Danai Ekspansi Usaha - Pengusaha Diminta Manfaatkan DIRE

NERACA

Padang – Sejak dibukanya relaksasi aturan soal penerbitan dana investasi real estate (DIRE), pengusaha daerah didorong manfaatkan skema  DIRE untuk mendapatkan dana segar untuk pengembangan usaha. Konsep ini dinilai sejalan dengan kebijakan tax amnesty atau pengampunan pajak yang digadang-gadang mampu mengembalikan aliran dana dari luar negeri.”Skema DIRE cocok bagi pelaku usaha di bidang perhotelan dan rumah sakit di Sumatera Barat, "kata Kepala Bursa Efek Indonesia (BEI) Perwakilan Padang, Reza Sadat Shahmeini di Padang, Rabu (24/8).

Reza menilai, mayoritas sektor rumah sakit dan hotel di Sumbar dikelola pemain lokal yang kerap terhambat melakukan ekspansi karena persoalan modal. Skema DIRE dinilai lebih mudah diterapkan mengingat pemilik usaha tidak perlu melepas aset untuk mendapatkan dana segar.

Menurutnya, skema DIRE lebih praktis dibanding melakukan initial public offering (IPO) di lantai bursa bagi pengusaha sektor tersebut. Di Padang, sejumlah hotel dikelola manajemen lokal seperti Pangeran Group yang mengelola hotel di Padang dan Pekanbaru; Rocky Grup, mengelola hotel dan pusat perbelanjaan di Padang, Bukittinggi, Payakumbuh.

DIRE atau real estate investment trust (REIT) merupakan investasi bagi investor untuk mendapatkan hasil dari pendapatan aset properti sekaligus memilikinya secara langsung melalui kontrak investasi kolektif (KIK). Sebelumnya pemerintah telah meluncurkan paket kebijakan ekonomi jilid XI. Dalam paket kebijakan ekonomi itu turut memberikan insentif untuk penerbitan DIRE. Langkah ini dilakukan untuk mempercepat pengembangan DIRE di Indonesia sehingga mendorong pendalaman sektor keuangan melalui peningkatan kapitalisasi pasar modal.

Kemudian BEI Perwakilan Padang juga mencatat sejumlah perusahaan lokal tengah merencanakan untuk melakukan IPO. Rencana ini masih dalam proses kajian perseroan. "Beberapa perusahaan sudah ada yang menyatakan ketertarikan (IPO), masih dalam pengkajian," kata Reza.

Perusahaan di daerah yang berpotensi mencatatkan diri di bursa yakni, PT Kunango Jantan yang bergerak di sektor industri manufaktur dan penjualan besi, baja dan beton; Incasi Raya di sektor perkebunan dan industri pengolahan; Bank Nagari dan Rocky Grup di sektor perhotelan.

Asal tahu saja, berbicara soal investasi DIRE, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Nurhaida pernah bilang, dirinya akan mendorong Manajer Investasi menerbitkan produk reksa dana penyertaan terbatas (RDPT) dan Dana Investasi Real Estate (DIRE) guna mendorong proyek infrastruktur nasional.”Saya rasa instrumen pasar modal yang langsung ke infrastruktur adalah salah satunya RDPT. Kalau ada kebutuhan infrastruktur dari pemerintah belum ter-'cover', instrumen RDPT bisa menjadi salah satu solusi, manajer investasi bisa mengelola,"ungkapnya.

RDPT merupakan kumpulan dana nasabah yang selanjutnya akan diinvestasikan oleh manajer investasi pada proyek sektor riil seperti infrastruktur maupun properti. Nurhaida menambahkan bahwa pihaknya juga akan mendorong manajer investasi untuk membentuk produk DIRE. (lip/bani)

BERITA TERKAIT

DRMA Catatkan Pertumbuhan Laba Bersih 7%

NERACA Jakarta – Emiten manufaktur komponen otomotif, PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) membukukan penjualan di kuartal pertama sebesar Rp1,5 triliun,…

Pendapatan Petrosea Terkoreksi 1,3%

NERACA Jakarta - Di kuartal pertama 2025, PT Petrosea Tbk. (PTRO) membukukan pendapatan US$154,21 juta. Capaian itu turun 1,3% dibandingkan…

Strategi Investasi di Tengah Trade War 2.0 - Diversifikasi Kunci Utama Jaga Risiko dan Stabilitas

NERACA Jakarta – Dampak perang dagang atau trade war 2.0 antara Amerika Serikat dan Tiongkok, ditambah keputusan Uni Eropa untuk…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

DRMA Catatkan Pertumbuhan Laba Bersih 7%

NERACA Jakarta – Emiten manufaktur komponen otomotif, PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) membukukan penjualan di kuartal pertama sebesar Rp1,5 triliun,…

Pendapatan Petrosea Terkoreksi 1,3%

NERACA Jakarta - Di kuartal pertama 2025, PT Petrosea Tbk. (PTRO) membukukan pendapatan US$154,21 juta. Capaian itu turun 1,3% dibandingkan…

Strategi Investasi di Tengah Trade War 2.0 - Diversifikasi Kunci Utama Jaga Risiko dan Stabilitas

NERACA Jakarta – Dampak perang dagang atau trade war 2.0 antara Amerika Serikat dan Tiongkok, ditambah keputusan Uni Eropa untuk…