Reksadana Saham Paytren Lebih Baik dari JII

NERACA
Jakarta – Meskipun masih sebagai pemain baru di industri reksadana, namun PT Paytren Aset Management menyakini produk yang dihasilkan bisa diserap pasar dengan keuntungan yang ditawar dan diantaranya produk reksa dana Falah yang berbasis saham karena mampu mencatatkan kinerja lebih baik dibandingkan underlying assetnya, yakni Jakarta Islamic Index (JII).

Dari data yang dirilis Paytren, reksa dana syariah berbasis saham tersebut per 20 Agustus lalu masih mencatatkan -12,03% sejak diluncurkan pada 2 Februari lalu.”Masih lebih baik dibandingkan pembandingnya JII pada periode yang sama, masih membukukan kinerja minus -18.51%, lebih dalam dibandingkan reksa dana saham Falah," kata Direktur Utama PT Paytren Aset Managemen, Ayu Widuri di Jakarta,  kemarin.

Posisi lima saham syariah terbesar dalam portfolio produk tersebut saat ini adalah TLKM, UNVR, UNTR, ASII, dan MAPI dengan penyebaran jumlah saham sekitar 25 jenis saham syariah. Sementara itu, reksa dana syariah Daqu, yakni produk syariah berbasis instrumen campuran saham syariah dan sukuk, yang baru diluncurkan per 1 Agustus 2018 membukukan nilai positif 0.05%.”Ini lebih tinggi jika dibandingkan indeks rata-rata reksadana syariah sejenis RDS Daqu, yaitu Infovesta Sharia Balanced yang pada periode sejak 1 Agustus-20 Agustus -1.81%," ujarnya.

Adapun reksa dana syariah Safa yang berbasis pasar uang sejak diluncurkan 2 Februari hingga 20 Agustus lalu membukukan kinerja 1,90%, lebih tinggi dibandingkan Infovesta Sharia Money Market (ISMM) yang pada periode sama hanya 1,66%. Sebelumnya, PT PayTren Aset Manajemen merilis layanan PayOR (PayTren Online Reksadana), yaitu sistem untuk melaksanakan transaksi reksadana syariah PAM. Melalui sistem online tersebut, investor dapat membeli reksadana racikan PAM melalui website.

Ayu Widuri mengatakan, fitur online diluncurkan untuk memudahkan investor ritel ketika membeli reksadana syariah PAM. “Melalui PayOR investor jadi lebih cepat mendapatkan akses reksadana karena sistem online tersebut dilengkapi dengan akses langsung ke Kementerian Dalam Negeri Direktorat Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) untuk proses verifikasi data calon investor,”ujarnya.

Disampaikannya, PayOR dapat memproses data investor agar lebih cepat mendapatkan single investor identification (SID) di KSEI. Hingga saat ini, jumlah dana kelolaan PAM masih sekitar Rp 50 miliar. Setelah PayOR beroperasi, Ayu membidik dana kelolaan dalam jangka pendek atau hingga akhir tahun sebesar Rp 500 miliar.

Sementara pendiri sekaligus Komisaris PayTren, Ustaz Yusuf Mansur menargetkan hingga akhir tahun pengguna uang elektronik PayTren bisa mencapai 10 juta pengguna dengan pertumbuhan dana yang berputar di kisaran Rp 20 triliun hingga Rp 30 triliun.”Kami menargetkan di PayTren Payment Gateway, Insha Allah pertumbuhan dana yang berputar sekitar Rp 20 triliun-Rp30 triliun, pertumbuhannya mencapai 10 juta pengguna," kata Yusuf.

BERITA TERKAIT

Penetrasi Pasar di Indonesia - Sarana Pactindo dan BytePlus Hadirkan Solusi AI dan Cloud

Perluas penetrasi pasar dan layanan di Indonesia, BytePlus, penyedia global solusi berbasis cloud dan kecerdasan buatan (AI) resmi menggandeng PT…

Dion Wiyoko Jadi Brand Ambassador - Ecovacs dan Tineco Targetkan Penjualan Tumbuh 20%

Genjot pertumbuhan penjualan pasca diluncurkan di Jakarta, tahun lalu, Ecovacs dan Tineco menyelenggarakan roadshow di kota Bandung dengan tema Athletic…

Buka Harga IPO Rp100-132 - Cipta Sarana Media Bidik Dana Rp69,96 Miliar

NERACA Jakarta – Danai pengembangan bisnisnya, pengelola rumah sakit swasta DKH Hospitals PT Cipta Sarana Medika Tbk. (DKHH) berencana melakukan…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Penetrasi Pasar di Indonesia - Sarana Pactindo dan BytePlus Hadirkan Solusi AI dan Cloud

Perluas penetrasi pasar dan layanan di Indonesia, BytePlus, penyedia global solusi berbasis cloud dan kecerdasan buatan (AI) resmi menggandeng PT…

Dion Wiyoko Jadi Brand Ambassador - Ecovacs dan Tineco Targetkan Penjualan Tumbuh 20%

Genjot pertumbuhan penjualan pasca diluncurkan di Jakarta, tahun lalu, Ecovacs dan Tineco menyelenggarakan roadshow di kota Bandung dengan tema Athletic…

Buka Harga IPO Rp100-132 - Cipta Sarana Media Bidik Dana Rp69,96 Miliar

NERACA Jakarta – Danai pengembangan bisnisnya, pengelola rumah sakit swasta DKH Hospitals PT Cipta Sarana Medika Tbk. (DKHH) berencana melakukan…