Pipa Cisem-1 Mengalir ke Kawasan Industri Kendal

NERACA

Semarang – Gas bumi (gas-in) pipa transmisi gas bumi ruas Cirebon-Semarang tahap I (Cisem-1) mengalir ke kawasan industri Kendal (KIK). Proyek Strategis Ini sangat penting dilakukan sebagai milestone pengembangan industri gas bumi nasional.  Pembangunan pipa transmisi gas Cisem-1 ini dilakukan oleh pemerintah melalui pembiayaan APBN (ANggaran Pendapatan dan Belanja Negara) untuk mendorong pertumbuhan dan nilai tambah bagi perekonomian nasional.

Direktur Jenderal Minyak Dan Gas Bumi (Dirjen Migas), Keementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Tutuka Ariadji mengungkapkan, "Pipa Cisem adalah Proyek Strategis Nasional (PSN) dan merupakan terobosan karena dibangun langsung oleh Kementerian ESDM melalui pembiayaan APBN."

Selanjutnya pipa Cisem-1 dikelola oleh Direktorat Jenderal Migas melalui LEMIGAS yang bekerjasama dengan Pertagas. Dengan peran langsung Pemerintah ini, maka lanjut Tutuka, toll fee atau biaya pengangkutan gas melalui Pipa Gas Cisem-1 dapat menjadi lebih rendah. Adapun penetapan toll fee nya nanti akan dilakukan oleh BPH Migas.

Dampak positif dari toll fee yang rendah, maka industri di Kawasan Industri Kendal tersebut akan mendapatkan harga gas yang lebih murah sehingga produktifitas dan daya saing industri meningkat, terjadi peningkatan investasi, dan penyerapan tenaga kerja bagi rakyat.

"Sebagai contoh, salah satu industri di Kawasan Industri Kendal ini, langsung dapat menikmati penurunan harga gas yang menarik dengan adanya pengaliran gas melalui Pipa Cisem-1. Pengaliran gas hari ini di Kawasan Industri Kendal masih permulaan untuk 5 industri dan akan terus meningkat," tambah Tutuka.

Proyeksi potensi industri yang dapat menggunakan gas dari Pipa Cisem-1 di Kendal dan Batang dapat sekitar 40 industri. Direktur Jenderal Migas juga menyampaikan apresiasi dan terimakasih kepada konsumen gas di Kawasan Industri Kendal (KIK) beserta tenant industri yang diwakili Direktur KIK Didik Purbadi.

Selain memberi keuntungan untuk industri, Pipa Cisem juga akan memberikan nilai tambah bagi masyarakat melalui gas untuk rumah tangga. "Setelah selesainya Pipa Cisem tahap 2, diharapkan terdapat potensi gas untuk Jaringan Gas Kota (Jargas) minimal 5 mmscfd atau sekitar 300.000 rumah tangga. Khusus untuk Kendal sendiri terdapat potensi jargas sekitar 10.000 rumah tangga,"ungkap Tutuka.

Tidak hanya itu, seblumnya Tutuka juga berharap gas yang akan mengalir melalui CISEM Tahap I selain dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan industri juga dapat dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat melalui jaringan gas kota (jargas).

"Kami mengharapkan bahwa apa yang telah dilakukan berhasil sampai saat ini itu bisa dimanfaakan sebesar-besarnya. Bagi yang berkepentingan ya, salah satunya adalah industri. Industri sini di kawasan industri Kendal dan Batang. Selain untuk industri, sebagian juga dimanfaatkan untuk jargas jaringan gas di wilayah yang dilewati ini," harap Tutuka.

Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGN Harry Sidharta bersyukur terselesaikannya pipanisasi Cisem Tahap I untuk kebutuhan industri dan rumah tangga. Untuk mendukung pengaliran gas Pipa Cisem-1, PGN membangun pipa distribusi yang mengalirkan gas dari Pipa Cisem-1 ke Kawasan Industri Kendal.

"Puji syukur, PGN berhasil menyelesaikan pembangunan pipa distribusi dari Pipa Cisem menuju Kawasan Industri Kendal (KIK) dan gas sudah dapat mengalir. Kami menaruh perhatian besar terhadap penyelesaian jaringan pipa ini karena dapat memenuhi kebutuhan energi gas bumi yang handal bagi penggunanya di KIK," ujar Harry.

PGN mengucapkan terima kasih kepada pemerintah pusat, pemerintah daerah Jawa Tengah dan seluruh stakeholder atas kepercayaan yang diberikan kepada PGN, sehingga memiliki kesempatan untuk membangun infrastruktur distribusi gas bumi dari Pipa Cisem menuju KIK sepanjang +- 8 km.

"Diharapkan tidak hanya pertambahan infrastruktur gas bumi dan pendapatan bagi PGN, tetapi juga mendorong pertumbuhan pemanfaatan gas bumi di wilayah Jawa Tengah bagian utara,"tutur Harry.

Senada dengan Tutuka, Direktur Perencanaan Dan Pembangunan Infrastruktur Migas, Laode Sulaeman menyatakan, pembangunan pipa transmisi gas bumi ruas Cirebon-Semarang dilaksanakan oleh Pemerintah untuk memberikan pasokan gas yang terintegrasi untuk kebutuhan masyarakat di Pulau Jawa serta meningkatkan tingkat perekonomian. "Pekerjaan konstruksi terintegrasi rancang bangun pembangunan pipa transmisi gas bumi Cirebon-Semarang tahap 1 (Ruas Semarang-Batang) dilaksanakan secara multiyears (tahun jamak) 2022 dan 2023 selama 15 bulan terhitung mulai 23 Mei 2022 s.d 22 Agustus 2023,"ujar Laode.

Pekerjaan konstruksi yang dilakukan yakni, pembangunan jalur pipa gas diameter 20" sepanjang +- 60 Km, pembangunan Stasiun gas ESDM Semarang dan Batang. Pembangunan Pipa Cisem Tahap I ini merupakan salah satu upaya Pemerintah untuk meningkatkan akses gas bumi bagi seluruh masyarakat maupun industri.

 

BERITA TERKAIT

Dorong Implementasi MBG, Kementan impor 200 Ribu Sapi Perah

NERACA Jakarta – Wakil Menteri Pertanian Sudaryono menyebutkan sekitar 200 ribu ekor sapi perah impor akan tiba hingga akhir 2025…

Relaksasi Opsen Bantu Jaga Pertumbuhan Industri Otomotif

NERACA Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyatakan dengan menerapkan relaksasi berupa penundaan implementasi opsen Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Bea…

Sambut Implementasi B40, Kilang Pertamina Internasional Siap Produksi

NERACA Jakarta – Kilang Pertamina Internasional (KPI) sebagai Subholding Refining & Petrochemical mendukung program pemerintah terkait penerapan bahan bakar minyak…

BERITA LAINNYA DI Industri

Dorong Implementasi MBG, Kementan impor 200 Ribu Sapi Perah

NERACA Jakarta – Wakil Menteri Pertanian Sudaryono menyebutkan sekitar 200 ribu ekor sapi perah impor akan tiba hingga akhir 2025…

Relaksasi Opsen Bantu Jaga Pertumbuhan Industri Otomotif

NERACA Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyatakan dengan menerapkan relaksasi berupa penundaan implementasi opsen Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Bea…

Sambut Implementasi B40, Kilang Pertamina Internasional Siap Produksi

NERACA Jakarta – Kilang Pertamina Internasional (KPI) sebagai Subholding Refining & Petrochemical mendukung program pemerintah terkait penerapan bahan bakar minyak…