Sambut bulan suci Ramadan yang tinggal menghitung hari, kesibukan masyarakat sudah terlihat dari berbagai aktifitas. Namun yang tidak kalah pentingnya adalah persiapan fisik secara lahir dan batin untuk menjalankan ibadah puasa selama sebulan penuh. Dokter spesialis penyakit dalam dari RSCM Kencana, Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, Sp.PD-KGEH seperti dikutip Antara membagikan sejumlah kiat untuk menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh selama menjalankan ibadah berpuasa.“Ayo semangat jangan sampai kita tidak produktif bahkan tidak mendapat hikmah sehat saat selesai puasa Ramadhan nanti,”ujarnya di Jakarta, kemarin.
Kiat pertama yang dianjurkan oleh dokter Ari adalah tetap minum sampai waktu imsak tiba. Memenuhi cairan tubuh amat penting agar terhindar dari adanya risiko dehidrasi saat berpuasa di tengah aktivitas yang padat.
Selanjutnya walaupun sedikit, harus tetap ada makanan yang dikonsumsi dengan komponen lengkap ada karbohidrat seperti nasi atau kentang, unsur lemak dan protein yang dapat diperoleh dari telur, ikan atau daging ayam.“Sebaiknya dalam bentuk rebusan dan bukan digulai. Ada buah dan sayur yang dikonsumsi saat sahur,” ujar dia.
Sebagai bentuk upaya mencegah refluks karena makanan yang dikonsumsi saat sahur, ia mengatakan akan lebih baik jika umat Muslim tidak segera tidur setelah sholat subuh. Kalaupun harus tidur, dianjurkan untuk menggunakan bantal tinggi. Berbicara soal buka puasa, dokter yang pernah menjabat sebagai Dekan FK-UI itu menyarankan untuk mengonsumsi makanan yang manis terlebih dahulu, terutama yang berasal dari buah-buahan. Caranya dapat diolah ke dalam bentuk jus. Pilihan lainnya yaitu konsumsi minimal teh manis yang encer dan memakan tiga biji kurma.“Boleh ditambah satu buah kue kecil, kemudian baru lanjut shalat magrib,” katanya.
Jika ingin makan besar, kata Ari, pada prinsipnya jumlah porsi yang dikonsumsi lebih baik tetap seperti biasa, bukan menggandakannya. Hindari juga makanan berlemak dan gorengan yang berlebihan. Makanan yang tidak boleh lupa untuk dikonsumsi setelah menunaikan ibadah shalat magrib adalah sayur dan buah-buahan yang kaya akan vitamin dan mineral.“Jangan lupa usahakan tetap mengkonsumsi 8-10 gelas sehari dengan takaran empat gelas saat buka sampai sholat tarawih, 2-3 gelas setelah sholat tarawih dan 2-3 gelas saat bangun sahur sampai imsak ya,” ucap dokter Ari.
Penderita Diabetes
Disampaikan dokter Ari, penderita diabetes boleh berpuasa selama gula darahnya terkontrol dan telah melakukan konsultasi terlebih dahulu.“Buat orang-orang yang menderita diabetes melitus itu diperbolehkan berpuasa, tentu dengan syarat pada saat berpuasa gula darahnya dalam keadaan terkontrol,”katanya.
Penderita diabetes, menurutnya, dapat mengontrol kandungan gula dalam darah dengan membatasi asupan makan gula. Menghindari makan-makanan manis yang berasal dari gula pasir adalah salah satu caranya. Kalaupun mau mengonsumsi makanan manis, dianjurkan memakan makanan yang mengandung gula kompleks seperti dari buah-buahan.“Begitu pula dengan takjil, mungkin pilihan terbaik dengan mengonsumsi kurma misalnya,” katanya.
Hal lain yang perlu diperhatikan penderita diabetes jika ingin berpuasa adalah dosis insulin yang sedang dikonsumsi.“Di satu sisi juga pada orang-orang tersebut untuk kencing manisnya tidak dengan menggunakan insulin lebih dari 30-40 unit per hari. Jadi memang tidak dianjurkan untuk mereka yang masih dengan dosis yang tinggi insulin untuk berpuasa,” ucap dia.
Menurut dokter lulusan Universitas Indonesia itu, puasa memang dapat membantu mengontrol penyakit seseorang. Namun, di sisi lain puasa juga dapat memperburuk kondisi orang-orang yang saat itu sedang mempunyai masalah kesehatan. Dia mencontohkan, puasa tidak dianjurkan bagi pasien kencing manis yang sudah memiliki gangguan ginjal. Kelompok lain yang disebut tidak dianjurkan untuk berpuasa di antaranya pasien dalam perawatan rumah sakit dan dalam keadaan diinfus baik infus cairan maupun makanan atau pasien yang sedang mendapat transfusi darah.“Pemberian infus makanan dan darah membatalkan puasa. Termasuk pasien PDP dan positif Covid-19 dalam perawatan,” ujar dia.
Selanjutnya seseorang yang sedang dalam infeksi akut misal radang tenggorokan berat, demam tinggi, diare akut, pneumonia, infeksi saluran kencing dan infeksi lain yang menyebabkan demam tinggi. Seseorang dengan migrain atau vertigo di mana kondisi sakitnya akan bertambah buruk jika pasien tersebut tidak makan atau minum obat, pasien jantung dengan gagal jantung hingga orang tua usia lanjut dengan menderita pikun (Alzhaimer), di mana sulit mengingat apakah sudah makan atau sudah minum.“Jadi sebaiknya memang harus konsultasikan kepada dokter mengenai kondisi ini,” kata Ari.
Penderita penyakit kanker butuh pendampingan dan dukungan dari pihak keluarga untuk memberikan suport dan semangat untuk sembuh. Hal ini dilakukan…
Olahraga penting untuk menjaga kesehatan dan kebugaran lansia, tetapi bagaimana jika hanya ada waktu di malam hari? Apakah olah…
Kanker pada anak selalu menjadi momok yang menakutkan bagi orang tua. Kasus ini merupakan tantangan besar di mana survival rate penderita…
Sambut bulan suci Ramadan yang tinggal menghitung hari, kesibukan masyarakat sudah terlihat dari berbagai aktifitas. Namun yang tidak kalah pentingnya…
Penderita penyakit kanker butuh pendampingan dan dukungan dari pihak keluarga untuk memberikan suport dan semangat untuk sembuh. Hal ini dilakukan…
Olahraga penting untuk menjaga kesehatan dan kebugaran lansia, tetapi bagaimana jika hanya ada waktu di malam hari? Apakah olah…