Potensi Keberagaman

 

Oleh: Dr. Edy Purwo Saputro, MSi

Dosen Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Solo

 

Keberagaman kekayaan alam – budaya yang dimiliki semua negara pada dasarnya tidak bisa terlepas dari kepentingan untuk melestarikan. Argumen yang mendasari karena hal ini juga menjadi nilai-nilai penting dalam kemajuan peradaban bangsa. Oleh karena itu di era now maka potensi dari keberagaman alam - budaya menjadi nilai penting sebab di satu sisi akan menjadi peluang dan di sisi lain menjadi tantangan.

Artinya semua potensi itu harus dimanfaatkan sebaik mungkin untuk peningkatan kesejahteraan. Hal ini secara tidak langsung menegaskan bahwa keragaman kekayaan alam - budaya adalah warisan dunia yang memberikan nilai tambah terhadap potensi wisata. Padahal, potensi wisata di era now menjadi salah satu pendulang terbesar devisa negara, apalagi dikaitkan dengan perang dagang yang baru ramai sekarang.

Selaras dengan kepentingan itu maka meningkatkan kesadaran publik terkait keragaman, nilai, dan kerentanan situs warisan budaya menjadi penting. Betapa tidak, perkembangan - kemajuan jaman justru menjadi salah satu ancaman terhadap perusakan dan kerusakan berbagai warisan dunia dan fakta memberikan gambaran tentang ancaman tersebut, tidak hanya di berbagai negara industri maju tapi juga kian banyak terjadi di negara miskin berkembang.

Fakta utama yang mendasarinya yaitu alasan pertimbangan modernitas dan peremajaan, termasuk juga percepatan pembangunan di berbagai negara. Oleh karena itu logis jika kemudian di berbagai negara terjadi perusakan dan kerusakan berbagai situs warisan budaya - alam sementara di sisi lain komitmen terhadap pelestarian cenderung semakin kendur.

Urgensi mendukung berkelanjutan upaya identifikasi, melindungi dan melestarikan situs arsitektur, alam dan budaya penting secara historis dan global. Hal ini tidak bisa terlepas dari fakta berbagai konflik yang terjadi, selain tentunya berbagai bencana yang akhirnya merusak kondisi. Indonesia tidak bisa mengelak dari kepentingan ini karena bencana di Indonesia juga termasuk yang rentan merusak warisan budaya–alam, sementara di sisi lain ancaman kerusakan dan perusakan menjadi tantangan untuk pelestariannya.

Fakta di era now menegaskan bahwa potensi konflik cenderung semakin memanas dengan latar belakang kepentingan yang beragam sehingga berdampak sistemik terhadap ancaman di semua sektor, bukan hanya sosial budaya tapi juga kelestarian alam budaya itu sendiri. Oleh karena itu, beralasan jika ada tekanan untuk mereduksi potensi konflik yang ada.

Problem kompleks dari kepentingan pelestarian warisan alam – budaya tidak bisa terlepas dari faktor alam, perilaku manusia dan juga perang. Faktor alam itu sendiri tentu terkait dengan kejadian berbagai bencana sementara bencana mengacu faktor alam dan manusia karena penebangan hutan dan atau yang lainnya. Artinya, faktor alam dan manusia pada kasus ini adalah saling terkait sehingga membangun kesadaran kolektif terhadap urgensi pelestarian alam – budaya menjadi penting.

Oleh karena itu, edukasi dan literasi secara sistematis dan berkelanjutan sangat berpengaruh terhadap kesadaran kolektif untuk saling menjaga dan melestarikan tanpa terkecuali. Di sisi lain, faktor peperangan juga mengacu konflik kepentingan lintas negara. Jadi, pelestarian terhadap warisan alam - budaya tidak bisa terlepas dari faktor yang kompleks, sementara antar komponennya saling terkait dan memiliki korelasi kepentingan, tidak hanya pada jangka pendek tapi juga jangka panjang

Tidak bisa dipungkiri bahwa modernisasi perkembangan dan pembangunan di mana saja berdampak sistemik terhadap peradaban sehingga potensi kerusakan yang ditimbulkan juga terjadi secara beriringan. Di satu sisi fakta ini adalah ancaman kerusakan meski di sisi lain konsekuensi ini adalah realitas yang tidak bisa dihindari. Meski demikian, tentu konsekuensi ini harus diminimalisir dan negara berkepentingan untuk melakukannya.

BERITA TERKAIT

Inovasi Bisnis LKMS

  Oleh: Agus Yuliawan Pemerhati Ekonomi Syariah   Pengembangan lembaga keuangan mikro syariah (LKMS) seperti koperasi sebenarnya memiliki potensi yang…

Tarif Trump dan Tekanan Terhadap Utang RI

  Oleh: Marwanto Harjowiryono  Pemerhati Kebijakan Fiskal Gelombang kebijakan tarif Trump yang diluncurkan pada awal April 2025 telah mengguncang aktivitas…

Data Industri Nasional

  Permenperin 13/2025 Staf Ahli Menteri Bidang Penguatan Kemampuan Industri Dalam Negeri, Adie Rochmanto Pandiangan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) telah menerbitkan…

BERITA LAINNYA DI

Inovasi Bisnis LKMS

  Oleh: Agus Yuliawan Pemerhati Ekonomi Syariah   Pengembangan lembaga keuangan mikro syariah (LKMS) seperti koperasi sebenarnya memiliki potensi yang…

Potensi Keberagaman

  Oleh: Dr. Edy Purwo Saputro, MSi Dosen Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Solo   Keberagaman kekayaan alam – budaya yang dimiliki…

Tarif Trump dan Tekanan Terhadap Utang RI

  Oleh: Marwanto Harjowiryono  Pemerhati Kebijakan Fiskal Gelombang kebijakan tarif Trump yang diluncurkan pada awal April 2025 telah mengguncang aktivitas…

Berita Terpopuler