Perluas Pasar, Promosi Produk UMKM Terus Ditingkatkan

 

Perluas Pasar, Promosi Produk UMKM Terus Ditingkatkan
Jakarta – Kementerian Perdagangan (Kemendag) mendorong  Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) dan Asosiasi Pengelola Pusat Perbelanjaan Indonesia (APPBI) untuk meningkatkan promosi produk dalam negeri, khususnya milik usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), melalui Program BINA Lebaran. 
Program yang akan berlangsung pada 14—30 Maret 2025 ini sejalan dengan salah satu program  prioritas Kemendag, yaitu Pengamanan Pasar Dalam Negeri yang bertujuan meningkatkan daya saing produk UMKM. 
“Program BINA Lebaran menjadi salah satu cara mendorong produk UMKM tuan rumah di negeri sendiri di momen Ramadhan dan Lebaran. Program ini sejalan dengan salah satu program prioritas Kemendag,  yaitu Pengamanan Pasar Dalam Negeri. BINA Lebaran dapat menjadi sarana edukasi konsumen sekaligus  kampanye untuk membeli dan menggunakan produk dalam negeri,” ujar Menteri Perdagangan, Budi Santoso.
Budi menjelaskan, BINA Lebaran juga bertujuan untuk meningkatkan transaksi ritel di Indonesia melalui  diskon dan promo lainnya dengan mendorong konsumen berbelanja di pusat perbelanjaan di Indonesia selama puasa dan Lebaran. 
BINA Lebaran menghadirkan promosi dengan diskon mencapai 70 persen, baik di pusat perbelanjaan   maupun area komersial anggota Hippindo. 
Selain itu, BINA  Lebaran menghadirkan kegiatan bertajuk Bazar Ramadhan di pusat perbelanjaan yang  diisi produk UMKM. Program promosi ini ditargetkan meraup transaksi sebesar Rp36 triliun.
Budi berharap, anggota Hippindo dan APPBI dapat terus membantu pemasaran produk dalam negeri, khususnya produk UMKM, melalui jaringan mereka di seluruh dunia.
“Kami berharap Program BINA Lebaran dapat membantu meningkatkan ekonomi nasional dan  memperkuat  daya saing produk dalam negeri,” imbuh Budi. 
Sebelumnya, pada akhir 2024, Hippindo dan APPBI menyelenggarakan program BINA Diskon untuk menyambut Natal 2024 dan Tahun Baru 2025. Rangkaian kegiatan itu terdiri atas Program Belanja di Mal, Big Bang Festival Jakarta, dan Pasar Malam di Lapangan Banteng Jakarta. Total transaksi yang didapatkan selama penyelenggaran seluruh rangkaian kegiatan BINA Diskon tercatat sebesar Rp25,4 triliun atau naik 15 persen dibandingkan gelaran serupa pada 2023.
Sebelumnya, Sekretaris Kementerian UMKM (usaha mikro kecil dan menengah), Arif Rahman Hakim pun mengatakan Ramadhan menjadi momentum atau bulan penting bagi pengusaha UMKM khususnya mereka yang bergerak di bidang kuliner untuk meraup cuan.
"Kita semua tahu, tahun lalu fenomena war takjil yang viral di media sosial membuat pengusaha UMKM di bidang kuliner bisa meningkatkan penghasilan," ujar Arif. 
Arif berharap tahun ini pengusaha UMKM bisa kembali memanfaatkan momen bulan puasa sekaligus mengakses kemudahan yang diberikan oleh pemerintah. 
"Kemudahan dan pelindungan yang diberikan oleh pemerintah dalam hal izin dan legalitas usaha, alokasi khusus pada area publik, pengawasan kualitas hingga dukungan pendanaan. Dalam hal ini pemerintah hadir untuk memastikan pengusaha UMKM dapat berjualan dengan aman dan nyaman, dan juga melakukan pengawasan kualitas makanan dan masakan yang dijual untuk memastikan aman dikonsumsi," papar Arif.
Sehingga dengan kemudahan-kemudahan tersebut, lanjut Arif, pengusaha UMKM dapat lebih mudah berjualan dan meningkatkan penjualan mereka selama bulan Ramadhan.
Berdasarkan data dari Bank Indonesia, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) 2020–2023 meningkat menjelang Ramadan dan optimisme konsumen terhadap kondisi ekonomi inilah yang dimanfaatkan oleh UMKM untuk meraup pendapatan.
Jika mengutip data tunggal Kementerian UMKM, khusus untuk subsektor kuliner ada sekitar 2,9 juta orang pengusaha yang terjun ke bidang ini di Indonesia. Sementara itu data Kementerian Perindustrian pada triwulan III tahun 2024, mencatat industri makanan dan minuman (mamin) bertumbuh sebesar 5,82 persen, di atas pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) nasional sebesar 4,95 persen. 
Hal ini membuat industri makanan dan minuman tercatat memberikan andil sebesar 40,17 persen terhadap PDB industri pengolahan nonmigas. Angka ini sekaligus menjadikannya sebagai subsektor dengan kontribusi produk domestik bruto (PDB) terbesar.
Hasil kajian Dosen Departemen Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Indonesia (UI), Zahra Kemala Nindita Murad, menunjukkan bahwa salah satu aspek perputaran uang saat Ramadan bagi UMKM datang dari momen buka puasa karena sering dijadikan ajang pertemuan kerabat, teman, saudara, hingga mitra bisnis.
Sebelumnya, Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti Widya Putri pun menyampaikan UMKM memiliki peran fundamental sebagai penggerak perekonomian Indonesia. “Sektor ini memberikan kontribusi sebesar 61 persen atau senilai Rp9.580 triliun terhadap Produk Domestik Bruto (PDB),” urai Roro.

 

NERACA

Jakarta – Kementerian Perdagangan (Kemendag) mendorong  Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) dan Asosiasi Pengelola Pusat Perbelanjaan Indonesia (APPBI) untuk meningkatkan promosi produk dalam negeri, khususnya milik usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), melalui Program BINA Lebaran. 

Program yang akan berlangsung pada 14—30 Maret 2025 ini sejalan dengan salah satu program  prioritas Kemendag, yaitu Pengamanan Pasar Dalam Negeri yang bertujuan meningkatkan daya saing produk UMKM. 

“Program BINA Lebaran menjadi salah satu cara mendorong produk UMKM tuan rumah di negeri sendiri di momen Ramadhan dan Lebaran. Program ini sejalan dengan salah satu program prioritas Kemendag,  yaitu Pengamanan Pasar Dalam Negeri. BINA Lebaran dapat menjadi sarana edukasi konsumen sekaligus  kampanye untuk membeli dan menggunakan produk dalam negeri,” ujar Menteri Perdagangan, Budi Santoso.

Budi menjelaskan, BINA Lebaran juga bertujuan untuk meningkatkan transaksi ritel di Indonesia melalui  diskon dan promo lainnya dengan mendorong konsumen berbelanja di pusat perbelanjaan di Indonesia selama puasa dan Lebaran. 

BINA Lebaran menghadirkan promosi dengan diskon mencapai 70 persen, baik di pusat perbelanjaan   maupun area komersial anggota Hippindo. 

Selain itu, BINA  Lebaran menghadirkan kegiatan bertajuk Bazar Ramadhan di pusat perbelanjaan yang  diisi produk UMKM. Program promosi ini ditargetkan meraup transaksi sebesar Rp36 triliun.

Budi berharap, anggota Hippindo dan APPBI dapat terus membantu pemasaran produk dalam negeri, khususnya produk UMKM, melalui jaringan mereka di seluruh dunia.

“Kami berharap Program BINA Lebaran dapat membantu meningkatkan ekonomi nasional dan  memperkuat  daya saing produk dalam negeri,” imbuh Budi. 

Sebelumnya, pada akhir 2024, Hippindo dan APPBI menyelenggarakan program BINA Diskon untuk menyambut Natal 2024 dan Tahun Baru 2025. Rangkaian kegiatan itu terdiri atas Program Belanja di Mal, Big Bang Festival Jakarta, dan Pasar Malam di Lapangan Banteng Jakarta. Total transaksi yang didapatkan selama penyelenggaran seluruh rangkaian kegiatan BINA Diskon tercatat sebesar Rp25,4 triliun atau naik 15 persen dibandingkan gelaran serupa pada 2023.

Sebelumnya, Sekretaris Kementerian UMKM (usaha mikro kecil dan menengah), Arif Rahman Hakim pun mengatakan Ramadhan menjadi momentum atau bulan penting bagi pengusaha UMKM khususnya mereka yang bergerak di bidang kuliner untuk meraup cuan.

"Kita semua tahu, tahun lalu fenomena war takjil yang viral di media sosial membuat pengusaha UMKM di bidang kuliner bisa meningkatkan penghasilan," ujar Arif. 

Arif berharap tahun ini pengusaha UMKM bisa kembali memanfaatkan momen bulan puasa sekaligus mengakses kemudahan yang diberikan oleh pemerintah. 

"Kemudahan dan pelindungan yang diberikan oleh pemerintah dalam hal izin dan legalitas usaha, alokasi khusus pada area publik, pengawasan kualitas hingga dukungan pendanaan. Dalam hal ini pemerintah hadir untuk memastikan pengusaha UMKM dapat berjualan dengan aman dan nyaman, dan juga melakukan pengawasan kualitas makanan dan masakan yang dijual untuk memastikan aman dikonsumsi," papar Arif.

Sehingga dengan kemudahan-kemudahan tersebut, lanjut Arif, pengusaha UMKM dapat lebih mudah berjualan dan meningkatkan penjualan mereka selama bulan Ramadhan.

Berdasarkan data dari Bank Indonesia, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) 2020–2023 meningkat menjelang Ramadan dan optimisme konsumen terhadap kondisi ekonomi inilah yang dimanfaatkan oleh UMKM untuk meraup pendapatan.

Jika mengutip data tunggal Kementerian UMKM, khusus untuk subsektor kuliner ada sekitar 2,9 juta orang pengusaha yang terjun ke bidang ini di Indonesia. Sementara itu data Kementerian Perindustrian pada triwulan III tahun 2024, mencatat industri makanan dan minuman (mamin) bertumbuh sebesar 5,82 persen, di atas pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) nasional sebesar 4,95 persen. 

Hal ini membuat industri makanan dan minuman tercatat memberikan andil sebesar 40,17 persen terhadap PDB industri pengolahan nonmigas. Angka ini sekaligus menjadikannya sebagai subsektor dengan kontribusi produk domestik bruto (PDB) terbesar.

Hasil kajian Dosen Departemen Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Indonesia (UI), Zahra Kemala Nindita Murad, menunjukkan bahwa salah satu aspek perputaran uang saat Ramadan bagi UMKM datang dari momen buka puasa karena sering dijadikan ajang pertemuan kerabat, teman, saudara, hingga mitra bisnis.

Sebelumnya, Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti Widya Putri pun menyampaikan UMKM memiliki peran fundamental sebagai penggerak perekonomian Indonesia. “Sektor ini memberikan kontribusi sebesar 61 persen atau senilai Rp9.580 triliun terhadap Produk Domestik Bruto (PDB),” urai Roro.

BERITA TERKAIT

Pasar Sawit Indonesia Menyusut

Pasar Sawit Indonesia Menyusut Jakarta – Produksi crude palm oil (CPO) bulan Desember 2024 mencapai 3.876 ribu ton; lebih rendah…

Produksi Beras Kuartal I Capai 13,95 Juta Ton

Produksi Beras Kuartal I Capai 13,95 Juta Ton  Jakarta – Anggota Komisi IV DPR RI, Firman Subagyo mengapresiasi berbagai upaya…

Swasta Dorong Inovasi Teknologi untuk Capai Swasembada Energi Nasional

Swasta Dorong Inovasi Teknologi untuk Capai Swasembada Energi Nasional Jakarta – Upaya mewujudkan swasembada energi nasional semakin mendapatkan dukungan dari…

BERITA LAINNYA DI Perdagangan

Pasar Sawit Indonesia Menyusut

Pasar Sawit Indonesia Menyusut Jakarta – Produksi crude palm oil (CPO) bulan Desember 2024 mencapai 3.876 ribu ton; lebih rendah…

Produksi Beras Kuartal I Capai 13,95 Juta Ton

Produksi Beras Kuartal I Capai 13,95 Juta Ton  Jakarta – Anggota Komisi IV DPR RI, Firman Subagyo mengapresiasi berbagai upaya…

Swasta Dorong Inovasi Teknologi untuk Capai Swasembada Energi Nasional

Swasta Dorong Inovasi Teknologi untuk Capai Swasembada Energi Nasional Jakarta – Upaya mewujudkan swasembada energi nasional semakin mendapatkan dukungan dari…

Berita Terpopuler