NERACA
Jakarta – Pacu pertumbuhan bisnisnya, PT Kacamatamoo Sukses International produsen kacamata bermerek "Kacamatamoo" menargetkan ekspansi agresif dengan membuka 100 gerai baru hingga akhir 2025. Bahkan untuk memperluas ekspansi tersebut opsi pendanaan melalui pasar modal dengan skema initial public offering (IPO) sedang disiapkan.
Langkah ekspansi ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Kacamatamoo dan PT Sahabat Kacamatamoo Indonesia sebagai investor strategis. Melalui kolaborasi ini, Kacamatamoo berambisi memperkuat posisinya di industri optik modern, dengan fokus utama memperluas jangkauan ke luar Jabodetabek.
Sebagai informasi, sejak didirikan pada 2022, Kacamatamoo telah berkembang pesat dengan hampir 50 cabang hingga akhir 2024. Dengan tambahan investasi ini, perusahaan menargetkan penggandaan jumlah gerai dalam satu tahun ke depan, khususnya di kota-kota seperti Surabaya, Semarang, Yogyakarta, dan Cirebon."Kami melihat potensi besar di luar Jabodetabek, terutama di kota-kota sentral Pulau Jawa. Dengan dukungan investasi ini, kami semakin yakin dapat menghadirkan layanan optik berkualitas yang mudah diakses masyarakat luas," ujar Direktur Utama Kacamatamoo, Michael Oktowinadi di Jakarta, kemarin.
Disampaikannya di tengah pertumbuhan bisnis yang pesat, Kacamatamoo membuka peluang untuk menghimpun dana lebih besar melalui IPO."IPO adalah opsi yang sangat atraktif. Saat ini, tim manajemen sedang mempersiapkan strategi dan momentum yang tepat untuk mengambil langkah tersebut,” kata Michael.
Sementara Direktur Utama Sahabat Kacamatamoo Indonesia, Olivia Michele menyatakan bahwa investasi ini sejalan dengan tren peningkatan permintaan kacamata di Indonesia."Kami melihat Kacamatamoo sebagai brand dengan model bisnis yang kuat dan strategi ekspansi yang jelas. Dengan pertumbuhan pesat dan tingginya kebutuhan kacamata, kami yakin pendanaan ini akan mempercepat ekspansi dan memperkuat posisinya sebagai pemimpin di industri ini,” kata Olivia.
Menurutnya, peningkatan kebutuhan kacamata didorong oleh meningkatnya penggunaan gadget di kalangan anak-anak dan remaja, bertambahnya populasi lansia yang membutuhkan kacamata baca, serta keterbatasan akses terhadap layanan optik di berbagai wilayah."Kebutuhan kacamata di Indonesia terus meningkat, didorong oleh faktor kesehatan, teknologi, dan demografi. Urgensinya tinggi karena kacamata tidak hanya mendukung kualitas hidup tetapi juga berpengaruh pada pendidikan, produktivitas kerja, dan kesehatan masyarakat secara keseluruhan," tutup Michael.
Adapun menurut data Kementerian Kesehatan RI dan WHO, sekitar 25% penduduk Indonesia mengalami gangguan penglihatan, seperti miopi, hipermetropi, dan presbiopi, tetapi banyak yang belum terkoreksi dengan kacamata yang sesuai. Kacamatamoo berupaya mengatasi tantangan tersebut dengan menyediakan produk berkualitas tinggi dan terjangkau, sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kesehatan mata
PT Pintu Kemana Saja (PINTU), aplikasi crypto all-in-one pertama di Indonesia mengimbau masyarakat untuk lebih waspada terhadap modus penipuan yang…
Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha KAHMI (BPP HIPKA) resmi membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) pada Rabu, 19 Februari 2025. Adapun…
Menjawab kesehatan lambung, Freshmag hadir sebagai solusi bagi mereka yang ingin menikmati makanan favorit tanpa khawatir akan gangguan lambung. Sebagai…
PT Pintu Kemana Saja (PINTU), aplikasi crypto all-in-one pertama di Indonesia mengimbau masyarakat untuk lebih waspada terhadap modus penipuan yang…
Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha KAHMI (BPP HIPKA) resmi membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) pada Rabu, 19 Februari 2025. Adapun…
Menjawab kesehatan lambung, Freshmag hadir sebagai solusi bagi mereka yang ingin menikmati makanan favorit tanpa khawatir akan gangguan lambung. Sebagai…