NERACA
Jakarta – Kejar target pra penjualan Rp2,8 triliun, emiten properti PT Alam Sutera Realty Tbk. (ASRI) terus agresif meluncuran produk baru dan memanfaatkan insentif PPN DTP 100% disebut sebagai katalis positif bagi perseroan,”Marketing sales kami sudah 42% dari target Rp2,8 triliun dan kami optimis dapat mencapai target dengan strategi peluncuran produk baru serta menggelar Alam Sutera Expo dalam rangka 30 tahun perseroan pada September 2024,”kata Lilia Setiprawarti Sukotjo, Direktur Alam Sutera Realty di Jakarta, kemarin.
Disampaikannya, perseroan telah mengantongi marketing sales sebesar Rp1,18 triliun sepanjang semester I/2024. Realisasi itu meningkat 20% dari capaian Rp987 miliar pada 6 bulan pertama 2023. Selain meluncurkan produk properti baru di Alam Sutera dan Svarna Sutera, perseroan juga menyiapkan 1-2 klaster baru di Svarna Sutera berupa rumah tapak pada kuartal IV/2024. “Kami akan memulai launch Alam Sutera II pada September atau Oktober 2024,” ucapnya.
Lilia menambahkan, keputusan pemerintah untuk melanjutkan insentif pajak pertambahan nilai ditanggung pemerintah (PPN DTP) 100% untuk perumahan sebagai kabar gembira bagi industri properti di Tanah Air. “PPN DTP sangat membantu, terutama produk-produk kami yang sudah siap diserap pasar. Kami harap gayung bersambut dan pasar properti lebih bergairah lagi,” sebutnya.
Di sisi ekspansi, Sekretaris Perusahaan ASRI Tessa Remisha mengatakan perseroan telah menyerap belanja modal (capital expenditure/capex) Rp179 miliar—Rp180 miliar pada semester I/2024. Capex Alam Sutera diarahkan untuk menambah cadangan lahan. “Capex kami untuk pembelian tanah di Svarna Sutra dan Alam Sutera fase II. Saat ini, kebijakan akuisisi lahan kami ialah dengan beli tanah untuk langsung dikembangkan untuk menjaga likuiditas kami,” jelasnya.
Pada semester pertama 2024, perseroan mencatatkan penjualan, pendapatan jasa, dan usaha lainnya tercatat Rp 1,88 triliun. Angka ini naik 17,7% secara tahunan alias year on year (YoY) dari Rp 1,59 triliun. Secara rinci, mayoritas pendapatan Alam Sutera bersumber dari real estat Rp 1,44 triliun. Lalu, jasa hospitality dan prasarana Rp 320,9 miliar, pariwisata Rp 119,3 miliar, serta lainnya Rp 422,6 juta.
Sayangnya, sejumlah beban ASRI tercatat naik di semester I 2024. Misalnya, beban penjualan ASRI naik ke Rp 75,52 miliar per Juni 2024, dari sebelumnya Rp 62,87 miliar di Juni 2023. Beban umum dan administrasi juga naik ke Rp 190,71 miliar, dari sebelumnya Rp 176,30 miliar. ASRI juga menderita rugi selisih kurs sebesar Rp 149,3 miliar per 30 Juni 2024, berbanding terbalik dari laba kurs Rp 79,41 miliar di akhir Juni 2023.
Alhasil, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 18,65 miliar di semester I 2024. Ini turun 88,8% yoy dari Rp 167,30 miliar di semester I 2023. Hingga semester pertama ini, ASRI telah meluncurkan dua produk baru, yaitu kluster Agra dan kluster Cassia. Kluster Agra berlokasi di Suvarna Sutera dengan kisaran harga per unit Rp 1,6 miliar hingga Rp 2 miliar. Sementara, kluster Cassia berlokasi di Ayodhya dengan kisaran harga per unit Rp 1,9 miliar hingga Rp 3,3 miliar.
Perluas penetrasi pasar dan layanan di Indonesia, BytePlus, penyedia global solusi berbasis cloud dan kecerdasan buatan (AI) resmi menggandeng PT…
Genjot pertumbuhan penjualan pasca diluncurkan di Jakarta, tahun lalu, Ecovacs dan Tineco menyelenggarakan roadshow di kota Bandung dengan tema Athletic…
NERACA Jakarta – Danai pengembangan bisnisnya, pengelola rumah sakit swasta DKH Hospitals PT Cipta Sarana Medika Tbk. (DKHH) berencana melakukan…
Perluas penetrasi pasar dan layanan di Indonesia, BytePlus, penyedia global solusi berbasis cloud dan kecerdasan buatan (AI) resmi menggandeng PT…
Genjot pertumbuhan penjualan pasca diluncurkan di Jakarta, tahun lalu, Ecovacs dan Tineco menyelenggarakan roadshow di kota Bandung dengan tema Athletic…
NERACA Jakarta – Danai pengembangan bisnisnya, pengelola rumah sakit swasta DKH Hospitals PT Cipta Sarana Medika Tbk. (DKHH) berencana melakukan…