NERACA

Jakarta – Perkuat struktur permodalan guna mendanai ekspansi bisnisnya, PT Golden Eagle Energy Tbk. (SMMT) berencana melakukan penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu atau private placement sebanyak-banyaknya 315 juta saham. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Disebutkan, emiten batu bara ini akan mengeluarkan sebanyak-banyaknya 315 juta saham dengan nilai nominal Rp125 per saham atau sebesar maksimum 10% dari jumlah saham disetor dan ditempatkan dalam perseroan. Guna melaksanakan aksi korporasi ini, SMMT akan terlebih dulu meminta persetujuan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang akan dijadwalkan pada Selasa, 26 November 2024.

Melalui private placement, perseroan diharapkan akan mendapatkan alternatif sumber pendanaan untuk kepentingan bisnis atau kegiatan usaha perseroan dan atau perusahaan anak perseroan.  SMMT juga menjelaskan dana hasil private placement akan digunakan untuk pengembangan usaha melalui investasi yang diharapkan akan memberikan nilai tambah bagi perseroan ke depannya. Selain itu, dana private placement juga akan digunakan untuk kebutuhan modal kerja dan kegiatan umum usaha SMMT. Akan tetapi, realisasi atas rencana penggunaan dana mungkin dapat berubah dan disesuaikan dengan kebutuhan aktual perseroan saat pelaksanaan private placement.

Dalam hal akan dilakukan perubahan dan penyesuaian penggunaan dana private placement, maka akan dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Manajemen melanjutkan harga pelaksanaan penerbitan saham baru merujuk pada ketentuan peraturan No I-A, dengan harga pelaksanaan penerbitan saham perseroan paling sedikit 90% dari rata-rata harga penutupan saham perseroan selama kurun waktu 25 hari bursa berturut-turut di pasar reguler.

Adapun hingga saat ini, SMMT menyampaikan belum terdapat satu atau beberapa pemodal yang bermaksud memiliki saham baru hasil penerbitan private placement ini. Dengan adanya private placement ini, pemegang saham SMMT yang tidak berpartisipasi dalam jangka pendek akan terkena risiko penurunan atau dilusi kepemilikan saham yaitu sebanyak-banyaknya 10%. Manajemen juga menuturkan tidak ada dampak perubahan pengendali perseroan setelah private placement dilakukan. Sehubungan dengan aksi korporasi ini, SMMT akan melaksanakan RUPSLB pada Selasa, 26 November 2024.

Perseroan sebelumnya memproyeksi harga batu bara akan menyentuh kisaran US$40 per ton pada kuartal III/2024. Direktur Golden Eagle Energi, Denny Kusmayadi pernah bilang, harga batu bara diperkirakan melandai dengan menyentuh level US$59,2 per ton, dan turun kembali ke level US$40 per ton sampai kuartal III/2024. SMMT memperkirakan harga batu bara akan kembali mengalami peningkatan di akhir tahun 2024 dengan menyentuh level US$50 per ton.

Di kuartal dua 2024, perseroan membukukan laba bersih sebesar Rp 27,4 miliar. Menurun bila dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2023 sebesar Rp 162,2 miliar. Dengan demikian, laba bersih per saham setara dengan Rp 8,83 per lembar.