Koperasi Didorong untuk Optimalkan Produk Unggulan Daerah

NERACA

Bandung Barat—Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan mendorong koperasi-koperasi didesa untuk terus  mengembangkan kapasitas di produk-produk unggulan mereka. Koperasi yang mengoptimalkan  keunggulan produk mereka akan membawa manfaat maksimal bagi daerahnya dan daerah sekitarnya.

Contohnya, Koperasi Unit Desa (KUD) Sarwa Mukti yang mengandalkan susu sebagai produk unggulan. Potensi dan manfaat KUD Sarwa Mukti dalam memenuhi kebutuhan bahan produk susu sangat terlihat  dan terasa di kawasan sekitar Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.

"KUD Sarwa Mukti sebagai koperasi susu merupakan bukti nyata kerja sama para petani dan peternak untuk menghasilkan susu bermutu. Peternak, petani, dan pengusaha dapat maju dan tumbuh bersama," ungkap Zulkifli.

KUD Sarwa Mukti sudah berdiri sejak 1980 dengan cikal bakal yang telah ada sejak 1974 dengan nama Badan Usaha Unit Desa (BUUD). KUD ini memasok susu segar ke perusahaan besar seperti Ultramilk. Selain itu, KUD Sarwa Mukti juga menghasilkan olahan serba susu dari para anggotanya, diantaranya susu murni, yoghurt, karamel, dodol susu, es lilin, dan kerupuk susu.

"Hal ini artinya kelembagaan koperasi telah berjalan baik dan turut mendukung pasokan susu dalam  negeri," kata Zulkifli.

Zulkifli mengatakan, Indonesia bisa maju jika masyarakatnya mau bekerja sama dan kompak. Sebagai  komitmen mempererat sinergi antar pemangku kepentingan, pemerintah melalui Kementerian  Perdagangan (Kemendag) terus berupaya meningkatkan kapasitas usaha-usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) sekaligus mencari peluang menghubungkan mereka dengan ritel modern.

Terkait dengan kopreasi, Sekretaris Kementerian Koperasi (SesKemenKopUKM) Arif Rahman Hakim mengungkapkan, “sudah kita rasakan dan lihat bagaimana pembangunan di bidang ekonomi yang salah satunya didukung oleh perkoperasian. Para penggerak koperasi baik itu di sektor produksi, sektor konsumen sudah bahu-membahu sehingga kita bisa menciptakan banyak sekali pelaku usaha mikro dan kecil yang tangguh yang terkonsolidasi yang terakselerasi sehingga pada hari ini kita bisa melihat kontribusi sektor koperasi pada PDB (Produk Domestik Bruto) meningkat secara signifikan,”

Arif menjelaskan, KemenKopUKM memiliki tiga pendekatan untuk mendorong pertumbuhan koperasi di Indonesia. Pertama adalah mendorong Pemerintah Kabupaten dan Pemerintah Kota mempunyai satu koperasi modern yang menjadi motor penggerak untuk menjadi contoh bagi generasi muda yang ingin mendirikan usaha bisa melalui koperasi. 

KemenKopUKM melakukan pendampingan melalui inkubasi untuk mendorong pertumbuhan koperasi di kabupaten/kota. “Inkubasi ini bisa digunakan untuk menumbuhkembangkan bisnisnya,” kata Arif. 

Pendekatan kedua, KemenKopUKM juga memfasilitasi akses pembiayaan bagi koperasi.  KemenKopUKM menyediakan lembaga pengelolaan dana bergulir yang bisa dimanfaatkan koperasi untuk mengemban skala bisnis koperasi. “Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menegaskan bahwa pengelolaan dana bergulir diprioritaskan dua tahun terakhir ini untuk koperasi supaya bisa mendapatkan pembiayaan yang kompetitif,” ujar Arif.

Sementara yang ketiga adalah peningkatan kapasitas SDM (sumber daya manusia). Arif menjelaskan untuk peningkatan kapasitas SDM, KemenKopUKM bersama pemerintah daerah dan stakeholder terkait menyediakan dana alokasi khusus untuk memberikan pendampingan dan pelatihan terutama para pengurus koperasi supaya mau meningkatkan kapasitas SDM dari waktu ke waktu. 

“Pada hari koperasi ini mari kita tingkatkan komitmen dalam memajukan koperasi sebagai ekosistem yang mendukung usaha mikro dan kecil. Mari kita bekerja keras dan berinovasi untuk mewujudkan koperasi yang sehat, kuat, mandiri, serta berkontribusi pada pembangunan ekonomi Indonesia menuju Indonesia Emas 2045,” ucap Arif.  

Arif pun pernah mengajak para pelaku koperasi untuk terus konsisten menjalankan aktivitas ekonomi produktif berbasis sosial dan lingkungan dengan tetap memperhatikan aspek kelestarian alam dan senantiasa memperhatikan legalitas usaha.

Ke depan, KemenKopUKM siap memberikan dukungan dan fasilitasi secara berkelanjutan. Sebab, koperasi juga memiliki potensi ekonomi berbasis lingkungan/alam yang dapat terus dikembangkan.

Lebih lanjut, Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki menekankan perlunya revolusi mental untuk meningkatkan citra koperasi sehingga semakin dipercaya oleh publik di tanah air.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BERITA TERKAIT

Kegiatan Impor Pindah ke Indonesia Timur, Bisnis Ritel Terancam Tutup Toko

NERACA  Jakarta – Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (HIPPINDO) menyampaikan keprihatinan terhadap rencana pemerintah untuk memindahkan kegiatan impor…

Indonesia-Palestina Kerja Sama Kembangkan Sektor Parekraf

NERACA Jakarta – Indonesia dan Palestina sepakat memperkuat kolaborasi untuk mengembangkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) di kedua negara.…

Tahun 2025, KKP Dapat Alokasi Pagu Anggaran Sebesar Rp6,22 Triliun

NERACA Jakarta – Dalam rapat kerja (raker) antara Kementerian Kelautan dan Perikanan dengan Komisi IV DPR, Menteri Kelautan dan Perikanan,…

BERITA LAINNYA DI Perdagangan

Kegiatan Impor Pindah ke Indonesia Timur, Bisnis Ritel Terancam Tutup Toko

NERACA  Jakarta – Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (HIPPINDO) menyampaikan keprihatinan terhadap rencana pemerintah untuk memindahkan kegiatan impor…

Indonesia-Palestina Kerja Sama Kembangkan Sektor Parekraf

NERACA Jakarta – Indonesia dan Palestina sepakat memperkuat kolaborasi untuk mengembangkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) di kedua negara.…

Tahun 2025, KKP Dapat Alokasi Pagu Anggaran Sebesar Rp6,22 Triliun

NERACA Jakarta – Dalam rapat kerja (raker) antara Kementerian Kelautan dan Perikanan dengan Komisi IV DPR, Menteri Kelautan dan Perikanan,…