Meski berhasil mencatatkan kinerja positif di 2022, PT Indonesian Paradise Property Tbk (INPP) absen membagikan dividen tahun buku 2022,”Tahun ini, perseroan tidak membagikan dividen. Dimana laba ditahan untuk cadangan dan working capital,”kata Direktur Keuangan PT Indonesia Paradise Property Tbk, Surina di Jakarta, Kamis (8/6).
Apalagi, emiten properti ini tengah mengejar pertumbuhan bisnis lebih agresif lagi dengan target pendapatan tumbuh 30% menjadi Rp 1,3 triliun dibandingkan tahun lalu. Selain itu, emiten properti ini juga tengah menggarap beberapa proyek untuk dua tahun mendatang.
Disebutkan, proyek properti yang tengah digarap perseroan yaitu proyek properti terpadu (mixed use) di Semarang, Jawa Tengah senilai Rp 850 miliar. Proyek itu ditargetkan mulai konstruksi pada kuartal ketiga 2023.“Proyek ini hasil kerja sama (joint venture) dengan Binus, sedangkan pembangunannya berkisar dua sampai tiga tahun,” ujar Presiden Direktur PT Indonesia Paradise Property Tbk, Anthony Prabowo Susilo.
Dia menjelaskan, proyek ini akan mencakup ritel modern, hotel, dan residensial. Asal tahu saka, perseroan memiliki dua mal yang akan dibangun yakni di Semarang dan Makassar, Sulawesi Selatan. Shopping mall di Semarang, Jawa Tengah akan berlokasi dekat Pantai Marina, yang merupakan objek wisata populer dan sering dikunjungi oleh penduduk lokal untuk liburan keluarga.
Lalu, shopping mall di Makassar Akan berlokasi di Tanjung Bunga, yang merupakan salah satu lokasi paling strategis di Makassar dekat dengan objek wisata utama. Akan menjadi salah satu mal terbesar di Makassar dengan luas total 70.000 meter persegi.
Sebagai informasi, perseroan mencatatkan kenaikan sebesar 123% dalam pendapatan antara 2021 dan 2022 dan peningkatan laba kotor 139% antara 2021 dan 2022. Kinerja yang sehat berlanjut di kuartal pertama 2023 dengan peningkatan pendapatan 96% dan peningkatan laba kotor sebesar 91%, year on year. Dengan kinerja yang menjanjikan tersebut, perseroan optimis akan meraih laba bersih dua kali lipat di tahun 2023.
Dibandingkan perusahaan developer sejenis, INPP memiliki kemampuan tambahan untuk menghasilkan pendapatan berulang dari portofolio hotel dan mal papan atasnya. Kemampuan ini akan memberikan nilai tambah bagi pemegang saham INPP, sekaligus memperkuat kestabilan dan keberlanjutan perseroan tersebut.
Kebangkitan wisatawan pasca-pandemi baru-baru ini telah berkontribusi pada peningkatan pengunjung dan tamu ke properti paling populer Perseroan seperti Sheraton Bali Kuta Resort, HARRIS Suites fX Sudirman dan Beachwalk Residence. Trend ini diperkirakan akan terus bertumbuh dalam bulan-bulan ke depan seiring dengan libur sekolah pertengahan tahun dan musim liburan di Kuartal ke-IV.
Ke depannya, setelah berhasil membangun dan menjalankan destinasi ikonik di kota-kota terbesar di Indonesia, INPP bertekad untuk mengulangi kesuksesan mereka di kota-kota berkembang di Indonesia, seperti Balikpapan, Semarang, dan Makassar. Rencana tersebut sudah berjalan dengan peresmian rooftop 31 Sudirman Suites di Makassar pada 31 Mei lalu. Kemudian menyusul agenda penting lain perusahaan yaitu topping off Antasari Place, proyek mixed-use premium Perseroan di Jakarta Selatan.
NERACA Jakarta – Danai pengembangan bisnisnya, pengelola rumah sakit swasta DKH Hospitals PT Cipta Sarana Medika Tbk. (DKHH) berencana melakukan…
NERACA Jakarta -UBS Securites menaikkan peringkat pasar saham Indoensia dari neutral menjadi overweight. Kenaikan tersebut menggambarkan valuasi pasar saham Indonesia…
Tahun ini, PT Medikaloka Hermina Tbk. (HEAL) berencana ekspansi dengan membangun dua rumah sakit baru pada 2025. Direktur Keuangan HEAL, Yulisar Khiat mengatakan bahwa…
NERACA Jakarta – Danai pengembangan bisnisnya, pengelola rumah sakit swasta DKH Hospitals PT Cipta Sarana Medika Tbk. (DKHH) berencana melakukan…
NERACA Jakarta -UBS Securites menaikkan peringkat pasar saham Indoensia dari neutral menjadi overweight. Kenaikan tersebut menggambarkan valuasi pasar saham Indonesia…
Tahun ini, PT Medikaloka Hermina Tbk. (HEAL) berencana ekspansi dengan membangun dua rumah sakit baru pada 2025. Direktur Keuangan HEAL, Yulisar Khiat mengatakan bahwa…