NERACA
Jakarta – Dorong pertumbuhan likuiditas transaksi di pasar modal dan juga tawaran solusi investasi, PT Indo Premier Investment Management (IPIM) meluncurkan produk Exchange-Traded Fund (ETF) terbaru yaitu Reksa Dana Indeks Premier ETF IDX-PEFINDO Prime Bank (XIPB). “XIPB akan berfokus pada konstituen saham sektor perbankan yang memiliki peringkat investment grade, likuiditas transaksi tinggi, serta kinerja keuangan yang solid,”kata Direktur IPIM, Suwito Haryatno di Jakarta, kemarin.
Disampaikannya, metodologi pemilihan konstituen XIPB mempertimbangkan peringkat, kapasitas bersaing, kapitalisasi pasar, likuiditas, serta valuasi saham, menjadikannya pilihan investasi utama bagi investor yang ingin mendapatkan manfaat investasi pada sektor perbankan. Dalam 10 tahun terakhir, reksa dana indeks dan ETF telah tumbuh pesat, dengan pertumbuhan tahunan rata-rata total dana kelolaan mencapai 28,90% selama periode 2014 sampai 2024.
Suwito menjelaskan, saat ini IPIM mengelola tidak kurang dari 65% total dana kelolaan ETF saham di Indonesia, yang menjadikannya sebagai pemimpin pasar dalam industri ini. Menurutnya, sektor perbankan Indonesia memiliki fundamental yang kuat, dengan kontribusi laba sektor perbankan yang mencapai 47% dari total laba emiten di IHSG, dengan kapitalisasi pasar sektor perbankan sebesar 27,05% dari kapitalisasi pasar IHSG.“Hal ini menjadikan sektor perbankan sebagai penggerak utama kinerja IHSG,” ujar Suwito.
Dia menyebut, Backtesting kinerja portofolio XIPB menunjukkan imbal hasil di atas indeks sektor keuangan, termasuk Indeks Infobank15 dan IHSG sejak tanggal dasar 3 Januari 2017. Sehingga, lanjutnya, investor dapat menyesuaikan porsi portofolio bertema sektor perbankan secara cepat dan mudah, baik melalui strategi tactical asset allocation maupun buy and hold strategy.
Direktur IPIM, Noviono Darmosusilo menyampaikan bahwa di tengah dinamika pasar dan tantangan makroekonomi global saat ini, valuasi serta histori pembayaran dividen di sektor perbankan yang atraktif membuka peluang bagi investor untuk memanfaatkan XIPB sebagai instrumen investasi. Lanjutnya, ETF ini memberikan eksposur ke sektor perbankan yang tumbuh dan resilien, serta menciptakan nilai tambah bagi investor untuk dapat mengoptimalkan imbal hasil portofolionya. “Dengan berorientasi pada inovasi digital, efisiensi operasional, serta pertumbuhan berkelanjutan di tengah peluang tantangan makroekonomi global, ETF kini bukan sekedar instrumen investasi tapi juga telah menjadi pilar utama dalam transformasi industri reksa dana di Indonesia,” ujar Noviono.
Selain itu, dirinya menyebut ETF juga mendorong inklusi investasi melalui peningkatan transparansi, likuiditas, serta akses yang lebih luas bagi pemodal Indonesia baik pemodal kelembagaan maupun masyarakat luas. Dengan strategi yang dirancang agar mudah dipahami dan dipantau, lanjutnya, ekosistem ETF yang dihadirkan IPIM memberikan solusi inovatif bagi investor untuk mengelola portofolio mereka dengan lebih fleksibel dan strategis secara real-time selama jam perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI).
PT Visionet Internasional (OVO) meluncurkan GEBUK JUDOL (Gerakan Bareng Ungkap Judi Online), sebuah inisiatif yang mengajak masyarakat Indonesia untuk turut…
Dorong pertumbuhan literasi keuangan, PT FWD Insurance Indonesia (FWD Insurance) menghadirkan Financial Inclusion and Education for Successful Thoughts and Actions…
Pesatnya pembangunan infrastruktur di Karawang, seperti telah resmi beroperasinya kereta cepat Whoosh di Karawang memberikan dampak positif terhadap permintaan pasar…
PT Visionet Internasional (OVO) meluncurkan GEBUK JUDOL (Gerakan Bareng Ungkap Judi Online), sebuah inisiatif yang mengajak masyarakat Indonesia untuk turut…
Dorong pertumbuhan literasi keuangan, PT FWD Insurance Indonesia (FWD Insurance) menghadirkan Financial Inclusion and Education for Successful Thoughts and Actions…
Pesatnya pembangunan infrastruktur di Karawang, seperti telah resmi beroperasinya kereta cepat Whoosh di Karawang memberikan dampak positif terhadap permintaan pasar…