NERACA
Pekanbaru- PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mendorong investor di Riau agar memanfaatkan fasilitas Acuan Kepemilikan Sekuritas (AKSes) untuk memantau transaksi saham miliknya setiap saat guna menghindari kerugian dan penipuan.”Fasilitas AKSes kami sediakan agar investor dapat memantau portofolio investasinya secara langsung pada lembaga yang memang diberikan mandat untuk menyimpan data merekam sesuai Undang-Undang Pasar Modal," kata Kepala Unit Pengelolaan Rekening Efek KSEI, Mohammad Awaluddin di Pekanbaru, kemarin.
Awaluddin menjelaskan, untuk memotivasi investor KSEI bekerja sama dengan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyelenggarakan rangkaian kegiatan sosialisasi fasilitas AKSes ke kampus-kampus termasuk awak media. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemanfaatan fasilitas AKSes yang merupakan fasilitas perlindungan investor pasar modal Indonesia, serta memberikan informasi terbaru tentang pengembangan infrastruktur yang tengah dilakukan KSEI.
Menurutnya, hingga kini jumlah investor yang memanfaatkan AKSes di Indonesia masih minim. Data menunjukkan hingga November 2018 jumlah rekening atau sub rekening efek (SRE) 1.052.678 dengan 836.775 jumlah investor atau single investor identification (SID), namun hanya 96.331 saja yang mau Login AKSes. “Padahal investor itu memiliki akses langsung untuk melihat investasinya di sistem kami," ujar Awaluddin.
Awaluddin menambahkan, sosialisasi dan edukasi ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran investor untuk senantiasa memanfaatkan fasilitas AKSes guna mencegah penyalahgunaan wewenang dari pihak yang tidak bertanggung jawab. Dia menambahkan saat ini, jumlah investor yang memanfaatkan fasilitas AKSes masih sekitar 11%. Sebagai salah satu solusi atas hal tersebut, saat ini KSEI tengah mengembangkan fasilitas AKSes menjadi AKSes Next -Generation (AKSes Next-G) dengan fitur-fitur yang semakin menarik dan semakin mudah digunakan.
Nantinya yang dapat memanfaatkan fasilitas AKSes Next-G tidak hanya investor tapi juga perusahaan efek, bank kustodian, bahkan masyarakat umum. Sementara itu Kepala Cabang BEI Perwakilan Riau, Emon Sulaiman mengatakan, Pekanbaru menempati urutan ke-9 jumlah investor terbanyak dari 34 Provinsi di Indonesia, dengan jumlah investor sebanyak 14.582.”Dari jumlah tersebut tercatat sebanyak 8.151 investor yang berdomisili di kota Pekanbaru atau yang terbesar di Riau hingga akhir November 2018," ujar Emon.
Sementara jumlah investor di pasar modal Indonesia hingga akhir November 2018, telah mencapai sekitar 1.583.888 investor, yang mencakup investor pemilik efek, reksa dana dan surat berharga yang diterbitkan Bank Indonesia. (ant/bani)
Perluas penetrasi pasar dan layanan di Indonesia, BytePlus, penyedia global solusi berbasis cloud dan kecerdasan buatan (AI) resmi menggandeng PT…
Genjot pertumbuhan penjualan pasca diluncurkan di Jakarta, tahun lalu, Ecovacs dan Tineco menyelenggarakan roadshow di kota Bandung dengan tema Athletic…
NERACA Jakarta – Danai pengembangan bisnisnya, pengelola rumah sakit swasta DKH Hospitals PT Cipta Sarana Medika Tbk. (DKHH) berencana melakukan…
Perluas penetrasi pasar dan layanan di Indonesia, BytePlus, penyedia global solusi berbasis cloud dan kecerdasan buatan (AI) resmi menggandeng PT…
Genjot pertumbuhan penjualan pasca diluncurkan di Jakarta, tahun lalu, Ecovacs dan Tineco menyelenggarakan roadshow di kota Bandung dengan tema Athletic…
NERACA Jakarta – Danai pengembangan bisnisnya, pengelola rumah sakit swasta DKH Hospitals PT Cipta Sarana Medika Tbk. (DKHH) berencana melakukan…