Setelah resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (9/11), PT Primadaya Plastisindo Tbk. perusahaan yang bergerak di bidang produksi jenis kemasan plastik dan tisu steril langsung tancap gas pacu pertumbuhan bisnisnya.”Kami berhasil mencapai milestone baru melalui IPO yang merupakan aksi korporasi strategis. Melalui IPO ini kami ingin selalu memberi dampak positif dalam mendukung berjalannya ekonomi Bangsa yakni UMKM. Seiring dengan hal itu, kami berharap ke depan dapat menjadi Leading Company industri kemasan plastik di dalam negeri,” kata Direktur Utama PT Primadaya Plastisindo Tbk, Kennie Angesty dalam siaran persnya di Jakarta, Rabu (9/11).
Kennie menyebut, IPO ini menjadi momen penting bagi perseroan yang telah bertransformasi dari bisnis keluarga menjadi perusahaan publik. Kini, perseroan memiliki jejaring bisnis yang terbuka lebar, sehingga perusahaan dapat mengoptimalkan peluang pasar yang bertumbuh cepat khususnya untuk melengkapi kebutuhan pelaku usaha dan masyarakat akan produk kemasan yang berkualitas baik dan ramah lingkungan
Adapun seluruh dana yang diperoleh dari hasil penjualan saham yang ditawarkan melalui penawaran umum perdana saham ini atau initial public offering (IPO), setelah dikurangi biaya-biaya emisi akan digunakan untuk sekitar 67% ekspansi pembelian mesin – mesin dan meningkatkan kapasitas produksi perseroan dan juga untuk menambah varian produk yang akan dipasarkan perseroan.
Sisanya, sekitar 33% akan digunakan untuk modal kerja antara lain pembelian raw material HDPE, PET, Polypropylene, dan operasional perusahaan. Disampaikan Kennie, perseroan juga berkomitmen untuk terus menjaga kepercayaan para investor dan masyarakat dengan berusaha terus bertumbuh pasca IPO dengan mencari berbagai peluang baru dengan mempertahankan prinsip efisiensi dan operational excellence.”Sejumlah agenda akan kami gencarkan seperti membuka cabang di setiap pulau di Indonesia. Pada dasarnya kami ingin membantu memenuhi kebutuhan kemasan pasar seefektif mungkin, termasuk para UMKM” ujar Kennie.
Paling penting, menurut Kennie, dalam menjalankan kegiatan usahanya, perseroan juga memiliki fokus agar turut berkontribusi mengurangi dampak lingkungan, dengan cara bekerja sama dengan pelanggan untuk mengumpulkan sampah-sampah plastik yang ada untuk proses daur ulang. Perseroan menjadi emiten ke-52 di tahun 2022 dan ke-934 di BEI.
Harga IPO dipatok Rp 200 per saham dan telah mencatatkan kelebihan permintaan atau oversubscribed 121,78 kali sejak penawaran pertama. Dalam IPO ini, Primadaya Plastisindo melepas maksimal 20% sahamnya ke publik atau sebanyak 500.000.000 saham, sehingga perseroan memperoleh dana sebesar Rp100 miliar. Sebelumnya, dalam penawaran awal perseroan juga berhasil meraih komitmen dari investor strategis yakni Pendiri Agung Sedayu Group, Sugianto Kusuma.
Dalam aksi korporasi ini PDPP menunjuk Penjamin Pelaksana Emisi Efek yakni PT Semesta Indovest Sekuritas. Tahun lalu, perseroan berhasil mencatatkan pertumbuhan penjualan 32,26% menjadi Rp318,99 miliar dibanding periode yang sama tahun sebelumnya Rp77,81 miliar. Hal itu didorong oleh peningkatan penjualan jerigen, gallon, botol, dan material. Kendati secara laba bersih belum dapat terkerek tetapi perseroan meyakini tahun ini kondisi berbalik akan terjadi dengan sinyal raihan laba bersih yang melunjak 113,6% per Mei 2022 lalu.
Adapun sejak berdiri pada 2005 lalu, Perseroan telah memulai kegiatan usaha di di Cileungsi - Bogor, dengan memproduksi beberapa jenis kemasan plastik dan tissue steril. Saat ini Perseroan juga telah memiliki cabang usaha yakni pabrik di Bandar Lampung, Binjai, Tangerang dan Sukabumi.
Dibalik pertumbuhan laba tahun 2024, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) juga membukukan total portofolio berkelanjutan mencapai Rp293 triliun atau…
NERACA Jakarta – Di tahun 2024, PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) atau BSI mencatatkan kinerja positif dengan perolehan laba…
NERACA Jakarta-Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (6/2) sore ditutup melemah di tengah penguatan bursa…
Dibalik pertumbuhan laba tahun 2024, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) juga membukukan total portofolio berkelanjutan mencapai Rp293 triliun atau…
NERACA Jakarta – Di tahun 2024, PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) atau BSI mencatatkan kinerja positif dengan perolehan laba…
NERACA Jakarta-Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (6/2) sore ditutup melemah di tengah penguatan bursa…