NERACA
Jakarta - Parkland Podomoro Karawang menggelar talkshow dengan tema 'Dampak Ekonomi dan Pembangunan Pasca Operasional Stasiun Kereta Cepat Whoosh Karawang' di Galery Marketing Grand Taruma Karawang, pada Kamis (16/1). Hadirnya hunian komersial di Karawang seperti Parkland Podomoro Karawang dengan jarak hanya 15 menit dari stasiun kereta cepat, akan menjadi habbit sasaran untuk tinggal di Karawang.
Peresmian TOD (Transit Oriented Development) Stasiun Whoosh sejak 24 Desember lalu memiliki dampak terhadap properti jika ditinjau dari sisi peningkatan median harga sebesar 13,9 persen dari kuartal 3 ke kuartal 4. Dan menjadikan Karawang titik central Jakarta dan Bandung, kata Wasudewan, CEO Rumah 123.
Kepala Bidang Infrastruktur dan Kewilayahan Bappeda Karawang, Inne, Juga turut menyampaikan kawasan TOD akan menghasilkan multiflier effect bagi masyarakat petani, industri, perdagangan dan jasa. Dengan detail tata ruang sesuai arahan pemerintah pusat. "Sekarang 70 persen masyarakat industri menggunakan kereta cepat Indonesia-China," ujarnya.
General Manager Property dan Non-Farebox Business Development KCIC, Devin Pranata menyebutkan, kedepan dengan adanya whoosh akan menumbuh kembangkan ekonomi baru di kawasan Karawang tidak terkecuali industri Properti.
Dengan proyek infrastruktur KCIC dibangun oleh pemerintah maka pengembangan kawasan akan menjadi income baru, sehingga pengembang bisa mengeksplore kaitan dengan penumpang kereta yang ada. "Beda harga tanah di Jakarta dan Bandung akan menjadi alternatif baru sehingga dengan ini, investor harus memanfaatkan lokasi dengan perjalanan 15 menit Jakarta-Karawang," katanya.
Ia juga mengatakan, dengan empat akses tujuan stasiun KCIC yang menuju kawasan kota dan area yang dituju ke arah barat, timur dan ke utara dengan akses tol. Sehigga akan menghubungkan penumpang ke industri area dan destinasi wisata dengan waktu tempuh kurang dari 10 menit, dari stasiun dengan taxi atau shutle bus.
Adapun, CEO rumah 123 menyebut dari 3 daerah yang dilalui whoosh lebih dulu, diantaranya: stasiun Halim, Padalarang, Tegal luar naik dua kali lipat sekira 2,1 – 2,4% secara permintaan. "Dengan pembangunan Agung Podomoro Land seluas 130 hektare, seketika harga tanah di Karawang akan lebih tinggi dari Jakarta," imbuhnya.
Ia melanjutkan, pengeluaran konsumen terbesar adalah transportasi, dengan adanya whoosh merupakan sarana transportasi yang memadai dan memberikan dampak penjualan properti yang meningkat di Karawang.
Tedi Guswana, Regional Marketing Director Agung Podomoro Land melalui sambungan telpon menyebut saat ini Parkland Podomoro mengalami lonjakan pembelian.
“Sejauh ini ada beberapa alasan proyek Parkland mengalami peningkatan pasca operasional Whoosh Karawang. Pertama, lokasi yang relatif dekat dengan perjalanan 15 menit, kedua belum ada developer skala nasional yang berada dalam radius dekat dengan skala lebih dari 100 hektare, ketiga rencana kemudahan akses yang kami sediakan di proyek kami menuju stasiun KCIC," kata Tedi.
Dengan begitu, Pemkab Karawang masih mengkaji kaitan Konektifitas mode transportasi terintegrasi TOD dan ini masih jadi PR bersama termasuk menggandeng pihak swasta. “Kami memang sedang mengkaji dan telah melakukan survei bersama bahkan dengan pemprov ke lokasi Parkland Podomoro dan mudah-mudahan dalam waktu dekat sudah ada hasil kajian” kata Inne.
Sehingga, Shutle sebagai akses masuk Karawang dan Podomoro siap jadi kawasan shutle.
NERACA Jakarta - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyiapkan kegiatan strategis bedah unit pengolah ikan (UPI) skala mikro kecil guna…
NERACA Jakarta – Direktorat Jenderal Stabilitas dan Pengembangan Sektor Keuangan (DJSPSK) yang akan dibentuk oleh Kementerian Keuangan nantinya bakal…
NERACA Jakarta – Kementerian Keuangan meyakini neraca perdagangan yang mencatatkan surplus 31,04 miliar dolar AS sepanjang 2024 menjadi…
NERACA Jakarta - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyiapkan kegiatan strategis bedah unit pengolah ikan (UPI) skala mikro kecil guna…
NERACA Jakarta - Parkland Podomoro Karawang menggelar talkshow dengan tema 'Dampak Ekonomi dan Pembangunan Pasca Operasional Stasiun Kereta Cepat…
NERACA Jakarta – Direktorat Jenderal Stabilitas dan Pengembangan Sektor Keuangan (DJSPSK) yang akan dibentuk oleh Kementerian Keuangan nantinya bakal…