NERACA
Jakarta - Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas) Agus Andrianto mengatakan bahwa pihaknya terus melakukan evaluasi berkelanjutan, terutama dalam momentum Hari Bakti Pemasyarakatan Ke-61 pada tahun ini.
Agus saat ditemui usai pembukaan Indonesian Prison Products and Arts Festival (IPPA Fest) 2025 di Jakarta, Senin (21/4), mengemukakan bahwa evaluasi berkelanjutan tersebut tidak hanya kepada warga binaan, tetapi juga pejabat pemasyarakatan.
"Kepada para pejabatnya sudah tegas kami sampaikan aturan. Kalau masih ada peredaran narkoba, kalau masih ada telepon genggam di lembaga pemasyarakatan/rumah tahanan, risikonya adalah mereka akan dievaluasi," ujar Agus.
Sementara itu, terhadap warga binaan atau narapidana yang melanggar aturan, akan dipindahkan ke lembaga pemasyarakatan yang sesuai dengan tingkat risikonya.
"Artinya, proses evaluasi berkelanjutan tetap berjalan kepada mereka yang kedapatan masih masuk dalam peredaran narkoba, kami tidak ragu untuk memindahkan ke Nusakambangan," imbuhnya.
Menurut Agus, Kementerian Imipas melalui Direktorat Jenderal Pemasyarakatan tegas dan konsisten terhadap peraturan yang ada.
"Kami tidak ragu untuk melakukan penindakan terhadap mereka," Menteri Imipas menegaskan.
Adapun tema besar Hari Bakti Pemasyarakatan Ke-61 adalah Pemasyarakatan Pasti Bermanfaat untuk Masyarakat. Sebagai salah satu rangkaian dari hari bakti tersebut, Kementerian Imipas menggelar IPPA Fest 2025.
Menurut Agus, IPPA Fest tidak hanya perayaan semata, tetapi juga refleksi atas perjalanan panjang pemasyarakatan dalam membina warga binaan untuk kembali menjadi bagian dari masyarakat yang berdaya guna.
IPPA Fest, imbuh dia, menunjukkan bahwa negara hadir untuk mengurangi kejahatan dengan bukan hanya pemenjaraan, melainkan juga pembangunan kapasitas pribadi.
Agus menyebut gelaran ini sebagai wadah pemulihan martabat warga binaan.
Sementara itu, Direktur Jenderal Pemasyarakatan Mashudi mengatakan bahwa IPPA Fest merupakan bagian dari upaya mendukung Astacita yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto, khususnya dalam hal meningkatkan kualitas hidup masyarakat serta peningkatan ekonomi yang inklusif dan berkeadilan.
Ia mengatakan bahwa pihaknya ingin menyampaikan kepada masyarakat bahwa program pembinaan bagi warga binaan dapat berjalan dan beriringan dengan pemberdayaan ekonomi.
"Semua orang dari latar belakang apa pun berhak mendapatkan kesempatan untuk tumbuh dan berkontribusi terhadap bangsa dan negara," katanya.
IPPA Fest menjadi medium promosi bagi karya dan kreativitas warga binaan, mulai dari pertunjukan seni, kuliner, kerajinan tangan, batik, hingga lukisan. IPPA Fest berlangsung mulai 21 hingga 23 April 2025 di Lapangan Banteng, Jakarta.
Kemudian Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Kemenimipas) memamerkan berbagai karya warga binaan pada Indonesian Prison Products and Arts Festival (IPPA Fest) yang digelar di Lapangan Banteng, Jakarta, mulai 21 - 23 April 2025.
IPPA Fest 2025 yang digelar bertepatan dengan momentum Hari Bakti Pemasyarakatan Ke-61 ini memamerkan berbagai karya dan kreativitas warga binaan, mulai dari pertunjukan seni, kuliner, kerajinan tangan, batik, hingga lukisan.
“Perhelatan ini mengusung tema Creation Beyond the Bars yang memberikan sebuah pernyataan yang kuat bahwa kreativitas tidak pernah bisa dipenjara,” ucap Menteri Imipas Agus Andrianto saat membuka IPPA Fest di Jakarta, Senin (21/4).
Menurut Agus, IPPA Fest tidak hanya perayaan semata, tetapi juga refleksi atas perjalanan panjang Direktorat Jenderal Pemasyarakatan dalam membina warga binaan untuk kembali menjadi bagian dari masyarakat yang berdaya guna.
Agus menyebut gelaran IPPA Fest ini sebagai wadah pemulihan martabat warga binaan dan menunjukkan negara hadir untuk mengurangi kejahatan dengan bukan hanya pemenjaraan, melainkan juga pembangunan kapasitas pribadi
“Kita ingin warga binaan kembali menjadi manusia utuh, siap hidup bermakna, dan kembali berkontribusi untuk masyarakat sesuai dengan Ascaita pembangunan nasional yang dicanangkan oleh Bapak Presiden Prabowo Subianto,” katanya.
Menurut dia, IPPA Fest dapat menjadi medium promosi bagi karya-karya warga binaan, sehingga Agus pun mengajak berbagai pemangku kepentingan, utamanya pelaku usaha, untuk ikut serta mendayagunakan warga binaan di seluruh Indonesia.
“Yang pekerjaannya bisa dikerjakan di lembaga pemasyarakatan, mohon jadikanlah warga binaan yang ada di pemasyarakatan menjadi plasma-plasma dari industri-industri yang dibangun oleh teman-teman yang ada di luar,” ujar Menteri Imipas.
elalui gelaran ini, Kemenimipas berharap warga binaan dapat kembali ke lingkungan masyarakat dengan bekal yang sudah terlatih sehingga meminimalisasi kejahatan berulang dan mengurangi residivis di lembaga pemasyarakatan.
Agus menuturkan sekitar 132 warga binaan dari berbagai lembaga pemasyarakatan di Indonesia dilibatkan dalam IPPA Fest 2025. Ia pun memastikan pengamanan ketat diberlakukan terhadap warga binaan tersebut.
“Kita pasang gelang pengaman,” ucap Agus ditemui usai pembukaan acara tersebut.
Dalam acara pembukaan, Kemenimipas juga melelang berbagai kain batik dan lukisan buah karya warga binaan. Hasil lelang yang mencapai puluhan juta akan digunakan untuk pengembangan warga binaan pemasyarakatan ke depannya.
Pembukaan IPPA Fest 2025 turut dihadiri oleh Wakil Menteri Imipas Silmy Karim, Menteri Usaha Mikro Kecil dan Menengah Maman Abdurrahman, Ketua KPK Setyo Budiyanto, dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Eddy Hartono. Ant
NERACA Jakarta - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) merilis temuan 16 item kosmetik yang mengandung bahan-bahan berbahaya dan/atau dilarang,…
NERACA Surabaya - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol. Eddy Hartono berkomitmen memperkuat program deradikalisasi melalui pembinaan kewirausahaan bagi…
NERACA Jakarta - Penyidik Kejaksaan Agung menemukan bukti invois publikasi berita yang dipesan tersangka MS (Marcella Santoso) dan JS (Junaedi…
NERACA Jakarta - Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas) Agus Andrianto mengatakan bahwa pihaknya terus melakukan evaluasi berkelanjutan, terutama dalam momentum…
NERACA Jakarta - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) merilis temuan 16 item kosmetik yang mengandung bahan-bahan berbahaya dan/atau dilarang,…
NERACA Surabaya - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol. Eddy Hartono berkomitmen memperkuat program deradikalisasi melalui pembinaan kewirausahaan bagi…