Penetrasi Pasar Global - PYFA Akuisisi Perusahaan Farmasi Australia

NERACA

Jakarta - Kembangkan ekspansi bisisnya, emiten farmasi PT Pyridam Farma Tbk. (PYFA) melalui anak usahanya, PYFA Australia Pty Ltd berencana mengakuisisi 100% saham perusahaan farmasi asal Australia, Probiotec Limited. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Perseroan telah menandatangani Scheme Implementation Deed (SID) pada Kamis, (21/12) atau perjanjian pengambilalihan saham Probiotec Limited senilai 3 dolar Australia atau sekitar Rp31.561 per saham. 

CEO Pyridam Farma, Lee Yan Gwan mengatakan, akuisisi ini akan memberikan akses ke teknologi terdepan dan juga kesempatan untuk bermitra dengan pemain farmasi global yang nantinya akan menguntungkan industri farmasi di Indonesia. "Anak usaha Pyridam Farma melakukan pengambilalihan atas seluruh saham yang telah diterbitkan oleh Probiotec Limited," ujar Lee. 

Kendati demikian, PYFA belum merinci berapa total seluruh saham yang diterbitkan oleh Probiotec Limited, sehingga besaran nilai akuisisi secara pasti belum diketahui. Namun yang jelas, dengan akuisisi tersebut PYFA dapat memperluas pangsa pasar internasional, akses kepada teknologi dan riset yang mumpuni, jaringan yang luas, serta sumber daya fasilitas yang modern. 

Tak hanya itu, perseroan dapat melakukan efisiensi operasional, melalui rencana akuisisi tersebut PYFA bisa meraih skala ekonomis yang lebih menguntungkan, dan mengarah pada efisiensi dalam rantai pasokan dan produksi. Sebagai informasi, Probiotec Limited merupakan salah satu perusahaan farmasi terbesar asal Australia dalam bidang manufaktur yang bermitra dengan pemain besar global seperti Johnson & Johnson, Pfizer, iNova, Blackmores, dan lainnya untuk berbagai obat dan produk kesehatan konsumen lainnya. "Sejalan dengan ambisi Pyridam Farma untuk menjadi pemain farma global, kami menyadari akan pentingnya inovasi serta penelitian atau research & development," pungkasnya. 

Di kuartal tiga 2023, PYFA membukukan pendapatan Rp520,47 miliar per kuartal III/2023 atau turun -5,52% dibandingkan periode sama 2022 sebesar Rp550,92 miliar. Secara rinci berdasarkan segmen, pendapatan PYFA ditopang dari produk farmasi, esthetic, dan jasa maklon sebesar Rp511,88 miliar, diikuti produk alat kesehatan yang menyumbang Rp8,58 miliar. Namun, setelah dikurangi beban dan biaya-biaya lainnya, PYFA justru membukukan rugi bersih Rp45,49 miliar, dibandingkan kuartal III/2023 yang membukukan laba Rp288,75 miliar.

 

BERITA TERKAIT

Penetrasi Pasar di Indonesia - Sarana Pactindo dan BytePlus Hadirkan Solusi AI dan Cloud

Perluas penetrasi pasar dan layanan di Indonesia, BytePlus, penyedia global solusi berbasis cloud dan kecerdasan buatan (AI) resmi menggandeng PT…

Dion Wiyoko Jadi Brand Ambassador - Ecovacs dan Tineco Targetkan Penjualan Tumbuh 20%

Genjot pertumbuhan penjualan pasca diluncurkan di Jakarta, tahun lalu, Ecovacs dan Tineco menyelenggarakan roadshow di kota Bandung dengan tema Athletic…

Buka Harga IPO Rp100-132 - Cipta Sarana Media Bidik Dana Rp69,96 Miliar

NERACA Jakarta – Danai pengembangan bisnisnya, pengelola rumah sakit swasta DKH Hospitals PT Cipta Sarana Medika Tbk. (DKHH) berencana melakukan…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Penetrasi Pasar di Indonesia - Sarana Pactindo dan BytePlus Hadirkan Solusi AI dan Cloud

Perluas penetrasi pasar dan layanan di Indonesia, BytePlus, penyedia global solusi berbasis cloud dan kecerdasan buatan (AI) resmi menggandeng PT…

Dion Wiyoko Jadi Brand Ambassador - Ecovacs dan Tineco Targetkan Penjualan Tumbuh 20%

Genjot pertumbuhan penjualan pasca diluncurkan di Jakarta, tahun lalu, Ecovacs dan Tineco menyelenggarakan roadshow di kota Bandung dengan tema Athletic…

Buka Harga IPO Rp100-132 - Cipta Sarana Media Bidik Dana Rp69,96 Miliar

NERACA Jakarta – Danai pengembangan bisnisnya, pengelola rumah sakit swasta DKH Hospitals PT Cipta Sarana Medika Tbk. (DKHH) berencana melakukan…