NERACA
Jakarta – Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan mengungkapkan pemerintah akan terus melakukan penataan regulasi agar niaga elektronik (e-commerce) terus berkembang. “Inilah yang harus ditata agar e-commerce Indonesia berkembang dan bisa mendukung UMKM (usaha mikro kecil dan menengah). Masukan dari pelaku e-commerce dibutuhkan,” urai Zulkifli.
Menurut Zulkifli, untuk memajukan e-commerce diperlukan kerja sama antara pemerintah dan pelaku e-commerce.
“Perlu kerja sama agar pemerintah mengetahui hambatan para pelaku e-commerce. Tugas pemerintah adalah untuk memajukan e-commerce di Indonesia serta melindungi dan mengembangkan pelaku usaha dalam negeri khususnya UMKM,” tambah Zulkifli.
Meski begitu, Zulkifli juga mengapresiasi langkah Shopee Indonesia yang telah meningkatkan kapasitas UMKM Indonesia melalui program edukasi kepada 80.000 UMKM. UMKM yang telah mengikuti program edukasi Shopee tersebut perlu didorong untuk mengikuti Program Ekspor Shopee dan memasarkan produknya di sembilan negara di Asia Tenggara, Asia Timur, dan Amerika Latin.
“Melalui e-commerce seperti Shopee yang dapat menguhubungkan penjual dan pembeli secara langsung. E-commerce juga membantu pelaku UMKM memdapatkan akses pasar. Sehingga pembelinya tidak hanya dari Jawa Barat, Solo, Jakarta, tetapi juga sampai Malaysia dan Thailand,” urai Zulkifli.
Director and Country Head Sea Group Indonesia, Kiky Hapsari menjelaskan, sebagai perusahaan teknologi, Sea Group melalui Shopee Indonesia, merasa bangga dapat berpartisipasi aktif sebagai enabler dari perkembangan bisnis UMKM lokal menjangkau pasar global.
“Gudang ini merupakan infrastruktur penunjang dari program ekspor yang sudah dijalankan oleh Shopee saat ini. Tadi kita bisa lihat bagaimana mudahnya proses ekspor melalui Shopee. Kami juga bangga menyampaikan ada 20 juta produk UMKM lokal yang tersedia di pasar di Asia Tenggara, Asia Timur, dan Amerika Latin,” kata Kiky.
Perekonomian Indonesia sepanjang triwulan II tahun 2023 tumbuh sebesar 5,17 persen. Nilai ekspor Indonesia pada Juli 2023 mencapai USD 20,88 miliar atau naik 1,36 persen dibandingkan Juni 2023. Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia Januari–Juli 2023 mencapai USD 149,53 miliar.
Meski begitu, baru-baru ini banyak platform belanja online atau e-commerce yang ramai diperbincangkan di media sosial mau pun media massa setelah berbondong-bondong melakukan penyesuaian terhadap biaya yang dikenakan terhadap penggunanya. Walaupun cukup menuai pro dan kontra dari masyarakat, khususnya pengguna platform, pengenaan biaya layanan, biaya jasa aplikasi hingga biaya top-up dompet digital di platform belanja online ternyata telah menjadi standar baru yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan e-commerce.
Ketua Umum Asosiasi E-commerce Indonesia (idEA), Bima Laga mengungkapkan, asal tidak terlalu membebani konsumen, kenaikan biaya jasa ini hal yang sangat wajar mengingat investasi di sektor digital ini sangat mahal dan harus update, terlebih lagi untuk keamanan transaksi para penggunanya.
“Biaya yang dikenakan juga masih wajar, selama tidak progresif dan tidak berbentuk persentase. Pengenaan biaya jasa aplikasi atau penanganan ini pun sudah melalui banyak pertimbangan, mulai dari harga barang hingga minat belanja masyarakat,” ungkap Bima.
Sehingga dalam hal ini menurut Bima, untuk itu perusahaan harus dapat memastikan bahwa penarikan biaya ini adalah untuk keperluan peningkatan pelayanan. Selain itu, e-commerce yang menarik biaya jasa aplikasi baik kepada konsumen maupun penjual juga harus memastikan transparansi berapa besaran biaya yang akan mereka tarik dan juga akan digunakan untuk apa saja biaya tersebut nantinya.
Sejalan dengan hal ini, Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE), Piter Abdullah menjelaskan bahwa penerapan biaya tambahan saat bertransaksi melalui platform online dapat dilihat sebagai strategi dari tiap-tiap perusahaan dalam upaya meningkatkan efisiensi demi mendorong profitabilitas dan kontinuitas bisnis perusahaan. Selain itu juga untuk meningkatkan beberapa aspek seperti pengalaman konsumen, layanan terbaik, inovasi, serta fasilitas apa saja yang dapat ditawarkan platform kepada konsumennya.
“Penyesuaian ini seharusnya tidak mengurangi jumlah pengguna atau pun kepercayan mereka. Selain kegiatan belanja online telah menjadi kebiasaan masyarakat, platform-platform e-commerce seperti Tokopedia pun pasti sudah memiliki pelanggan setia yang mengedepankan kenyamanan dan experience belanja di platform pilihan mereka,” jelas Piter.
Sebagai informasi, Shopee yang sebelumnya telah memungut biaya layanan dan biaya penanganan senilai masing-masing Rp 1.000 pada setiap transaksinya mulai awal bulan Mei 2023 ini telah resmi menaikkan biaya admin ShopeePay dari sejumlah kanal. Biaya ini berlaku untuk pengguna yang hendak mengisi saldo ShopeePay melalui beberapa merchant dan bank. Beberapa di antaranya naik menjadi Rp 1.000-Rp 2.000 dan diterapkan pada metode debit instan, transfer bank dan merchant.
NERACA Jakarta – Kementerian Perdagangan melalui Badan Kebijakan Perdagangan (BKPerdag) menargetkan nilai ekspor sebesar USD294,45 miliar dengan pertumbuhan 7,1 persen…
NERACA Jakarta – Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menggandeng otoritas Norwegia guna meningkatkan kapasitas pengujian mutu dan…
NERACA Jakarta – Pada periode Januari—Oktober2024, total impor Indonesia tercatat sebesar USD192,81 miliar atau naik 5,25 persen dibanding periode yang…
NERACA Jakarta – Kementerian Perdagangan melalui Badan Kebijakan Perdagangan (BKPerdag) menargetkan nilai ekspor sebesar USD294,45 miliar dengan pertumbuhan 7,1 persen…
NERACA Jakarta – Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menggandeng otoritas Norwegia guna meningkatkan kapasitas pengujian mutu dan…
NERACA Jakarta – Pada periode Januari—Oktober2024, total impor Indonesia tercatat sebesar USD192,81 miliar atau naik 5,25 persen dibanding periode yang…