NERACA
Jakarta -Berhasil membukukan pertumbuhan laba bersih sepanjang tahun 2020, mendorong PT Arwana Citramulia Tbk (ARNA) untuk kembali menebar dividen kepada pemegang saham. Dimana dalam rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST), emiten produsen keramik ini memutuskan untuk membagikan dividen Rp 217,67 miliar dari laba bersih tahun buku 2020.
Kata Direktur Keuangan Arwana Citramulia, Rudy Sujanto, rapat memutuskan akan membagikan dividen tunai senilai Rp 30 per lembar saham atau setara Rp 217,67 miliar. Dividen ini sekitar 67% dari total laba bersih yang diraih ARNA sepanjang tahun lalu. “Hal ini dilakukan sebagai wujud komitmen untuk memberikan imbal hasil yang baik atas investasi yang dipercayakan para pemegang saham,"ujarnya dalam public expose secara virtual di Jakarta, kemarin.
Disampaikannya, perseroan mencatatkan laba bersih Rp323,01 miliar pada 2020, dari hasil penjualan yang mencapai Rp2,21 triliun. Pencapaian laba tersebut naik 49,87% year on year (yoy). Hal tersebut juga didukung dengan kenaikan penjualan sebesar 2,79% (yoy). "Hasil laba bersih ini dapat dicapai berkat margin yang meningkat dari 10,02% menjadi 14,6%, ditopang antara lain oleh pemakaian bahan baku dan energi yang lebih efisien," jelasnya.
Dia menambahkan, kinerja tersebut juga terdorong dengan adanya strategi produk mix yang mampu memperbaiki harga jual rata-rata. Sementara efisiennya terdorong karena adanya kebijakan penurunan harga gas bagi industri keramik dari pemerintah. Disebutkan, per unit produksinya, pemakaian glaze tercatat turun 3,34%, pemakaian gas turun 6,45%. Sementara jumlah pelanggan pada tahun 2020 naik 10,84% dibandingkan 2019.
Pada tahun buku 2020 juga, ARNA juga mencatatkan rekor volume penjualan bulanan tertinggi sepanjang sejarah perusahaan, yaitu pada bulan Oktober dengan hasil 5,56 juta meter persegi. "Rekor-rekor penjualan bulanan lain juga mampu dicatat pada tahun itu," katanya.
Dengan hasil positif tersebut, lanjut Rudy, perusahaan berkomiten akan membayarkan deviden tunai sebesar Rp30,00 per lembar saham dengan total nilai mencapai Rp217,67 miliar. "Ini sekitar 67% dari total laba bersih yang diraih Arwana Citramulia, sebagai wujud komitmen untuk memberikan imbal hasil yang baik atas investasi yang dipercayakan para pemegang saham," katanya.
Tahun ini, perseroan memproyeksikan laba bersih tumbuh 30%. Maka untuku dapat mencapai target tersebut, perseroan akan menambah satu lini produksi yakni produksi keramik untuk high market yang selama ini masih banyak impor dari China. Selain itu, perseroan menyebutkan, optimisme pertumbuhan tahun ini dapat tercapai dari tren penjualan keramik yang semakin membaik setelah memasuki kuartal ketiga tahun 2020 meski masih adanya dampak pandemi Covid-19. “Volume penjualan tahun 2021 diproyeksikan bertumbuh sekitar 8% hingga 10%,” kata Rudy.
Perluas penetrasi pasar dan layanan di Indonesia, BytePlus, penyedia global solusi berbasis cloud dan kecerdasan buatan (AI) resmi menggandeng PT…
Genjot pertumbuhan penjualan pasca diluncurkan di Jakarta, tahun lalu, Ecovacs dan Tineco menyelenggarakan roadshow di kota Bandung dengan tema Athletic…
NERACA Jakarta – Danai pengembangan bisnisnya, pengelola rumah sakit swasta DKH Hospitals PT Cipta Sarana Medika Tbk. (DKHH) berencana melakukan…
Perluas penetrasi pasar dan layanan di Indonesia, BytePlus, penyedia global solusi berbasis cloud dan kecerdasan buatan (AI) resmi menggandeng PT…
Genjot pertumbuhan penjualan pasca diluncurkan di Jakarta, tahun lalu, Ecovacs dan Tineco menyelenggarakan roadshow di kota Bandung dengan tema Athletic…
NERACA Jakarta – Danai pengembangan bisnisnya, pengelola rumah sakit swasta DKH Hospitals PT Cipta Sarana Medika Tbk. (DKHH) berencana melakukan…