Di tengah pemotongan anggaran negara sebagai langkah efisiensi, termasuk subsidi PSO untuk tarif KRL CommuterLine. Kemenhub dan PT KAI seharusnya tidak perlu risau atas pemotongan anggaran subsidi tersebut. Karena sebagian besar penumpang KRL CommuterLine tidak keberatan jika tarif KRL Reguler dinaikkan Rp 1.000 dari besaran tarif semula. Begitu juga jika sarana KRL Eksekutif kembali dioperasikan dengan tarif flat Rp 10.000 setidaknya dapat menutup sebagian dana PSO yang diefisienkan. Masyarakat tinggal menunggu realisasi kenaikan tarif KRL tersebut.
Arif Budianto, Jakarta Pusat
Sudah seminggu lebih kondisi eskalator mati di stasiun LRT Jatimulya, Bekasi Timur, dekat Gate A. Entah apa sebabnya eskalator di…
Kami sebagai peserta mandiri BPJS Kesehatan berharap kepada Pemerintahan Presiden Prabowo agar menunda dulu rencana kenaikan tarif iuran pada tahun…
Sehubungan dengan program pemeriksaan kesehatan gratis di masyarakat, kami mohon kepada Kemenkes mengawasi pelaksanaan teknisnya di lapangan. Seperti batas maksimal…
Sudah seminggu lebih kondisi eskalator mati di stasiun LRT Jatimulya, Bekasi Timur, dekat Gate A. Entah apa sebabnya eskalator di…
Kami sebagai peserta mandiri BPJS Kesehatan berharap kepada Pemerintahan Presiden Prabowo agar menunda dulu rencana kenaikan tarif iuran pada tahun…
Di tengah pemotongan anggaran negara sebagai langkah efisiensi, termasuk subsidi PSO untuk tarif KRL CommuterLine. Kemenhub dan PT KAI seharusnya…