Optimis Target Bisnis di 2025 - BELL Fokus Inovasi dan Tambah Jaringan Ritel

NERACA

Jakarta- Emiten produsen kain, seragam dan fashion berkualitas, PT Trisula Textile Industries Tbk (BELL) mengaku optimis menyambut tahun 2025 dengan menerapkan pendekatan strategi pertumbuhan yang adaptif dan inovatif. Perusahaan akan berfokus pada pengembangan inovasi produk yang sesuai dengan kebutuhan konsumen, sehingga bisa terus beradaptasi dengan dinamika pasar.*BELL akan terus memprioritaskan fleksibilitas dalam menghadapi tantangan industri, karena kondisi bisnis Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) saat ini masih cukup menantang selama belum ada dukungan dari kebijakan pemerintah.” ujar Karsongno Wongso Djaja, Direktur Utama BELL dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Pernyataan ini sejalan dengan proyeksi Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filament Indonesia (APSyFI) bahwa kondisi bisnis di industri tekstil dan produk tekstil (TPT) tahun 2025 masih akan terpuruk akibat serbuan barang impor di saat daya beli masyarakat berpotensi melemah*.  Maka agar tetap adaptif terhadap perkembangan pasar, BELL terus berupaya mengembangkan lini produk ritel JOBB dan Jack Nicklaus. Selain itu, perseroan melakukan penyesuaian desain pakaian dan fashion agar selaras dengan kebutuhan pasar, yang sangat berorientasi pada tren (market-driven).

Selain itu, perusahaan juga memanfaatkan kemampuan divisi riset dan pengembangan (R&D) untuk menghadirkan produk inovatif yang mampu memenuhi permintaan pelanggan. Untuk mempertahankan pertumbuhan, BELL kembali menargetkan ekspansi jaringan ritel JOBB dan Jack Nicklaus pada tahun ini, dengan mempertimbangkan potensi wilayah secara cermat sebelum menentukan jumlah penambahan outlet.

Hingga akhir 2024, BELL telah mengoperasikan total 187 titik penjualan (POS) di Indonesia, yang terdiri dari 130 POS JOBB dan 57 POS Jack Nicklaus. Salah satu kunci keberhasilan BELL bertahan di industri yang dinamis dan penuh tantangan adalah mempertahankan kinerja optimal mesin-mesin produksi, yang berkontribusi pada peningkatan lead-time produksi dan efisiensi operasional.

BELL secara rutin dan bertahap melakukan peremajaan mesin sekaligus mengikuti perkembangan teknologi terbaru di industri. Awal tahun ini, perusahaan berencana akan memperbarui mesin produksi dengan memasang mesin washer dryer baru untuk memastikan kualitas kain yang optimal sebelum diproses lebih lanjut. Mesin ini dilengkapi dengan teknologi heat recovery system, yang mampu mengurangi konsumsi energi hingga 15–20%.

Menurut Karsongno Wongso, langkah ini tidak hanya mendukung pengurangan biaya operasional, tetapi juga memperkuat komitmen perusahaan terhadap keberlanjutan lingkungan. Langkah ekspansi ini diharapkan dapat memperkuat posisi BELL di pasar ritel Indonesia, seiring dengan upaya perusahaan untuk terus berinovasi dan tumbuh secara adaptif di tengah tantangan industri tekstil yang dinamis.

BERITA TERKAIT

Sasar Pasar Menengah Atas - Ingria Pratama Bidik Pendapatan dan Laba Naik 100%

NERACA  Jakarta-Tahun ini, emiten properti PT Ingria Pratama Capitalindo Tbk (GRIA) membidik pendapatan usaha sebesar Rp 120,8 miliar dan laba…

Lunasi Obligasi Jatuh Tempo - Sinar Mas Agro Siapkan Dana Rp625 Miliar

NERACA Jakarta – Menjaga kepercayaan investor di pasar dan juga pangkas beban utang, PT Sinar Mas Agro Resources and Technology…

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (21/1) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sasar Pasar Menengah Atas - Ingria Pratama Bidik Pendapatan dan Laba Naik 100%

NERACA  Jakarta-Tahun ini, emiten properti PT Ingria Pratama Capitalindo Tbk (GRIA) membidik pendapatan usaha sebesar Rp 120,8 miliar dan laba…

Lunasi Obligasi Jatuh Tempo - Sinar Mas Agro Siapkan Dana Rp625 Miliar

NERACA Jakarta – Menjaga kepercayaan investor di pasar dan juga pangkas beban utang, PT Sinar Mas Agro Resources and Technology…

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (21/1) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…