NERACA
Jakarta – Pasar baja di Indonesia diperkirakan mencapai Rp 63,7 triliun pada tahun ini. Angka ini setara dengan 9,5 juta ton, atau meningkat sekitar 44,4% dibandingkan 2010 yang mencapai 6,6 juta ton dengan nilai Rp 41,5 triliun.
Meskipun Indonesia termasuk salah satu konsumen sekaligus produsen baja yang besar, namun data Kementerian Perindustrian dan Indonesian Iron and Steel Industry Association (IISIA) memperlihatkan, produksi baja nasional tidak mencukupi kebutuhan dalam negeri.
Menurut Asosiasi Industri Besi dan Baja Indonesia (IISIA), dalam tahun 2011 ini, Indonesia masih harus mengimpor baja sekitar 3 juta ton untuk memenuhi tingginya kebutuhan baja di dalam negeri.
Khusus untuk kebutuhan domestik, konsumsi baja di sektor konstruksi dan manufaktur tahun ini diperkirakan naik sejalan dengan pertumbuhan ekonomi yang diramalkan bisa mencapai 6,4 %. Sektor konstruksi tahun ini diperkirakan tumbuh menjadi 7,3 %, sedangkan tahun 2010 mencapai 6,8 % dan sektor manufaktur ditargetkan tumbuh 6,2 %, sedangkan realisasi tahun 2010 hanya mencapai 5 %.
Dalam tahun ini, harga jual rata-rata baja naik 15-23 % dibanding tahun 2010. Khusus kebutuhan baja di dalam negeri, selain ditopang pertumbuhan ekonomi, konsumsi baja juga didorong oleh peningkatan produksi otomotif.
Terkait dengan kondisi tersebut, Power Steel Mandiri sebagai produsen baja berkualitas di Indonesia berkonsentrasi penuh untuk memasuki pasar baja di dalam negeri dengan memproduksi baja berkualitas tinggi. Tentunya dalam memproduksi selalu mengikuti aturan dan standarisasi yang berlaku.
Apalagi saat ini, para produsen baja dalam negeri berlomba meningkatkan kapasitas produksi dan perluasan pasar untuk dapat memenuhi target jualnya. Sebagai salah satu produsen baja, Power Steel Indonesia terus memproduksi baja berkualitas tinggi dengan berkomitmen tinggi untuk membangun Indonesia.
Metode Modern
Berkaitan dengan peluang pasar dan pemenuhan kapasitas produski, PT Power Steel Mandiri, salah satu perusahaan baja terbesar di Indonesia yang berlokasi di Milenium Industrial Estate, Cikupa, Kabupaten Tangerang telah melakukan berbagai antisipasi. Salah satu antisipasinya adalah penambahan daya listrik menjadi 260.000 MW dilahan pabrik seluas 3 hektar untuk mencukupi kebutuhan listrik dalam operasional bekerjasama dengan PLN. Selain itu pihak Power Steel Mandiri juga mendatangkan 4 unit tungku peleburan untuk proses produksi.
Menurut Direktur Utama PT. Power Steel Mandiri, Agus Tamun, 4 unit tungku tersebut di impor dari India dan untuk mengurangi polusinya saat ini pihak perusahaan sedang memesan alat yang dapat meminimalisasi polusi.
“Kami membeli cerobong asap tersebut untuk menjawab keraguan bahwa kami konsern untuk kelangsungan lingkungan sehingga permasalahan lingkungan tak akan pernah ada di kawasan pabrik Power Steel Mandiri, apalagi Keempat cerobong asap itu dipastikan ramah lingkungan dan sesuai standarisasi yang telah ditentukan. Kami akan selalu mendukung konsep go green yang sedang dikampanyekan banyak pihak mulai dari pemerintah pusat, pemerintah daerah juga kawasan,” papar Agus Tamun.
Agus menambahkan, selain program CSR yang dilakukan juga melalukan pembibitan untuk penghijauan dan pengolahan air atau water treatment.
Power Steel Mandiri merupakan perusahaan besi baja nasional yang bergerak bidang supply produk-produk baja dan pengolahan limbah besi tua, memiliki sebuah standarisasi mutu yang sangat akurat yaitu dengan menerapkan standarisasi qualitas baja dengan methode yang sangat berqualitas, diantaranya untuk menentukan sifat fisik dan mekanik berbagai produk jadi, berbagai tes dilakukan yaitu Metallurgical, hardness, hardenability, tension, ductility, compression, fatigue, impact, wear, corrosion, creep, machinability, radiography, magnetic particle, ultrasonic dan beberapa test control.
Power Steel Mandiri mempekerjakan tenaga-tenaga ahli bidang Logam berat sebagai quality Control Power Steel Mandiri serta memberdayakan warga sekitar pabrik menjadi karyawan.
“Sekitar 80 % dari seluruh karyawan yang ada merupakan warga sekitar. Power Steel Mandiri selalu mencoba pendekatan terbaik untuk menjaga quality, hal ini di sebabkan Power Steel Mandiri melayani kebutuhan besi baja untuk kebutuhan kontruksi yang notabene harus dapat menjamin daya tahan besi baja Power Steel Mandiri untuk dapat bertahan di berbagai macam kondisi. Begitulah yang di sampaikan oleh pimpinan kitar pabrik Power Steel Indonesia,” jelas Agus Tamun.
NERACA Jakarta – Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE) tidak saja mempelopori perdagangan karbon di IDX Carbon pada tahun…
NERACA Ternate – Hilirisasi menjadi salah satu fokus utama dalam pengembangan ekonomi Indonesia, terutama di sektor pertambangan. Hal tersebut sejalan…
NERACA Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong peningkatan nilai tambah kelapa sawit sebagai salah satu komoditas unggulan Indonesia agar…
NERACA Jakarta – Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE) tidak saja mempelopori perdagangan karbon di IDX Carbon pada tahun…
NERACA Ternate – Hilirisasi menjadi salah satu fokus utama dalam pengembangan ekonomi Indonesia, terutama di sektor pertambangan. Hal tersebut sejalan…
NERACA Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong peningkatan nilai tambah kelapa sawit sebagai salah satu komoditas unggulan Indonesia agar…