsung di Jakarta. Kemudian pada 11 September 2024 dilangsungkan kegiatan sejenis di Universitas Pertamina, dengan tema: Membangun Ekosistem Kendaraan Listrik Berbasis Baterei oleh Generasi Muda. Talkshow di Universitas Pertamina menghadirkan sejumlah narasumber. Selain akademisi dari Pertamina, juga ada peneliti dari BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional), dan dari kalangan industri yaitu Volta Indonesia.  

Rektor Universitas Pertamina, Prof Dr Ir Wawan Gunawan A Kadir saat membuka kegiatan itu menekankan bahwa transisi ke kendaraan listrik adalah langkah sangat penting untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil. Khususnya konversi motor listrik, karena motor adalah moda transportasi utama bagi sebagian besar masyarakat di Indonesia.

BRIN juga mengingatkan, pentingnya riset dan inovasi dalam mendukung transisi energi. Sementara Volta Indonesia berbagi pengalaman dalam mengembangkan dan memasarkan motor listrik di tengah dominasi kendaraan konvensional berbahan bakar minyak.

CEO Volta Indonesia, Okie Octavia Kurniawan mengatakan, kesuksesan adopsi motor listrik tergantung pada kepercayaan publik dan dukungan pemerintah. Dia menggarisbawahi pentingnya membangun kesadaran dan edukasi, juga dukungan konkret dari Pemerintah berupa kebijakan yang menguntungkan konsumen, seperti insentif harga dan keringanan pajak.

Dialog antara narasumber dan ratusan mahasiswa yang hadir berlangsung sangat produktif. Kesimpulan dari diskusi tersebut bahwa kolaborasi antara pemerintah, akademisi, dan industri adalah hal mutlak diperlukan untuk membangun ekosistem kendaraan listrik yang berkelanjutan.

Kegiatan selanjutnya, SRECharged yang ketiga berlangsung di Bandung, yaitu di kampus ITB (Institut Teknologi Bandung), pada 14 Oktober 2024 dengan tema: Inovasi Teknologi dan Masa Depan Konversi Motor Listrik di Indonesia. Fokus pembahasan dalam diskusinya adalah tentang inovasi teknologi yang menjadi kunci untuk memperluas adopsi motor listrik di Indonesia, serta peran generasi muda sebagai pelopor transisi energi. Sedangkan talkshow di kampus Ganesha ini menghadirkan cukup banyak narasumber dari Kementerian ESDM, akademisi ITB dan Komunitas motor di Bandung. Hadir Ciptaghani Antasaputra dari Institute for Transportation and Development Policy (ITDP) Indonesia, dan Muhammad Herland Sugiantoro (Ketua Alva Riders Community Bandung). Dari Kementerian ESDM hadir Harris ST, MT (Direktur Panas Bumi dari Direktorat Jenderal EBTKE).

Direktur Kemahasiswaan ITB, Dr G Prasetyo Adhitama, yang membuka kegiatan tersebut memberikan apresiasinya kepada anak-anak muda yang telah berperan dalam mendukung pencapaian Net Zero Emission pada tahun 2060, sesuai target Pemerintah Indonesia.

Para pembicara lainnya juga membahas berbagai aspek yang relevan terkait penggunaan kendaraan listrik. Mulai dari pentingnya kebijakan yang mendukung infrastruktur kendaraan listrik, tantangan daya saing motor listrik, hingga peran komunitas dalam meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap teknologi tersebut.

Muhammad Herland Sugiantoro mengatakan, pentingnya pendekatan berbasis komunitas dalam memperkenalkan motor listrik sebagai solusi transportasi masa depan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Komunitas Alva Riders Community Bandung mengatakan, akan ikut berperan untuk memperkuat citra positif motor listrik di masyarakat luas.

Selesai dengan kegiatan roadshow di tiga kota besar Indonesia, SRECharged kini bersiap masuk ke tahap program implementasi. Fokusnya pada konversi motor BBM menjadi motor listrik. Melalui penyewaan motor dan penjualan langsung yang akan tersebar di Hub yang berada di sejumlah universitas di DKI Jakarta, Jawa Barat dan Bali. SRE Indonesia akan terus bekerja sama dengan pemerintah, industri, akademisi, dan komunitas untuk memperluas akses ke motor listrik dan membangun infrastruktur yang mendukung. Kegiatan ini targetnya menciptakan ekosistem motor listrik yang berkelanjutan, dan diharapkan dapat berkontribusi signifikan pada pengurangan emisi karbon nasional.

Kolaborasi antara pemerintah yang memberikan regulasi dan insentif, akademisi yang melakukan penelitian dan pengembangan, industri yang menyediakan produk inovatif, serta generasi muda yang menjadi pengguna utama, diyakini akan membentuk dasar yang kokoh bagi masa depan transportasi Indonesia yang lebih ramah lingkungan.

SRECharged bukan hanya program untuk memperkenalkan motor listrik kepada publik. Inisiatif ini adalah langkah nyata dalam upaya menciptakan lingkungan yang lebih hijau di Indonesia. Melalui pendekatan komprehensif dan kolaboratif, SRECharged mengajak seluruh elemen masyarakat untuk berperan aktif dalam mewujudkan masa depan yang lebih bersih dan berkelanjutan. Ini adalah langkah awal menuju visi Indonesia yang bebas emisi pada 2060, dan generasi muda menjadi ujung tombak dari perubahan tersebut.

BERITA TERKAIT

Perkuat Regulasi untuk Perang Melawan Narkoba di Indonesia

    Oleh: Muhammad Ardan, Pemerhati Hukum   Presiden Prabowo Subianto telah menunjukkan komitmen kuat dalam perang melawan narkoba di…

Kebijakan Hilirisasi: Upaya Mewujudkan Pemerataan Ekonomi

    Oleh : Safira Tri Ningsih, Pengamat Pertambangan Dalam rangka mendorong pemerataan ekonomi di seluruh Nusantara, Presiden Prabowo Subianto…

Prioritaskan Pembangunan Desa demi Percepatan Pemerataan Ekonomi

    Oleh: Hasbullah Alatas, Peneliti di Pancasila Madani Institute     Presiden Prabowo Subianto menempatkan pembangunan desa sebagai prioritas…

BERITA LAINNYA DI Opini

Perkuat Regulasi untuk Perang Melawan Narkoba di Indonesia

    Oleh: Muhammad Ardan, Pemerhati Hukum   Presiden Prabowo Subianto telah menunjukkan komitmen kuat dalam perang melawan narkoba di…

Kebijakan Hilirisasi: Upaya Mewujudkan Pemerataan Ekonomi

    Oleh : Safira Tri Ningsih, Pengamat Pertambangan Dalam rangka mendorong pemerataan ekonomi di seluruh Nusantara, Presiden Prabowo Subianto…

Antusiasme Anak Muda Mendukung Penggunaan Kendaraan Listrik

   Oleh: Zagy Yakana Berian, Founder SRE dan Ketua Regional Asia Youth Climate Justice Fund   Gairah anak-anak muda Indonesia…