NERACA

Jakarta -Isu lingkungan sangat kencang menerpa industri pertambangan, apalagi pemerintah telah berkomitmen menekan pengurangan emisi karbon. Maka berangkat dari upaya peduli pada lingkungan, beberapa pelaku industri pertambangan mulai beralih pada kendaraan yang ramah lingkungan untuk kendaraan operasional bisnis, termasuk alat berat.

Langkah inilah yang dilakukan PT Bukit Asam Tbk (PTBA) yang secara bertahap beralih ke kendaraan berbasis listrik untuk operasional pertambangan,”Sejalan dengan visi PTBA untuk menjadi perusahaan energi dan kimia kelas dunia yang peduli lingkungan. Maka penggunaan kendaraan listrik menjadi pilihan dan hal ini juga untuk mendukung target net zero emission pada 2060 yang dicanangkan pemerintah, “kata Direktur Utama PT Bukit Asam Tbk, Arsal Ismail dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Saat ini, lanjutnya, PTBA telah menggunakan 7 Shovel Electric dan 40 Haul Dump (HD) Hybrid untuk operasional pertambangan yang rata-rata mengurangi emisi sebesar 17 ribu tCO2e per tahun. Dari sisi biaya, kendaraan listrik juga lebih efisien dibanding kendaraan berbahan bakar minyak. Rata-rata Shovel Electric 30% lebih hemat. Sedangkan HD Hybrid 70% lebih hemat biaya operasional.

Lebih lanjut, penggunaan kendaraan listrik akan terus ditingkatkan perseroan. Di tahun ini, PTBA berencana mengoperasikan 15 bus listrik. Penggunaan Light Vehicle (LV) electric juga sedang dikaji. Tak hanya penggunaan kendaraan listrik untuk operasional tambang, PTBA saat ini memiliki berbagai program lain untuk menekan emisi karbon, antara lain: mengubah alat pertambangan berbahan bakar minyak menjadi berbahan bakar listrik lewat program Eco-Mechanized Mining (e-MM).

Kemudian, melakukan reforestasi pada lahan bekas tambang, dengan menggandeng Institut Pertanian Bogor (IPB) untuk melakukan studi terkait tanaman yang mampu mereduksi emisi karbon di udara. Lalu, mengganti bahan perusak ozon (BPO) seperti penggunaan refrigerant AC yang ramah lingkungan dan penggantian BPO-Halon 1211 pada Alat Pemadam Api Ringan (APAR).

Apa yang dilakuka PTBA juga dilakukan yang sama oleh PT United Tractors Tbk (UNTR). Dimana perseroan perseroan dan Komatsu secara resmi meluncurkan produk excavator hybrid terbarunya, sekaligus yang pertama di Indonesia untuk kelas 30 ton, yaitu Komatsu HB365-1. Excavator ini menggunakan komponen hybrid yang lebih tahan lama dan andal dalam memanfaatkan energi listrik untuk menghasilkan performa bertenaga dan membantu mengurangi jejak emisi hingga 13 kg/jam serta hemat konsumsi bahan bakar hingga 17% jika dibandingkan dengan excavator model non-hybrid.

Kata Corporate Governance & Sustainability Division Head United Tractors Sara K. Loebis, meski saat ini kebijakan yang mengatur emisi gas buang baru tersedia untuk kendaraan penumpang atau komersil, dan belum spesifik pada penggunaan alat berat, United Tractors dan Komatsu senantiasa mendukung keberlanjutan lingkungan di Indonesia dengan menghadirkan produk-produk yang ramah lingkungan. “Bersama Komatsu yang merupakan pionir dalam menghadirkan excavator hybrid di Indonesia, kami terus melakukan inovasi agar dapat berperan aktif meminimalisir dampak negatif kepada manusia dan lingkungan dan berkontribusi secara bertahap mewujudkan Indonesia yang bebas dari emisi,”ujarnya.

Sara mengatakan, sebagai perusahaan yang banyak berkecimpung pada penjualan alat berat untuk industri, United Tractors memiliki kepedulian khusus terhadap masalah lingkungan sebagai bagian dari implementasi inisiatif Environmental, Social & Governance (ESG). Karena itu, kehadiran Komatsu HB365-1 menjadi bentuk komitmen perusahaan dalam pengembangan produk ramah lingkungan.