Beli mesin tipe MC52 dari induk usaha, PT Uni-Charm Indonesia Tbk (UCID) menganggarkan dana sebesar Rp 28,15 miliar. Nama terakhir merupakan pemegang saham utama UCID yang berbasis di Jepang dengan porsi kepemilikan 59,20%. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.
Sekretaris Perusahaan PT Uni-Charm Indonesia Tbk, Marojahan Silaen mengatakan, pendanaan atas pembelian mesin produksi ini bersumber dari kas perseroan. Dengan dilakukannya transaksi tersebut, Perseroan optimistis akan meningkatkan pendapatan dan laba perseroan, yang pada akhirnya dapat menciptakan nilai tambah bagi pemegang saham.“Berdasarkan proyeksi keuangan dampak dilakukannya transaksi akan meningkatkan kapasitas produksi untuk produk popok bayi yang dapat meningkatkan laba dan profitabilitas Perseroan,’’ urai Marajohan.
Kemudian dalam rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) memutuskan membagikan dividen tunai sebesar Rp 20,90 per saham, dengan nilai total sebesar Rp 86,90 miliar atas perolehan laba bersih tahun buku 2023. Tahun lalu, perseroan mencatatkan laba bersih yang didapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp 434,57 miliar pada tahun 2023.
Marajohan mengatakan, selain perolehan laba bersih yang didapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp 434,57 miliar tahun 2023, pembagian dividen tunai didasari oleh jumlah saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya sebesar Rp 4,02 triliun dan total ekuitas Rp 5,56 triliun per 31 Desember 2023.
Direktur PT Daya Intiguna Yasa Tbk. (MDIY) atau MR DIY Rika Juniaty Tanzil menyerok 146.000 saham perseroan. Informasi tersebut disampaikan…
Sepanjang tahun 2024, PT Pelat Timah Nusantara Tbk (NIKL) mencatat kerugian sebesar US$18,852 ribu atau turun signifikan 99,48% dibanding rugi…
Emiten industri makanan bayi PT Hassana Boga Sejahtera Tbk (NAYZ) melakukan ekspansi bisnis dengan mengembangkan lini produk baru, sebagai upaya…
Direktur PT Daya Intiguna Yasa Tbk. (MDIY) atau MR DIY Rika Juniaty Tanzil menyerok 146.000 saham perseroan. Informasi tersebut disampaikan…
Sepanjang tahun 2024, PT Pelat Timah Nusantara Tbk (NIKL) mencatat kerugian sebesar US$18,852 ribu atau turun signifikan 99,48% dibanding rugi…
Emiten industri makanan bayi PT Hassana Boga Sejahtera Tbk (NAYZ) melakukan ekspansi bisnis dengan mengembangkan lini produk baru, sebagai upaya…