NERACA
Jakarta – Sepanjang tahun 2023, PT Kencana Energi Lestari Tbk. (KEEN) membukukan kenaikan pendapatan bersih menjadi US$48,01 juta atau setara dengan Rp741,37 miliar sepanjang 2023 (kurs jisdor Rp.15.439). Angka tersebut tumbuh 14,78% dibandingkan pendapatan tahun sebelumnya US$41,83 juta. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam laporan keuangan yang dipublikasi di Jakarta, kemarin.
Perseroan mengungkapkan, pendapatan ditopang oleh pendapatan pihak ketiga yaitu proyek konsesi sebesar US$30,07 juta, bunga konsesi sebesar US$15,34 juta dan penjualan listrik sebesar US$2,53 juta. Sementara itu untuk pendapatan sewa pihak berelasi sebesar US$73.282. Seiring dengan kenaikan penjualan, beban pokok pendapatan ikut melambung sebesar 36,46% menjadi sebesar US$20,10 juta atau setara dengan Rp310,43 miliar dibandingkan dengan 2022 sebesar US$14,73 juta.
Alhasil, laba kotor tercatat sebesar US$27,91 juta atau setara dengan Rp430,93 miliar. Laba ini lebih tinggi 3% dibandingkan perolehan 2022 sebesar US$27,09 juta. Sementara itu, laba bersih yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk tercatat sebesar US$12,91 juta atau setara Rp199,33 miliar sepanjang 2023. Laba ini naik 2,82% dibandingkan perolehan 2022 sebesar US$12,55 juta.
Kemudian, KEEN memiliki total kewajiban sebesar US$165,06 juta atau lebih tinggi dari posisi 2022 sebesar US$141,04 juta. Rinciannya adalah liabilitas jangka pendek sebesar US$30,58 juta dan liabilitas jangka panjang sebesar US$134,48 juta. Sementara itu total ekuitas adalah sebesar US$187,72 juta, naik dari Desember 2022 sebesar US$175,07 juta. Kemudian total aset per Desember 2023 tercatat sebesar US$352,79 juta atau naik drastis dari posisi 2022 yang sebesar US$316,11 juta.
Asal tahu saja, dalam menjaga pertumbuhan bisnisnya, perseroan agresif membangun proyek pembangkit listri berbasis energi baru terbarukan. Saat ini, perseroan tidak hanya fokus pada Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA). Tapi juga mengembangkan portofolio bisnis ke berbagai sumber EBT lain seperti Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PTLB) dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).
Selain fokus pada penyelesaian pembangunan proyek pembangkit yang sudah berjalan, KEEN berusaha mendapatkan proyek-proyek baru. Di antaranya dengan mengikuti tender yang diadakan oleh PT PLN (Persero), maupun strategi lainnya seperti mengakuisisi proyek potensial, atau menjalin kerja sama.
Sebelumnya, KEEN pun telah memperoleh kontrak penting pada akhir tahun lalu. Melalui anak perusahaan tidak langsung, PT Tiara Tirta Energi, KEEN menandatangani Perjanjian Jual Beli tenaga Listrik (PJBL) dengan PLN pada 21 Desember 2023. KEEN akan membangun dan mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro-hidro (PLTM) Salu Noling berkapasitas 10 Megawatt (MW). Listrik yang diproduksi akan dijual ke PLN untuk jangka waktu 25 tahun sejak PTLM Salu Noling beroperasi.
Nilai dari PLTM Salu Noling mencapai sekitar Rp 1,2 triliun, yang merupakan estimasi total pengoperasian selama 25 tahun. Diana bilang, KEEN menyiapkan investasi sekitar US$ 27,5 juta untuk membangun PLTM Salu Noling. Sumber pendanaan berasal dari modal sendiri dan fasilitas kredit bank atau lembaga keuangan.
Perluas penetrasi pasar dan layanan di Indonesia, BytePlus, penyedia global solusi berbasis cloud dan kecerdasan buatan (AI) resmi menggandeng PT…
Genjot pertumbuhan penjualan pasca diluncurkan di Jakarta, tahun lalu, Ecovacs dan Tineco menyelenggarakan roadshow di kota Bandung dengan tema Athletic…
NERACA Jakarta – Danai pengembangan bisnisnya, pengelola rumah sakit swasta DKH Hospitals PT Cipta Sarana Medika Tbk. (DKHH) berencana melakukan…
Perluas penetrasi pasar dan layanan di Indonesia, BytePlus, penyedia global solusi berbasis cloud dan kecerdasan buatan (AI) resmi menggandeng PT…
Genjot pertumbuhan penjualan pasca diluncurkan di Jakarta, tahun lalu, Ecovacs dan Tineco menyelenggarakan roadshow di kota Bandung dengan tema Athletic…
NERACA Jakarta – Danai pengembangan bisnisnya, pengelola rumah sakit swasta DKH Hospitals PT Cipta Sarana Medika Tbk. (DKHH) berencana melakukan…