Laba Bersih GMF AeroAsia Melonjak 556,2%

NERACA

Jakarta – Semester pertama 2024, PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMFI) atau GMF AeroAsia berhasil membukukan laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk US$ 13,3 juta. Angka laba bersih itu melonjak 556,2% dari US$ 2,02 juta pada periode yang sama tahun 2023. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam laporan keuangan yang dirilis di Jakarta, kemarin.

Anak usaha dari PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk ini juga mencatat laba bersih per saham US$ 0,0005. Meningkat dibandingkan periode 30 Juni 2023 dengan raihan laba bersih per saham US$ 0,0001. Raihan positif emiten perawatan pesawat Grup Garuda (GIAA) ini ditopang dengan pendapatan US$ 216,47 juta sepanjang paruh pertama tahun 2024. Meningkat 29,7% dari US$ 166,90 juta pada enam bulan awal tahun 2023.

Adapun laba sebelum pajak penghasilan US$ 13,28 juta sepanjang semester I-2024. Melesat dari US$ 5,22 juta pada semester I-2023. Jumlah aset GMF AeroAsia (GMFI) per 30 Juni 2024 sebesar US$ 422,91 juta, liabilitas US$ 721,04 juta, dan ekuitas minus 298,12 juta. Sementara itu, GMF AeroAsia menyampaikan rencana menggelar aksi dengan melakukan penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue.

Dalam rencana PMHMETD tersebut, Garuda Indonesia (GIAA) akan mengambil bagian dalam dengan melakukan penyetoran dalam bentuk non-tunai (inbreng) berupa aset GIAA. Jumlah saham baru yang akan diterbikan GMF AeroAsia (GMFI) maksimal 11.736.512.323 saham atau 41,57% dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan saat ini.

Garuda (GIAA) selaku pemegang saham pengendali GMFI, dengan kepemilikan saat ini sebesar 89,1% akan mengambil bagian atas seluruh HMETD yang menjadi haknya dengan menyerahkan aset GIAA dengan cara inbreng sebagai pembayaran atas saham-saham baru yang diterbitkan oleh GMFI dalam rangka PMHMETD ini.

Bagian pelaksanaan HMETD yang berasal dari porsi publik/masyarakat akan disetorkan kepada perseroan dalam bentuk tunai. Objek dari rencana Inbreng adalah aset GIAA berupa bangunan, sarana pelengkap serta mesin pelengkap bangunan berupa hanggar dan bangunan penunjang lainnya, antara lain bangunan hanggar I dan annex I, bangunan hanggar II dan annex II, bangunan hanggar III dan annex III; dan fasilitas pendukung berupa bangunan-bangunan penunjang lainnya, sarana pelengkap seperti perkerasan driveway, pagar, dan mesin pelengkap bangunan.

Dan seluruhnya berlokasi di area Garuda Maintenance Facility (GMF) Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang. Penyetoran atas aset Garuda (GIAA) ke dalam GMFI yang akan dilakukan sehubungan dengan rencana PMHMETD sekitar Rp 418,28 miliar. GMF AeroAsia akan menggelar rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada 16 Oktober 2024 untuk meminta persetujuan melancarkan rights issue.

BERITA TERKAIT

Dukung Sepak Bola Nasional - FKS Food, Produsen Taro Net Resmi Sponsori PSIM

Dukung sepakbola tanah air dan termasuk industri di dalamnya, Taro Net, merek makanan ringan legendaris turut serta memberikan dukungan kepada…

Genjot Pertumbuhan Pasar Aset Kripto - Upbit Indonesia Hapus Biaya Perdagangan di Pasar USDT

Pasar aset kripto di Indonesia terus menunjukkan pertumbuhan yang pesat. Berdasarkan data dari regulator, nilai transaksi aset kripto pada Juli…

UNTR Naikkan Target Penjualan Komatsu

Tahun ini, PT United Tractors Tbk. (UNTR) meningkatkan target penjualan alat berat merek Komatsu menjadi 4.500 unit dari sebelumnya 4.000…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Dukung Sepak Bola Nasional - FKS Food, Produsen Taro Net Resmi Sponsori PSIM

Dukung sepakbola tanah air dan termasuk industri di dalamnya, Taro Net, merek makanan ringan legendaris turut serta memberikan dukungan kepada…

Genjot Pertumbuhan Pasar Aset Kripto - Upbit Indonesia Hapus Biaya Perdagangan di Pasar USDT

Pasar aset kripto di Indonesia terus menunjukkan pertumbuhan yang pesat. Berdasarkan data dari regulator, nilai transaksi aset kripto pada Juli…

UNTR Naikkan Target Penjualan Komatsu

Tahun ini, PT United Tractors Tbk. (UNTR) meningkatkan target penjualan alat berat merek Komatsu menjadi 4.500 unit dari sebelumnya 4.000…