Danai Pengembangan Proyek - Indonesia Paradise Rencanakan Terbitkan Obligasi

NERACA

Jakarta- Danai ekspansi bisnisnya, emiten properti PT Indonesian Paradise Property Tbk (INPP) akan melakukan serangkaian aksi korporasi strategis yang akan dilaksanakan pada semester kedua tahun ini. Dalam salah satu hasil rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) menyetujui untuk menerbitkan obligasi korporasi.

Rencananya, obligasi tersebut akan digunakan untuk proyek-proyek komersial, usaha perhotelan, dan inisiatif pengembangan properti.“INPP berniat untuk mempercepat pertumbuhan dan memberikan nilai tambah bagi pemegang saham melalui aksi-aksi strategis ini,”kata Presiden Direktur & CEO INPP, Anthony P Susilo dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Disampaikannya, perseroan tahun ini optimis bisa tumbuh lebih pesat lagi dan meraih pendapatan yang signifikan, terutama melalui aliran pendapatan berulang. Ditambahkan, perusahaan meyakini aksi korporasi ini bisa mendapat respon positif dari publik setelah sebelumnya berhasil mempertahankan momentum pertumbuhan berkat kontribusi besar dari recurring income.

Sebagai informasi, saat ini, peringkat/Outlook Perusahaan dari Pefindo yang diperbarui pada 7 Juni 2023 adalah idBBB+ Stable. Peringkat tersebut diberikan berkat konsistensi INPP memenuhi target pendapatan, baik melalui segmen reccurring income dan non-reccuring income serta posisi pasar yang baik dengan kualitas aset yang baik, dan merek jaringan hotel yang kuat.

Sebagai wujud keyakinan Perusahaan terhadap prospek pertumbuhannya, INPP juga telah menganggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar hampir Rp 1 triliun untuk tahun fiskal 2024 ini. Modal tersebut akan disalurkan ke proyek-proyek yang sedang berjalan dan yang akan datang.

Adapun INPP saat ini sedang mengembangkan dan menyelesaikan tiga proyek prestisius, yaitu; apartemen Antasari Place di Jakarta, 23 Paskal Shopping Center di Bandung (Extension), dan 23 Semarang Shopping Center. Proyek-proyek mixed-use komersial ini merupakan perpaduan berbagai fungsi dalam satu pengembangan, yang diposisikan secara strategis untuk menciptakan lingkungan hidup yang dinamis.

Tahun ini, perseroan menargetkan pendapatan tumbuh 20% atau Rp 1,3 triliun. Direktur dan Chief Financial Officer INPP Surina menjelaskan, target ini sejalan dengan prospek properti yang masih menjanjikan. Hal itu juga terdorong dari raihan kinerja perusahaan yang memuaskan.

Di mana sepanjang 2023, INPP raih pertumbuhan laba bersih mencapai 166% YoY atau sebesar Rp 184,90 miliar di tahun 2023. Pencapaian ini didorong oleh pendapatan INPP yang mencapai Rp 1,10 triliun yang juga meningkat sebesar 16% YoY.  Segmen perhotelan adalah kontributor terbesar dengan 43%, disusul segmen komersial dengan kontribusi terhadap 42% pendapatan 2023. (bani)

BERITA TERKAIT

Buka Harga IPO Rp100-132 - Cipta Sarana Media Bidik Dana Rp69,96 Miliar

NERACA Jakarta – Danai pengembangan bisnisnya, pengelola rumah sakit swasta DKH Hospitals PT Cipta Sarana Medika Tbk. (DKHH) berencana melakukan…

UBS Naikkan Peringkat Pasar Saham Indonesia

NERACA Jakarta -UBS Securites menaikkan peringkat pasar saham Indoensia dari neutral menjadi overweight. Kenaikan tersebut menggambarkan valuasi pasar saham Indonesia…

Lagi, Hermina Bangun Dua Rumah Sakit Baru

Tahun ini, PT Medikaloka Hermina Tbk. (HEAL) berencana ekspansi dengan membangun dua rumah sakit baru pada 2025. Direktur Keuangan HEAL, Yulisar Khiat mengatakan bahwa…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Buka Harga IPO Rp100-132 - Cipta Sarana Media Bidik Dana Rp69,96 Miliar

NERACA Jakarta – Danai pengembangan bisnisnya, pengelola rumah sakit swasta DKH Hospitals PT Cipta Sarana Medika Tbk. (DKHH) berencana melakukan…

UBS Naikkan Peringkat Pasar Saham Indonesia

NERACA Jakarta -UBS Securites menaikkan peringkat pasar saham Indoensia dari neutral menjadi overweight. Kenaikan tersebut menggambarkan valuasi pasar saham Indonesia…

Lagi, Hermina Bangun Dua Rumah Sakit Baru

Tahun ini, PT Medikaloka Hermina Tbk. (HEAL) berencana ekspansi dengan membangun dua rumah sakit baru pada 2025. Direktur Keuangan HEAL, Yulisar Khiat mengatakan bahwa…