Permata Bank Catatkan Laba Rp2,6 Triliun di 2024

 

NERACA

Jakarta - PT Bank Permata Tbk (Permata Bank atau BNLI) mencatat pertumbuhan yang solid dengan perolehan laba bersih sebesar Rp3,6 triliun pada tahun 2024 atau naik 38 persen year on year (yoy) dari Desember 2023 yang sebesar Rp2,6 triliun.

Menurut Direktur Keuangan dan Unit Usaha Syariah Permata Bank Rudy Basyir Ahmad, pihaknya berhasil melanjutkan pencapaian kinerja yang konsisten dengan menjaga struktur kuat dan laba berkelanjutan.

Tercatat, total pendapatan bank tumbuh 1 persen secara yoy, terutama dikontribusi oleh pertumbuhan pendapatan bunga bersih sebesar 2,3 persen yoy. Kemudian, Pendapatan Operasional Sebelum Pencadangan (Pre-Provisioning Operating Profit/PPOP) sebesar Rp6,1 triliun, meningkat 3,7 persen yoy dibanding tahun sebelumnya.

“Pencapaian ini menghantarkan Permata Bank membukukan laba bersih setelah pajak sebesar Rp3,6 triliun atau naik sebesar 38 persen year on year,” ungkapnya dalam penyelenggaraan Public Expose atau Paparan Publik di Jakarta, akhir pekan kemarin.

Untuk margin bunga bersih (Net Interest Margin), pihaknya mencatat pertumbuhan pada level 4,3 persen, sedikit menurun dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya sebesar 4,5 persen karena persaingan tingkat bunga nan ketat di industri perbankan selama tahun lalu. Selanjutnya, Cost Income Ratio (CIR) juga terus membaik pada level 50,1 persen yang meningkat 1,5 persen yoy.

“Hal ini merupakan hasil penerapan manajemen biaya yang disiplin, efisiensi operasional yang optimal, dan adaptasi cara kerja digital yang semakin advance. Tentunya, didukung pula dengan pertumbuhan pendapatan operasional yang berkelanjutan,” kata Rudy.

Melihat capaian lain dari Permata Bank sepanjang tahun 2024, total penyaluran kredit meningkat 8,9 persen atau sebesar Rp154,9 triliun, total aset naik 0,6 persen yoy menjadi Rp259,1 triliun, rasio Loan to Deposit (LDR) membaik dengan persentase 82,7 persen tahun 2023 sebesar 74,8 persen, lalu total Dana Pihak Ketiga (BPK) menurun 1,5 persen yoy menjadi Rp185,5 triliun karena terpengaruh persaingan yang ketat di tingkat suku bunga seiring rasio CASA (Current Account Saving Account) tetap terjaga di level 55,3 persen.

Dalam pengelolaan kualitas aset, Permata Bank disebut menjalankan prinsip kehati-hatian mengingat masih adanya potensi ketidakpastian ekonomi global dan potensi resiko kredit inheren. Hal ini tercermin dalam rasio Non Performing Loan (NPL) Gross Bank pada Desember 2024 yang terus membaik pada level 2,1 persen dibanding dengan posisi 2,9 persen di periode yang sama pada tahun 2023, dan Loan at Risk (LAR) 7,9 persen dari tahun sebelumnya 8,7 persen.

Selanjutnya, rasio kecukupan modal bank (Capital Adequacy Ratio/CAR) berada pada level yang jauh di atas ketentuan minimum regulator dan lebih baik dari rasio CAR rata-rata industri perbankan. Ini tercermin dari rasio CAR pada posisi Desember 2024 masing-masing sebesar 34,7 persen. “Hal ini yang tentunya akan mendukung pertumbuhan usaha bank yang berkesinambungan di masa yang akan datang baik secara organik maupun inorganik,” ucap dia.

 

BERITA TERKAIT

OJK Bakal Atur dan Awasi Financial Influencer

OJK Bakal Atur dan Awasi Financial Influencer NERACA Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan saat ini sedang merancang skema…

AXA Mandiri Lihat Peluang Perkuat Kinerja Lewat Program Pemerintah

AXA Mandiri Lihat Peluang Perkuat Kinerja Lewat Program Pemerintah NERACA Jakarta - Presiden Direktur PT AXA Mandiri Financial Services (AXA…

TPAKD Punya Peran Sebagai Motor Akses Keuangan di Daerah

TPAKD Punya Peran Sebagai Motor Akses Keuangan di Daerah NERACA Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyampaikan bahwa keberadaan Tim…

BERITA LAINNYA DI Jasa Keuangan

OJK Bakal Atur dan Awasi Financial Influencer

OJK Bakal Atur dan Awasi Financial Influencer NERACA Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan saat ini sedang merancang skema…

AXA Mandiri Lihat Peluang Perkuat Kinerja Lewat Program Pemerintah

AXA Mandiri Lihat Peluang Perkuat Kinerja Lewat Program Pemerintah NERACA Jakarta - Presiden Direktur PT AXA Mandiri Financial Services (AXA…

TPAKD Punya Peran Sebagai Motor Akses Keuangan di Daerah

TPAKD Punya Peran Sebagai Motor Akses Keuangan di Daerah NERACA Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyampaikan bahwa keberadaan Tim…