NERACA
Jakarta -Tahun 2025, emiten perkebunan kelapa sawit, PT Sawit Sumbermas sarana Tbk (SSMS) menyiapkan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp 700 miliar. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.
Direktur Utama SSMS Jap Hartono mengatakan, alokasi belanja tersebut rencananya untuk pemeliharaan perkebunan, pembelian mekanisasi alat berat dan perawatan mesin.“Serta alokasi dana yang paling besar porsinya adalah untuk infrastruktur dan pembangunan fasilitas di perkebunan kami,”ujarnya.
Adapun sumber pendanaan sebesar itu yang dialokasikan oleh SSMS sebagian besar berasal dari laba akhir tahun 2024 dan dana simpanan perseroan. Lebih lanjut dampak dari capex Rp 700 miliar ini tentunya akan sangat baik untuk jangka panjang perseroan, dengan pengembangan infrastruktur untuk menunjang produktivitas pekerja dan efisiensi biaya ke depan, termasuik untuk perawatan intensif akan bermanfaat bagi kualitas buah kelapa sawit dan peningkatan produksi buah.“Kami optimistis dengan prediksi peningkatan harga CPO di tahun 2025, dan rencana anggaran belanja tahun 2025 yang sudah sangat terukur dan matang, Perseroan diharapkan dapat meningkatkan laba bersih mencapai 80% dibandingkan tahun 2024 ini,”kata Jap Hartono.
Sebelumnya, Sawit Sumbermas Sarana (SSMS) menganggarkan capex sebesar Rp1,2 triliun untuk tahun 2024. Anggaran ini bertujuan untuk mendukung target peningkatan TBS inti sebesar 10% dan produksi CPO sebesar 15% dibandingkan dengan tahun 2023. Secara kinerja keuangan, pada kuartal I-2024, SSMS mencatatkan pendapatan dari kontrak dengan pelanggan sebesar Rp 2,51 triliun atau naik 29,65% secara tahunan.
Pada kuartal II-2024, SSMS mencatatkan laba bersih sebesar Rp 382,4 miliar, yang merupakan peningkatan dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2023 sebesar Rp 237,8 miliar. Pada kuartal III-2024, laba bersih SSMS naik 19% menjadi Rp 609,26 miliar. Sementara itu, SSMS dalam menjalankan bisnis sawitnya mengedepankan prinsip keberlanjutan, transparansi kepada pemangku kepentingan dan publik, serta tanggung jawab atas praktik lingkungan, sosial dan tata kelola (ESG).
Bahkan SSMS secara proporsional terus mendorong pemenuhan kewajiban menjaga lingkungan dengan patuh terhadap kebijakan No Deforestation, No Peat, No Exploitation (NDPE), perlindungan nilai konservasi tinggi (High Conservation Value) dan saham karbon tinggi (High Carbon Stock), serta patuh pada peraturan pemerintah Pusat secara nasional maupun tingkat daerah.
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) kembali menggelar Anugerah Jurnalistik dan Foto untuk menyemarakkan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-75…
Kepastian hukum dalam berinvestasi menjadi hal penting bagi investor dan termasuk industri bursa berjangka dalam meningkatkan nilai transaksi dan pertumbuhan…
NERACA Jakarta - Industri tekstil dan garmen di Indonesia menghadapi berbagai tantangan berat. Persaingan yang semakin ketat dengan produk impor,…
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) kembali menggelar Anugerah Jurnalistik dan Foto untuk menyemarakkan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-75…
Kepastian hukum dalam berinvestasi menjadi hal penting bagi investor dan termasuk industri bursa berjangka dalam meningkatkan nilai transaksi dan pertumbuhan…
NERACA Jakarta - Industri tekstil dan garmen di Indonesia menghadapi berbagai tantangan berat. Persaingan yang semakin ketat dengan produk impor,…