NERACA
Jakarta – PT Bank SMBC Indonesia Tbk (SMBC Indonesia), sebelumnya PT Bank BTPN Tbk (Bank BTPN), membukukan laba bersih setelah pajak sebesar Rp2,8 triliun pada 2024 atau meningkat 10 persen dibandingkan tahun sebelumnya (year on year/yoy).
Di luar dampak akuisisi PT Oto Multiartha (OTO) dan PT Summit Oto Finance (SOF) atau Grup OTO pada Maret 2024, laba bersih entitas Bank dan BTPN Syariah setelah pajak meningkat sekitar 8 persen. Adapun secara konsolidasi, total aset SMBC Indonesia naik 20 persen menjadi Rp241,1 triliun pada akhir tahun 2024.
“Dengan pencapaian luar biasa tahun lalu sebagai landasan, kami akan terus berupaya memberikan solusi keuangan yang relevan untuk memenuhi kebutuhan nasabah,” kata Direktur Utama SMBC Indonesia Henoch Munandar dalam keterangannya di Jakarta, Senin (3/3).
Dari sisi intermediasi, SMBC Indonesia mencatat penyaluran kredit secara konsolidasi meningkat 15 persen menjadi Rp179,4 triliun per akhir 2024. Faktor pendorong terbesar berasal dari kredit retail yang tumbuh signifikan sebesar 31 persen, berkat penyaluran di segmen Joint Finance, Jenius, dan Mikro yang masing-masing naik 389 persen, 51 persen, dan 40 persen.
Kredit untuk usaha kecil dan menengah (UKM) tercatat naik 8 persen. Sedangkan kredit korporasi turun 6 persen, didorong tantangan pada 2024 berupa dinamika suku bunga dan persaingan suku bunga kredit korporasi yang ketat.
Dari sisi penghimpunan dana, total dana pihak ketiga (DPK) SMBC Indonesia meningkat 12 persen menjadi Rp121,3 triliun. Saldo rekening koran dan rekening tabungan (current account and saving account/CASA) tumbuh 3 persen menjadi Rp45,6 triliun, serta total deposito naik 18 persen menjadi Rp75,7 triliun per akhir Desember 2024.
Peningkatan laba bersih konsolidasi, catat SMBC Indonesia, didorong oleh pendapatan operasional yang meningkat 27 persen mencapai Rp17,4 triliun. Pertumbuhan ini dikontribusikan oleh pendapatan bunga bersih yang tumbuh 26 persen menjadi Rp15,2 triliun serta pendapatan lainnya yang naik 31 persen menjadi Rp2,2 triliun.
Pendapatan bunga bersih secara konsolidasi meningkat sejalan dengan margin bunga bersih (net interest margin/NIM) yang naik ke level 7,10 persen per Desember 2024 dari 6,45 persen pada Desember 2023.
Kontributor utama dari peningkatan pendapatan bunga bersih meliputi kenaikan pendapatan bunga dari kredit, penempatan aset likuid seperti surat berharga, dan pendapatan bunga bersih dari Grup OTO.
Dari sisi pendapatan fee, SMBC Indonesia mencatat bahwa peningkatan volume transaksi kartu kredit, peningkatan penjualan produk bancassurance, cash management, dan trade memberikan kontribusi pada peningkatan pendapatan fee perseroan.
Dengan pengonsolidasian biaya operasional Grup OTO sejak akuisisi ke dalam angka konsolidasi, biaya operasional menjadi Rp9,4 triliun. Biaya kredit menjadi Rp3,9 triliun pada 2024. Peningkatan biaya-biaya ini sejalan dengan pertumbuhan volume usaha dan inisiatif lainnya dari SMBC Indonesia.
Rasio cakupan likuiditas (liquidity coverage ratio/LCR) dan rasio pendanaan stabil bersih (net stable funding ratio/NSFR) tetap sehat di level 253,71 persen dan 125,02 persen per Desember 2024. Rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) berada di 30,02 persen.
Sementara itu, rasio non-performing loan (NPL) gross secara konsolidasi berada di level 2,5 persen per Desember 2024, naik dari 1,36 persen pada tahun sebelumnya. Bersama Grup OTO, SMBC Indonesia menyampaikan bahwa pihaknya akan senantiasa menerapkan manajemen risiko yang sehat.
Kinerja positif juga tercermin dari sisi digitalisasi layanan. Jenius, aplikasi perbankan digital dari SMBC Indonesia, mencatatkan 5,9 juta pengguna terdaftar pada akhir Desember 2024 atau naik 13 persen dari tahun sebelumnya. Selain itu, Jenius juga mencatat kenaikan DPK sebesar 16 persen menjadi Rp29,5 triliun serta kenaikan penyaluran kredit sebesar 51 persen menjadi Rp3,3 triliun per akhir Desember 2024.
Allo Bank Salurkan Rp250 Miliar untuk Akulaku Finance Jakarta – PT Akulaku Finance Indonesia resmi menjalin kemitraan strategis dengan…
NERACA Jakarta – Perusahaan asuransi umum, MSIG mengumumkan sebagai title partner pertama dalam kompetisi sepak bola Wanita internasional yang…
NERACA Jakarta – Bank Indonesia (BI) resmi membuka layanan penukaran uang rupiah pada momen Ramadhan dan Idul Fitri…
Allo Bank Salurkan Rp250 Miliar untuk Akulaku Finance Jakarta – PT Akulaku Finance Indonesia resmi menjalin kemitraan strategis dengan…
NERACA Jakarta – Perusahaan asuransi umum, MSIG mengumumkan sebagai title partner pertama dalam kompetisi sepak bola Wanita internasional yang…
NERACA Jakarta – Bank Indonesia (BI) resmi membuka layanan penukaran uang rupiah pada momen Ramadhan dan Idul Fitri…