NERACA
Jakarta – PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA) menganggarkan setengah belanja modal (capital expenditure/capex) untuk pengembangan teknologi dan informasi (TI) serta digitalisasi laboratorium. Hal ini salah satunya menjadi upaya perseroan untuk memenuhi standar teknologi yang diamanatkan Undang-Undang No. 27 tahun 2022 tentang Perlindungan Data Pribadi (PDP).
“Anggaran dari semua capex 50% untuk pengembangan techno dan TI, serta laboratorium techno. Ketentuan ini (UU) akan meningkatkan budget karena bagian security akan jadi strategi, salah satunya menambah kapabilitas digital dengan dan mempercepat security roadmap,” kata Digital Service Transformation & IT Director Prodia Widyahusada (PRDA),Andri Hidayat seperti dikutip investor, kemarin.
Tahun ini, perusahaan menyiapkan anggaran Rp 200-300 miliar, yang salah satunya ditujukan pada pengembangan digital dalam ekosistem usahanya. Andri pun memperjelas, dari belanja modal tersebut, ada proyek digitalisasi yang sudah selesai dan penggunaan dana selanjutnya akan digantikan untuk biaya keamanan data.“Proyek yang sudah selesai, digitalisasi U by Prodia launch Februari 2023. Launch lagi enhance dari Prodia conductors, upgrade tahun ini. Serta beberapa inisiatif internal, sistem pembaruan klinik, clinic information digital system,” papar dia lebih lanjut.
Sedangkan untuk proyek digitalisasi selanjutnya, perseroan juga akan memaksimalkan capex untuk implementasi security information and management system (SIEM). Andri menyebutkan teknologi ini bisa menjadi digital forensik untuk melindungi data perlindungan data pribadi hingga rekam medis pasien.
Digitalisasi menjadi penting karena perusahaan membidik kenaikan total pendapatan sekitar 9-10% sampai akhir 2023 dari realisasi Rp 2,18 triliun tahun lalu. Dengan margin pemasukan bersih (net income) 20% dari total revenue. Target ini, salah satunya berusaha dicapai dengan meningkatkan kontribusi bisnis digital menjadi 18% terhadap total pendapatan.“Kami menginginkan secara keseluruhan akuisisi itu ada di 50% (pengguna baru) dari yang existing kami punya dengan semua Prodia mobile itu sekitar 1,5 juta downloader,”kata Direktur Bisnis dan Pemasaran Prodia, Indriyanti Rafi Sukmawati.
Perluas penetrasi pasar dan layanan di Indonesia, BytePlus, penyedia global solusi berbasis cloud dan kecerdasan buatan (AI) resmi menggandeng PT…
Genjot pertumbuhan penjualan pasca diluncurkan di Jakarta, tahun lalu, Ecovacs dan Tineco menyelenggarakan roadshow di kota Bandung dengan tema Athletic…
NERACA Jakarta – Danai pengembangan bisnisnya, pengelola rumah sakit swasta DKH Hospitals PT Cipta Sarana Medika Tbk. (DKHH) berencana melakukan…
Perluas penetrasi pasar dan layanan di Indonesia, BytePlus, penyedia global solusi berbasis cloud dan kecerdasan buatan (AI) resmi menggandeng PT…
Genjot pertumbuhan penjualan pasca diluncurkan di Jakarta, tahun lalu, Ecovacs dan Tineco menyelenggarakan roadshow di kota Bandung dengan tema Athletic…
NERACA Jakarta – Danai pengembangan bisnisnya, pengelola rumah sakit swasta DKH Hospitals PT Cipta Sarana Medika Tbk. (DKHH) berencana melakukan…