Catut Nama - Cendekiawan NU Sampaikan Protes Pihak AQUA

Cendekiawan Nahdlatul Ulama, Nadirsyah Hosen memprotes pencatutan namanya oleh perusahaan air minum kemasan AQUA yang seolah-olah ingin mengesankan bahwa dia tidak merekomendasikan boikot atas produk Israel dan yang semua yang terafiliasi.“Saya menyampaikan protes kepada pihak AQUA dan CNN Indonesia atas berita ads alias konten berbayar dari pihak Danone Indonesia yang dimuat di CNN Indonesia pada Senin 13 Mei 2024,” kata Nadirsyah dalam sebuah protes di platform X, dahulu Twitter di Jakarta, kemarin.

Menurutnya, yang seolah-olah pernyataannya dalam berita tersebut hanya isapan jempol pihak AQUA dan CNN. “Saya tidak pernah dihubungi oleh pihak Danone dan AQUA serta tidak pernah diwawancarai oleh CNN Indonesia,” katanya menegaskan.

Nadirsyah bilang pencatutan namanya dalam berita berbayar Danone tersebut merugikan pribadi maupun profesinya sebagai akademi dalam isu yang sensitif di kalangan umat. “Ini juga bisa mencederai integritas saya selaku tokoh Islam yang selama ini dipercayai oleh umat, khususnya oleh kalangan Nahdlatul Ulama, melalui pendapat dan opini saya yang tersebar di sejumlah buku, artikel, ceramah maupun medsos,” katanya sebagaimana bisa dilihat pada link https://twitter.com/na_dirs/status/1790315466898207053?t=8_h00k-Rx8C8QBGTPqDYeA&s=19.

Danone Indonesia menjadi salah satu sasaran gerakan boikot global, termasuk di Indonesia. Perusahaan dianggap memiliki keterkaitan bisnis dengan Israel, dimana Danone SA, induk AQUA di Perancis, diketahui masih memiliki saham pada salah satu market leader industri makanan dan minuman di Israel. Karena itulah, Danone didesak untuk divestasi, menarik diri dari berbisnis dengan pihak Israel yang terbukti telah melakukan genosida yang menewaskan sedikitnya 35.000 orang warga Gaza di Palestina.

Dalam beberapa bulan terakhir, AQUA aktif menampik anggapan tersebut dalam banyak kesempatan dan pemberitaan. Salah satunya via konten berbayar di media, termasuk dalam sebuah pemberitaan di CNN yang kemudian diketahui mencatut nama cendekiawan NU, Nadirsyah Hosen. "Saya meminta pihak Danone Indonesia, AQUA dan CNN Indonesia meminta maaf secara resmi dan menghapus nama saya dalam pemberitaan tersebut," kata Nadirsyah. "Saya tunggu itikad baiknya," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

MK Nilai Guru Honorer Harus Diprioritaskan Jadi PPPK

NERACA Jakarta - Mahkamah Konstitusi (MK) menilai para guru honorer harus diprioritaskan menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). "Mahkamah…

Advokat Laporkan Hakim PN Jaktim ke KY - Terkait Polemik BUMN-BUMD

NERACA Jakarta - Tim kuasa hukum dari Yunadi & Associates melaporkan majelis hakim Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Timur (Jaktim) ke…

ATR/BPN: 78 Hakim Lolos Sertifikasi Pertanahan dan Tata Ruang

NERACA Kabupaten Bogor - Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) menyatakan sebanyak 78 hakim lolos dalam proses sertifikasi…

BERITA LAINNYA DI Hukum Bisnis

MK Nilai Guru Honorer Harus Diprioritaskan Jadi PPPK

NERACA Jakarta - Mahkamah Konstitusi (MK) menilai para guru honorer harus diprioritaskan menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). "Mahkamah…

Advokat Laporkan Hakim PN Jaktim ke KY - Terkait Polemik BUMN-BUMD

NERACA Jakarta - Tim kuasa hukum dari Yunadi & Associates melaporkan majelis hakim Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Timur (Jaktim) ke…

ATR/BPN: 78 Hakim Lolos Sertifikasi Pertanahan dan Tata Ruang

NERACA Kabupaten Bogor - Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) menyatakan sebanyak 78 hakim lolos dalam proses sertifikasi…