NERACA
Jakarta – Pada kuartal tiga 2024, PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp 2,63 triliun, meningkat 11% secara tahunan dibandingkan periode yang sama di tahun 2023. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.
Perseroan menjelaskan, pertumbuhan ini didorong oleh kinerja kuat produk utama SIDO baik di pasar domestik maupun ekspor. Penjualan ekspor tumbuh 75% dibandingkan tahun lalu, berkontribusi sebesar 8% terhadap total penjualan. Perseroan juga membukukan laba bersih meningkat 33% secara tahunan menjadi Rp 778 miliar, didorong oleh peningkatan penjualan, efisiensi biaya, dan kemampuan SIDO dalam mengelola risiko di tengah ketidakpastian ekonomi global.
Adapun untuk kuartal III-2024 saja Sido Muncul membukukan laba bersih Rp 170 miliar. Lebih kecil dibandingkan kuartal II-2024 yang sebesar Rp 218 miliar, dan kuartal I-2024 yang mencapai Rp 390 miliar. Sekretaris Perusahaan Sido Muncul, Tiur Simamora menuturkan, memasuki kuartal keempat ini, pihaknya optimistis atas prospek di sisa tahun ini untuk bisa meraih pertumbuhan penjualan di atas 10%."Sejalan dengan peningkatan permintaan musiman yang diperkirakan akan terjadi selama periode akhir tahun dan kondisi cuaca yang mendukung konsumsi," tulisnya.
Tiur menyampaikan fokus strategis SIDO ialah memperkuat jaringan distribusi dan memperkenalkan produk baru, baik di pasar domestik maupun pasar ekspor utama untuk mengejar pertumbuhan berkelanjutan. Dalam mengejar pertumbuhan bisnisnya, Sido Muncul menargetkan porsi penjualan ekspor dapat naik 15% dari sebelumnya 8% terhadap total penjualan perusahaan. Guna memenuhi target tersebut, perseroan akan membidik negara-negara baru untuk mendorong penjualan ekspor, seperti Vietnam dan beberapa negara di Afrika.
Direktur Keuangan SIDO, Budiyanto pernah bilang, perusahaan berharap dapat meningkatkan kontribusi ekspor hingga 15% atau bahkan lebih tinggi lagi dalam waktu tiga sampai lima tahun ke depan. Dimana negara-negara baru yang menjadi target ekspor, seperti Vietnam, sudah direncanakan untuk pengiriman perdana pada semester kedua tahun ini.
Selain itu, SIDO juga dalam pembicaraan dengan beberapa negara di benua Afrika dan wilayah lainnya. “Jadi kita tunggu mudah-mudahan kontribusi (penjualan ekspor) bisa terus meningkat terhadap total penjualannya,”ujarnya.
Seiring dengan hal tersebut, Budiyanto menjelaskan strategi perseroan untuk menjaga kinerja keuangan dan mencapai pertumbuhan yang lebih baik meliputi beberapa langkah. Pertama, memastikan pertumbuhan volume penjualan dengan meningkatkan kualitas distribusi di outlet-outlet penjualan. Selain itu, perseroan memperluas cakupan ekspor ke negara-negara baru sebagai salah satu pendorong pertumbuhan, dengan harapan kontribusi ekspor dapat meningkat dari 8% menjadi 15%.
Upaya lainnya dari perusahaan adalah melakukan efisiensi secara berkelanjutan, baik dalam operasi maupun pengurangan beban, sehingga biaya dapat ditekan dan laba bersih terus meningkat. “Atau bahkan melebihi tingkat pertumbuhan penjualan yang telah dicapai,” kata Budiyanto.
NERACA Jakarta -Maraknya BUMN Karya yang disuspensi karena menunda pembayaran pokok dan bunga obligasi di pasar memberikan kekhawatiran bagi para…
NERACA Jakarta- Sepanjang tahun 2024, PT Agung Podomoro Land Tbk. (APLN) membukukan pendapatan prapenjualan atau marketing sales senilai Rp1,9 triliun.…
NERACA Brebes-Genjot pertumbuhan pendapatan berulang atau recurring income, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) melalui anak usahanya PT PP Sinergi Banjaratma,…
NERACA Jakarta -Maraknya BUMN Karya yang disuspensi karena menunda pembayaran pokok dan bunga obligasi di pasar memberikan kekhawatiran bagi para…
NERACA Jakarta- Sepanjang tahun 2024, PT Agung Podomoro Land Tbk. (APLN) membukukan pendapatan prapenjualan atau marketing sales senilai Rp1,9 triliun.…
NERACA Brebes-Genjot pertumbuhan pendapatan berulang atau recurring income, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) melalui anak usahanya PT PP Sinergi Banjaratma,…