NERACA
Jakarta - Zurich Indonesia mengungkapkan bahwa asuransi kendaraan, asuransi perjalanan, dan asuransi kesehatan menjadi motor penggerak utama kinerja positif perseroan sejak awal tahun hingga Oktober 2024. Tiga entitas bisnis Zurich Indonesia, yakni PT Zurich Asuransi Indonesia Tbk (ZAI), PT Zurich General Takaful Indonesia (Zurich Syariah), dan PT Zurich Topas Life (Zurich Life), masing-masing membukukan kenaikan pendapatan premi bruto masing-masing sebesar 17 persen year-on-year (yoy), 15 persen yoy, dan 3 persen yoy.
Presiden Direktur PT Zurich General Takaful Indonesia (Zurich Syariah) Hilman Simanjuntak di Jakarta, Senin, menuturkan bahwa salah satu produk yang berkontribusi terhadap pertumbuhan kinerja perseroan adalah asuransi kendaraan bermotor Autocillin dan Motopro. Kedua produk tersebut mencatatkan peningkatan pendapatan premi bruto sebesar 4 persen yoy dengan 1,4 juta polis hingga Oktober 2024.
“Salah satu portfolio kami yang terbesar adalah dari kendaraan bermotor. Nah, kami tidak terlepas dari kondisi yang ada di industri saat ini. Kita semua sadar bahwa industri otomotif saat ini sedang mengalami tekanan, sehingga itu juga pada akhirnya mempengaruhi pertumbuhan industri asuransi umum,” jelasnya.
Produk lainnya yang juga memberikan kontribusi besar adalah asuransi perjalanan. Peningkatan pendapatan premi bruto produk asuransi perjalanan konvensional Zurich Travel Insurance mencapai 125 persen yoy menjadi lebih dari Rp250 miliar dengan lebih dari 1,4 juta polis, atau naik 143 persen yoy.
Sementara produk asuransi perjalanan syariah Zurich Travel Insurance Syariah mencatatkan kenaikan kontribusi sebesar 20 persen yoy menjadi lebih dari Rp24 miliar dan pertumbuhan polis sebesar 38 persen yoy menjadi lebih dari 450 ribu polis. “Zurich memiliki posisi kuat dalam lanskap industri berbasis syariah, terutama untuk produk asuransi perjalanan, yang telah menjadi pilihan lebih dari 25 persen jemaah umrah Indonesia sejak tahun 2023 silam,” kata Hilman Simanjuntak.
Presiden Direktur PT Zurich Topas Life Richard Ferryanto menuturkan bahwa pertumbuhan asuransi jiwa Zurich Indonesia juga tercatat melampaui kinerja industri. “Pertumbuhan didorong oleh produk-produk komprehensif yang sesuai dengan kebutuhan dan preferensi masyarakat, terutama produk asuransi dwiguna dan asuransi kesehatan. Dua produk ini menjadi pendorong utama pertumbuhan Zurich Topas Life menjelang akhir tahun 2024,” ujarnya.
Produk asuransi dwiguna Zurich Plan Protector mengalami lonjakan jumlah nasabah 436 persen yoy, dengan pendapatan premi bruto tercatat naik 217 persen yoy. Sementara produk asuransi kesehatan Zurich Optimal Health Assurance (ZOHA) mencatatkan pertumbuhan pendapatan premi bruto sebesar 43 persen yoy dan asuransi kesehatan kumpulan Medicillin menyumbang pendapatan premi bruto dengan kenaikan 55 persen yoy.
NERACA Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyebut 21,2 juta ibu usahawan mengakses pembiayaan melalui…
NERACA Jakarta – Ekonom Senior & Associate Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Ryan Kiryanto meyakini kebijakan penghapusan utang…
NERACA Jakarta – Ketua Dewan Audit Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sophia Issabella Wattimena menyatakan bahwa pihaknya berupaya untuk…
NERACA Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyebut 21,2 juta ibu usahawan mengakses pembiayaan melalui…
NERACA Jakarta – Ekonom Senior & Associate Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Ryan Kiryanto meyakini kebijakan penghapusan utang…
NERACA Jakarta – Ketua Dewan Audit Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sophia Issabella Wattimena menyatakan bahwa pihaknya berupaya untuk…